Apa Itu Interval Pour? Step Pour? Kenapa Banyak Barista Belajar Menguasainya?

Tips Seduhan Menggunakan Interval Brew Method: Teknik yang Dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya dan Digunakan di World Brewers Championship

Pour over memiliki banyak teknik seduh/ pola tuang, ada yang continous atau berkelanjutan , ada yang step pour/ pulse . Teknik seduh terus berkembang diikuti juga dengan perkembangan alat seduh atau dripper untuk mencari rasa terbaik dari biji kopi. Salah satu metode yang populer dan banyak digunakan, terutama dalam kompetisi seperti World Brewers Championship (WBC), adalah Interval Brew Method. Teknik ini dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya, juara dunia Brewers Cup 2016 asal Jepang. Artikel ini akan membahas apa itu Interval Brew Method, mengapa teknik ini efektif, siapa yang mempromosikannya, risiko kesalahan dalam penerapannya, serta tips dan kesimpulan untuk memaksimalkan hasil seduhan.


Apa Itu Interval Brew Method?

Interval Brew Method adalah teknik penyeduhan kopi manual yang membagi proses pour (penuangan air) menjadi beberapa interval. Teknik interval dapat bervariasi tergantung dengan target rasa yang mau dicari, lazimnya berkisar antara 3-5 interval pour.

Coba kita bahas teknik yang paling terkenal, Tetsu Kasuya menggunakan metode ini dengan membagi penyeduhan menjadi 5 interval pour, di mana setiap interval dituang dengan jeda waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mengontrol ekstraksi dan memastikan semua partikel kopi terekspose secara merata.

Alasan Menggunakan Interval Brew Method:

  1. Ekstraksi yang Lebih Baik: Dengan membagi tuangan air, kita bisa mengoptimalkan hasil seduh, kita dapat push extraction tentunya ada beberapa tahapan yang juga harus diperhatikan untuk menghindari dari over ekstrak (ekstraksi berlebihan) atau under ekstrak (ekstraksi kurang).
  2. Meningkatkan Kejelasan Rasa: Teknik ini membantu menonjolkan karakteristik rasa yang lebih jelas dan kompleks, intensitas rasa akan semakin meningkat seiiringnya bertambahnya jumlah pulse/ step pour.
  3. Konsistensi: Interval pour memastikan proses penyeduhan lebih terkontrol dan konsisten.

Risiko Kesalahan dalam Interval Brew Method

Meskipun efektif, Interval Brew Method memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan tepat. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dan risikonya:

  1. Tuangan Air Terlalu Banyak dalam Satu Interval:
  • Risiko: Tidak balance dapat menyebabkan Over-extraction pada step tertentu, yang menyebabkan rasa kopi menjadi pahit dan tidak seimbang.
  • Solusi: Pastikan setiap interval pour menggunakan volume air yang sesuai (biasanya 60-90 ml per interval untuk 15-20 gram kopi), pembagian air yang merata membantu kita mendapatkan hasil seduhan yang konsisten.
  1. Jeda Waktu yang Tidak Konsisten:
  • Risiko: Ekstraksi tidak merata, menyebabkan rasa kopi tidak konsisten.
  • Solusi: Gunakan timer untuk memastikan jeda waktu antar interval konsisten (biasanya 30-45 detik), atau bisa tunggu tiris, sehingga lebih mendapatkan ekstraksi yang merata.
  1. Grind Size yang Tidak Tepat:
  • Risiko: Gilingan terlalu halus menyebabkan over-extraction, sementara gilingan terlalu kasar menyebabkan under-extraction.
  • Solusi: Gunakan grind size menyesuaikan jumlah tuangan : contoh menggunakan medium untuk 4-5 pulse/step, menggunakan medium fine untuk 2-3 pulse/ step.

Tips untuk Menerapkan Interval Brew Method

Berikut adalah langkah-langkah dan tips untuk menerapkan teknik ini dengan baik:

Bahan dan Alat:

  • 15-20 gram biji kopi (medium grind), ingat ini contoh untuk 5 step pour , gunakan grindsize sedikit kasar untuk menghindari over ekstrak
  • 250-300 ml air panas (90 untuk natural process dan honey process, 95 untuk wash process)
  • Alat seduh V60 atau Kalita Wave.
  • Kertas filter.
  • Server atau gelas saji.
  • Timer.

Langkah-langkah:

  1. Siapkan Alat dan Bahan:
  • Pasang kertas filter di alat seduh dan basahi dengan air panas. Buang air sisa pembasahan.
  • Tambahkan 15-20 gram kopi yang sudah digiling.
  1. Bloom Kopi:
  • Tuang 40-50 ml air panas untuk blooming. Biarkan selama 30 detik.
  1. Interval Pour:
  • Pour 1: Tuang 60-70 ml air, pastikan semua kopi basah. Tunggu 30-45 detik.
  • Pour 2: Tuang 60-70 ml air lagi. Tunggu 30-45 detik.
  • Pour 3: Ulangi tuangan 60-70 ml air. Tunggu 30-45 detik.
  • Pour 4: Tuang 60-70 ml air. Tunggu 30-45 detik.
  • Pour 5: Tuang sisa air (60-70 ml). Total waktu penyeduhan sekitar 3-3,5 menit.
  1. Selesaikan Penyeduhan:
  • Setelah tuangan terakhir, biarkan air menetes hingga habis.
  • Aduk kopi di server untuk menyeimbangkan ekstraksi.
  1. Sajikan:
  • Tuang kopi ke dalam gelas dan nikmati.

Kesimpulan

Interval Brew Method adalah teknik penyeduhan kopi yang efektif untuk menghasilkan rasa yang seimbang dan kompleks. Dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya, teknik ini banyak digunakan dalam kompetisi seperti World Brewers Championship karena kemampuannya mengontrol ekstraksi dengan baik. Namun, teknik ini memerlukan ketelitian dalam hal volume tuangan, jeda waktu, dan grind size untuk menghindari risiko over-extraction atau under-extraction.

Dengan mengikuti tips dan langkah-langkah di atas, Anda bisa mencoba teknik ini di rumah atau di kedai kopi Anda. Selalu ingat untuk menggunakan biji kopi segar, air berkualitas, dan alat yang tepat untuk hasil terbaik.


Sumber:

  • World Coffee Events, “World Brewers Cup Championship.”
  • Tetsu Kasuya, “5 Pour Method” (2016 World Brewers Cup Champion).
  • Barista Hustle, “Understanding Coffee Extraction.”
  • Perfect Daily Grind, “How to Brew Coffee Using Tetsu Kasuya’s 4:6 Method.”

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop