Alasan Kenapa Harga Kopi Semakin Mahal?

Mengapa Harga Kopi Terus Meroket?

Dalam beberapa tahun terakhir, harga kopi global melonjak tajam—baik Arabika maupun Robusta—menyentuh rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dari level sebelum pandemi di bawah US $2–3 per kg, kini Arabika diperdagangkan pada ≈ US $8,62/kg, dan Robusta pada ≈ US $5,27/kg (Mei 2025). Lonjakan ini tidak terjadi tanpa sebab, melainkan perpaduan berbagai faktor fundamental, cuaca ekstrem, kebijakan, dan tren permintaan baru.


1. Pasokan & Permintaan Global

  • Produksi vs. Konsumsi
    Dunia masih bergantung pada segelintir negara produsen besar—Brasil, Vietnam, Kolombia, Indonesia—sementara permintaan terus tumbuh, terutama di pasar non-tradisional seperti China dan Asia.
  • Permintaan China
    Konsumsi “away-from-home” di China tumbuh 15 % YoY, dengan impor biji hijau melonjak tiga kali lipat dalam satu dekade, mendorong rata-rata harga Arabika ke level tinggi.

2. Dampak Cuaca Ekstrem: Kasus Frost Brasil

Pada akhir Juni–Juli 2021, frost hebat melanda Minas Gerais (Brazil), memusnahkan antara 5,5–9 juta karung kopi Arabika (330–540 ribu ton) dan mengurangi potensi panen 2022/23 hingga 2,7 juta karung. Kerusakan ini memicu lonjakan harga futures London & New York, mengoreksi ulang ekspektasi pasokan global.


3. Biaya Produksi & Rantai Pasok

  • Input Pertanian: Harga pupuk dan upah tani menguat, menekan margin petani.
  • Logistik: Kenaikan tarif kontainer dan biaya bahan bakar, ditambah kemacetan pelabuhan, makin menambah beban biaya ekspor.

4. Spekulasi & Finansialisasi Pasar

Dana komoditas dan lembaga keuangan aktif memasuki pasar kopi—dengan futures, opsi, dan swap—memperlebar fluktuasi jangka pendek. Kurva futures untuk pengiriman 2026–2027 masih menunjukkan level USD 3,00–3,50 per lb (≈ US $6,60–7,70/kg) meski telah turun dari puncak 2024/25.


5. Perbandingan Sebelum & Sesudah COVID-19

Arabika (US $/kg)Robusta (US $/kg)
Juni 2019≈ 2,33≈ 1,63
Mei 2025≈ 8,62≈ 5,27
Kenaikan~ 3,7×~ 3,2×

Kenaikan 3–4 kali lipat ini mencerminkan betapa kuatnya tekanan permintaan dipadu gangguan pasokan dan spekulasi.


6. Outlook 2026

Berdasarkan kurva futures ICE Arabika per Mei 2025, harga delivery pertengahan 2026 diperkirakan berada di kisaran 341–354 ¢/lb (US $3,00–3,50/lb), atau US $6,60–7,70/kg, menandakan sedikit pelunakan dari puncak namun masih relatif tinggi. Risiko cuaca ekstrem dan fluktuasi USD masih bisa memicu lonjakan tiba-tiba.


Kesimpulan & Rekomendasi

  1. Diversifikasi Sumber: Roaster dan importir sebaiknya memperluas jaringan pasok.
  2. Hedging & Kontrak Jangka Panjang: Mengunci harga lewat forward contract dapat menahan volatilitas.
  3. Inovasi dan Specialty: Fokus pada direct trade dan specialty coffee, yang meski lebih mahal, menawarkan margin premium dan stabilitas pasokan.

Dengan memahami gejolak permintaan (termasuk lonjakan di China), dampak cuaca, dan dinamika finansial, pelaku industri kopi dapat merumuskan strategi untuk menghadapi masa harga tinggi yang kemungkinan masih akan berlanjut hingga pertengahan dekade.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop