Penulis: pannacoffee

  • Grindsize Seberapa Penting? Kenapa Kopi Tidak Bisa di Ekstrak 100 Persen?

    Pengaruh Ukuran Grind dan Surface Area terhadap Ekstraksi Kopi: Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Dalam dunia kopi, konsistensi ukuran grind (gilingan) dan surface area (luas permukaan) biji kopi memainkan peran penting dalam menentukan kualitas ekstraksi dan rasa akhir secangkir kopi. Artikel dari Perfect Daily Grind yang berjudul “A Guide to Coffee Grind Size, Consistency, & Flavor” (2017) menjelaskan secara mendalam bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi proses penyeduhan kopi. Berikut adalah rangkuman dan analisis dari artikel tersebut, ditambah dengan penjelasan mengenai Total Dissolved Solids (TDS) dan alasan mengapa kopi tidak dapat diekstrak sepenuhnya.


    1. Pentingnya Ukuran Grind dan Surface Area

    Ukuran grind kopi menentukan seberapa besar surface area biji kopi yang terpapar air selama proses penyeduhan. Semakin halus grind-nya, semakin besar surface area yang terbuka, sehingga memungkinkan ekstraksi yang lebih cepat dan intens. Sebaliknya, grind yang lebih kasar memiliki surface area yang lebih kecil, yang menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat. Pemilihan grindsize sangat bergantung terhapad : Roast Profile, Metode Seduh, Jenis Kopi dan Profil Rasa.

    • Grind Fine: Cocok untuk metode penyeduhan yang singkat seperti espresso, di mana air bersentuhan dengan kopi hanya selama 25-30 detik, metode lainnya seperti turkish, tubruk dan mokapot jga cocok untuk gilingan halus.
    • Grind Medium Fine : Cocok untuk metode penyeduhan seperti pourover dengan tipe brew imersi, kopi dengan roast profil yang light, dan jenis kopi dengan paska panen wash.
    • Grind Medium: Ideal untuk metode penyeduhan yang Pourover atau Cold Brew, di mana air bersentuhan dengan kopi selama beberapa menit.

    Konsistensi ukuran grind juga sangat penting. Jika grind tidak konsisten (ada partikel yang terlalu halus dan terlalu kasar), ekstraksi akan tidak merata, menghasilkan rasa yang tidak seimbang.


    2. Total Dissolved Solids (TDS) dalam Kopi

    Total Dissolved Solids (TDS) mengacu pada jumlah padatan yang terlarut dalam air setelah proses penyeduhan. Dalam coffee brewing control, dipaparkan bahwa kopi yang dianggap baik adalah yang memiliki tingkat kepekatan (strength) sekitar 1.15-1.55%, serta dengan ekstraksi sekitar 18-22%.

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengukur Total Dissolved Solids kopi adalah kualitas air yang Anda gunakan untuk menyeduh kopi. Karena ternyata, kandungan mineral lain seperti kalsium, alkaliniti, klorin, dan sodium, pada kandungan air juga bisa memberi dampak pada rasa kopi. Tidak ada salahnya jika Anda juga perlu memperhatikan TDS pada air, demi mendapatkan segelas kopi yang berkualitas.

    Nah, ternyata, berbicara tentang kopi tidak sesederhana menuangkan air panas pada bubuk kopi, lalu kopi siap dinikmati. Kopi juga erat kaitannya dengan sains dan pengetahuan lainnya yang juga perlu diperhatikan oleh seorang barista.


    3. Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Meskipun kita mungkin ingin mengekstrak semua rasa dari biji kopi, kenyataannya adalah kopi tidak dapat diekstrak 100%. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

    • Komponen Kimia yang Berbeda: Biji kopi mengandung berbagai senyawa kimia, seperti asam, gula, lemak, dan senyawa aromatik. Beberapa senyawa ini larut dengan mudah dalam air, sementara yang lain tidak. Senyawa yang tidak larut, seperti selulosa dan serat, tetap tertinggal dalam ampas kopi.
    • Rasa Pahit yang Tidak Diinginkan: Jika kita mencoba mengekstrak semua senyawa dari biji kopi, hasilnya akan sangat pahit dan tidak enak. Senyawa pahit seperti tanin dan alkaloid tertentu hanya larut pada suhu yang sangat tinggi atau waktu penyeduhan yang sangat lama.
    • Batasan Fisik: Bahkan dengan grind yang sangat halus dan surface area yang besar, tidak semua partikel kopi dapat terlarut sepenuhnya karena batasan fisik dan kimia.

    Kesimpulan

    Ukuran grind dan surface area biji kopi adalah faktor kunci yang memengaruhi ekstraksi dan rasa kopi. Meskipun kita tidak dapat mengekstrak 100% dari biji kopi, memahami TDS dan batasan ekstraksi membantu kita mencapai keseimbangan rasa yang optimal. Dengan mengontrol grind size, waktu penyeduhan, dan suhu air, kita dapat menciptakan secangkir kopi yang sempurna sesuai dengan preferensi pribadi.

    Selain itu, beberapa sumber tambahan yang dapat dijadikan referensi:

    • Specialty Coffee Association (SCA): Water for Brewing Standards.
    • Barista Hustle: Coffee Extraction: What You Need to Know.
    • Books: The Physics of Filter Coffee oleh Jonathan Gagné.

  • Kenapa Puck Screen Aksesoris yang Penting?

    Mengenal Lebih Dekat Manfaat Puck Screen dalam Pembuatan Kopi: Mengapa Alat Kecil Ini Begitu Penting?

    Bagi para pecinta kopi, terutama yang gemar bereksperimen dengan berbagai metode penyeduhan, istilah puck screen mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang baru memasuki dunia kopi spesial, alat kecil ini mungkin masih terasa misterius. Artikel ini akan membahas mengapa puck screen menjadi salah satu alat penting dalam proses pembuatan kopi, khususnya untuk metode espresso.

    Apa Itu Puck Screen?

    Puck screen adalah sebuah alat berbentuk lingkaran tipis yang terbuat dari logam (biasanya stainless steel) dengan lubang-lubang kecil di permukaannya. Alat ini ditempatkan di atas coffee puck (gumpalan kopi yang sudah digiling dan dipadatkan di dalam portafilter) sebelum mesin espresso mulai menyeduh. Fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan air secara merata ke seluruh permukaan coffee puck, sehingga ekstraksi kopi menjadi lebih konsisten.

    Mengapa Puck Screen Penting?

    1. Distribusi Air yang Lebih Merata
      Salah satu tantangan dalam membuat espresso adalah memastikan air panas menyentuh seluruh bagian coffee puck secara merata. Tanpa puck screen, air cenderung mencari jalan yang paling mudah, yang bisa menyebabkan ekstraksi tidak merata. Hal ini bisa menghasilkan espresso yang kurang seimbang, dengan rasa yang mungkin terlalu pahit atau asam. Dengan puck screen, air didistribusikan secara lebih merata, sehingga ekstraksi menjadi lebih optimal.
    2. Mengurangi Channeling
      Channeling adalah masalah umum dalam pembuatan espresso, di mana air membentuk saluran-saluran kecil di dalam coffee puck. Hal ini menyebabkan sebagian kopi terekstraksi berlebihan, sementara bagian lainnya kurang terekstraksi. Puck screen membantu mencegah terjadinya channeling dengan menciptakan tekanan yang lebih stabil dan merata.
    3. Membersihkan Portafilter dengan Mudah
      Selain meningkatkan kualitas ekstraksi, puck screen juga memudahkan proses pembersihan. Setelah digunakan, puck screen bisa dengan mudah dilepas dan dibersihkan, mengurangi sisa kopi yang menempel di bagian atas portafilter. Ini membuat proses pembersihan menjadi lebih efisien.
    4. Meningkatkan Konsistensi
      Bagi barista profesional atau pecinta kopi rumahan yang ingin menghasilkan espresso yang konsisten, puck screen adalah alat yang sangat membantu. Dengan mengurangi variabel-variabel yang bisa memengaruhi ekstraksi, alat ini memastikan setiap cangkir espresso memiliki kualitas yang sama.

    Bagaimana Cara Menggunakan Puck Screen?

    Penggunaan puck screen cukup sederhana:

    1. Giling biji kopi dan masukkan ke dalam portafilter.
    2. Ratakan dan padatkan kopi menggunakan tamper.
    3. Letakkan puck screen di atas coffee puck.
    4. Pasang portafilter ke mesin espresso dan mulai proses penyeduhan.

    Setelah digunakan, puck screen bisa dicuci dengan air hangat dan sabun, lalu dikeringkan untuk penggunaan berikutnya. Satu hal yang perlu kalian waspadai adalah ada sedikit perbedaan di grind setting dan dose, grind setting akan dibuah sedikit kasar jika anda menggunakan puck screen dan menggunakan dose dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan biasanya. Dose lebih sedikit dikarenakan ketebalan puck screen dapat menghambat locking portafilter ke group head pengurangan sekitar 0.5 sampai 1 gram dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut,.

    Kesimpulan

    Puck screen mungkin terlihat seperti alat kecil yang sederhana, tetapi dampaknya terhadap kualitas espresso sangat signifikan. Dengan membantu mendistribusikan air secara merata, mengurangi channeling, dan meningkatkan konsistensi, alat ini layak dipertimbangkan oleh siapa pun yang serius tentang kopi. Alat puck screen adalah investasi kecil yang bisa memberikan hasil besar dalam setiap cangkir espresso yang Anda buat.

    Selamat mencoba dan nikmati perjalanan Anda dalam mengeksplorasi dunia kopi yang tak ada habisnya!

  • Rasa Kopi Berubah Seiring Berubahnya Suhu

    Rasa Kopi Berubah Seiring Berubahnya Suhu

    Mengapa Pengalaman Minum Kopi Berubah dengan Suhu? Sebagai Tambahan, Pentingnya Brew Temperature dalam Menyeduh Kopi

    Pernahkah Anda memperhatikan bahwa rasa kopi bisa sangat berbeda tergantung pada suhunya? Artikel ini menjelaskan bagaimana suhu memengaruhi pengalaman minum kopi. Selain itu, suhu penyeduhan (brew temperature) juga memainkan peran krusial dalam menentukan cita rasa kopi. Mari kita bahas lebih dalam tentang topik ini, termasuk pengetahuan tambahan tentang brew temperature dari sumber terpercaya.


    Mengapa Suhu Memengaruhi Rasa Kopi?

    Suhu kopi tidak hanya memengaruhi sensasi saat diminum, tetapi juga cara lidah kita mengecap rasa. Berikut beberapa alasan mengapa suhu memengaruhi pengalaman minum kopi:

    Perubahan Kimiawi
    Saat kopi mendingin, senyawa kimia dalam kopi mengalami perubahan, sensitivitas lidah kita juga meningkat. Beberapa spektrum rasa yang berkaitan dengan kualitas buah, acidity quality intensity dan natural sweetness dalam kopi menjadi lebih terasa, sementara rasa pahit cenderung berkurang. Ini menjelaskan mengapa kopi yang dingin sering terasa lebih manis dan kurang pahit.

    Sensasi Lidah
    Lidah manusia lebih sensitif terhadap rasa pahit saat minuman panas. Ketika kopi dingin, lidah lebih mampu menangkap rasa manis dan asam, sehingga profil rasa kopi terasa lebih seimbang.

    Aroma
    Aroma kopi lebih kuat saat panas karena molekul aroma lebih mudah menguap disebut juga sebagai lepasnya volatile aromatic compound. Saat kopi dingin, aromanya berkurang, yang dapat memengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan.

    Cara Menikmati

    Sebagai peminum kopi kita tidak boleh terlalu cepat judge rasa dan kualitas kopi hanya disuhu tertentu, setelah kopi selesai diseduh ada baiknya menunggu 3 sampai 4 menit sebelum menikmati, proses menikmati juga dapat dibagi menjadi 3 tahapan hot, warm and cold.


    Pentingnya Brew Temperature dalam Menyeduh Kopi

    Suhu penyeduhan (brew temperature) adalah faktor kritis yang memengaruhi ekstraksi rasa dari biji kopi. Menurut Specialty Coffee Association (SCA), suhu ideal untuk menyeduh kopi adalah antara 90°C hingga 96°C (195°F hingga 205°F). Berikut penjelasan mengapa brew temperature sangat penting:

    1. Ekstraksi Optimal
    • Suhu yang terlalu rendah (di bawah 90°C) dapat menyebabkan under-extraction, menghasilkan kopi yang asam dan kurang kompleks, diiringi juga dengan tekstur atau mouthfeel yang sangat ringan.
    • Suhu yang terlalu tinggi (di atas 96°C) dapat menyebabkan over-extraction, menghasilkan kopi yang pahit dan terlalu kuat.
    • Acuan diatas tapi bukanlah kondisi yang mutlak, Barista dapat melakukan beberapa variasi cara seduh dengan menghaluskan atau mengkasarkan ukuran grindsize untuk mencapai ekstraksi yang optimal tergantung dengan profil kopi dan profil rasa yang dicari.
    1. Keseimbangan Rasa
      Suhu penyeduhan yang tepat seringkali pada suhu 90 keatas dapat memastikan bahwa senyawa rasa seperti asam, gula, dan kafein diekstraksi secara seimbang. Ini menghasilkan kopi dengan kompleksitas rasa yang optimal.
    2. Jenis Kopi dan Metode Seduh
    • Untuk kopi Arabika yang memiliki rasa lebih halus, untuk proses paska panen washed dan honey dapat diaplikasikan brew temperature dengan rentang (90C-92C) sedangkan untuk kopi proses paska panen natural brew temperature dengan rentang (86C-90C)
    • Untuk kopi Robusta atau profil roast yang dark citarasa kopi secara natural akan yang lebih kuat, suhu (85°C-88°C) dapat membantu mengurangi dalam mengekstrak rasa yang lebih intens.
    • Metode seduh seperti French Press atau Pour Over mungkin memerlukan penyesuaian suhu tergantung pada preferensi rasa.

    Dampak Suhu pada Berbagai Metode Seduh

    1. Espresso
      Espresso biasanya diseduh pada suhu sekitar 92°C-94°C. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan ekstraksi berlebihan, sementara suhu yang lebih rendah menghasilkan espresso yang kurang kuat.
    2. Cold Brew
      Cold brew diseduh dengan air dingin (suhu ruang atau lebih rendah) selama 12-24 jam. Proses ini menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih halus, kurang pahit, dan lebih manis karena ekstraksi lambat.
    3. Pour Over dan French Press
      Metode ini biasanya menggunakan suhu sekitar 90°C-96°C. Kontrol suhu yang tepat sangat penting untuk mendapatkan rasa yang konsisten.

    Tips untuk Menikmati Kopi pada Suhu yang Tepat

    1. Minum Kopi Secara Bertahap
      Cobalah minum kopi saat masih panas, hangat, dan dingin untuk merasakan perubahan rasa yang terjadi.
    2. Gunakan Termometer
      Jika Anda serius tentang kopi, gunakan termometer untuk memastikan suhu penyeduhan yang tepat.
    3. Eksperimen dengan Suhu
      Cobalah menyeduh kopi pada suhu yang berbeda untuk menemukan preferensi pribadi Anda

    Kesimpulan

    Suhu memainkan peran penting dalam pengalaman minum kopi, baik saat diseduh maupun saat dikonsumsi. Brew temperature yang tepat (90°C-96°C) memastikan ekstraksi rasa yang optimal, sementara suhu minuman memengaruhi bagaimana lidah kita mengecap rasa. Dengan memahami hubungan antara suhu dan rasa, Anda dapat menikmati kopi dengan cara yang lebih bermakna dan sesuai dengan selera Anda. Mitos bahwa suhu tinggi dapat menyebabkan kopimu gosong, karena sejatinya proses roasting dilakukan pada suhu lebih tinggi diatas 200C.


    Referensi:

    1. Coffee Drs, “Why Does Coffee Experience Change with Temperature?”
    2. Specialty Coffee Association (SCA), “Water for Brewing Coffee”
    3. Barista Hustle, “The Impact of Brew Temperature on Coffee Extraction”
    4. Perfect Daily Grind, “How Brew Temperature Affects Coffee Flavor”
  • Pre Workout Kopi, Arabika Robusta? Bagaimana Dengan Macha?

    Pre Workout Kopi, Arabika Robusta? Bagaimana Dengan Macha?

    Manfaat Kopi Sebagai Doping Alami Saat Berolahraga: Arabika vs Robusta, dan Perbandingan dengan Matcha

    Kopi telah lama dikenal sebagai minuman yang dapat meningkatkan energi dan fokus. Namun, tahukah Anda bahwa kopi juga bisa menjadi “doping alami” yang efektif untuk meningkatkan performa saat berolahraga? Artikel ini menjelaskan bagaimana kopi hitam dapat menjadi pilihan tepat sebagai minuman pra-latihan. Mari kita bahas lebih lanjut tentang manfaat kopi, perbedaan antara jenis Arabika dan Robusta, serta bagaimana efek kafein dalam kopi dibandingkan dengan matcha.


    Manfaat Kopi Hitam Sebagai Minuman Pra-Latihan

    Kopi hitam, terutama yang dikonsumsi tanpa gula atau krim, memiliki beberapa manfaat yang signifikan bagi para atlet atau pelaku olahraga:

    1. Meningkatkan Energi dan Stamina
      Kafein dalam kopi merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi rasa lelah. Hal ini membuat tubuh lebih siap untuk menghadapi sesi latihan yang intens.
    2. Membakar Lemak Lebih Efektif
      Kafein membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran lemak menjadi lebih efisien selama berolahraga. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
    3. Meningkatkan Fokus dan Koordinasi
      Kafein juga dapat meningkatkan konsentrasi dan koordinasi otot, yang sangat penting saat melakukan latihan yang membutuhkan presisi, seperti angkat beban atau olahraga tim.
    4. Mengurangi Rasa Sakit Otot
      Studi menunjukkan bahwa kafein dapat mengurangi persepsi rasa sakit selama dan setelah berolahraga, sehingga Anda bisa berlatih lebih lama tanpa merasa terlalu lelah.

    Arabika vs Robusta: Apakah Efeknya Sama?

    Kopi Arabika dan Robusta adalah dua jenis kopi yang paling umum dikonsumsi. Meskipun keduanya mengandung kafein, ada perbedaan signifikan dalam kandungan dan efeknya:

    1. Kandungan Kafein
    • Robusta: Memiliki kandungan kafein hampir dua kali lipat dibandingkan Arabika (2,7% vs 1,5%). Ini membuat Robusta lebih efektif sebagai stimulan pra-latihan.
    • Arabika: Meskipun kandungan kafeinnya lebih rendah, Arabika sering dianggap lebih “halus” dan memiliki rasa yang lebih kompleks.
    1. Efek pada Tubuh
    • Robusta mungkin memberikan dorongan energi yang lebih kuat, tetapi juga berpotensi menyebabkan efek samping seperti gelisah atau jantung berdebar jika dikonsumsi berlebihan.
    • Arabika, dengan kadar kafein yang lebih rendah, cenderung lebih aman untuk dikonsumsi sebelum olahraga, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.

    Bagaimana Kopi vs Matcha: Mana yang Lebih Baik untuk Olahraga?

    Matcha, bubuk teh hijau asal Jepang, juga dikenal sebagai sumber kafein alami. Namun, ada perbedaan mendasar antara efek kafein dalam kopi dan matcha:

    1. Jenis Kafein
    • Kopi mengandung kafein murni yang diserap dengan cepat oleh tubuh, memberikan dorongan energi instan.
    • Matcha mengandung L-theanine, asam amino yang bekerja sinergis dengan kafein untuk memberikan energi yang lebih stabil dan tahan lama tanpa menyebabkan “crash” atau penurunan energi mendadak.
    1. Efek pada Tubuh
    • Kopi cocok untuk latihan intensif yang membutuhkan dorongan energi cepat, seperti angkat beban atau sprint.
    • Matcha lebih cocok untuk latihan yang membutuhkan fokus dan ketahanan, seperti yoga atau lari jarak jauh.

    Kesimpulan

    Kopi hitam, baik Arabika maupun Robusta, dapat menjadi pilihan yang sangat baik sebagai minuman pra-latihan. Robusta memberikan dorongan energi yang lebih kuat, sementara Arabika lebih cocok untuk mereka yang sensitif terhadap kafein. Di sisi lain, matcha menawarkan energi yang lebih stabil dan tahan lama, menjadikannya alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin menghindari efek samping kafein.

    Sebelum mengonsumsi kopi atau matcha sebagai bagian dari rutinitas olahraga, pastikan untuk mempertimbangkan toleransi tubuh Anda terhadap kafein dan konsultasikan dengan ahli gizi jika diperlukan.


    Referensi:

    1. NDTV, “Benefits of Black Coffee as Pre-Workout Drink”
    2. Healthline, “Caffeine and Exercise Performance”
    3. Medical News Today, “Matcha vs Coffee: Which is Healthier?”
  • Kopi Flores Nuansa Strawberry Chocolate

    Kopi Flores Nuansa Strawberry Chocolate

    Koleksi terbaru kita dari dataran tinggi di Flores, Manggarai tepatnya. Satu lot pilihan kita diantara banyaknya seleksi kopi natural yang ditawarkan karena menyajikan rasa fruity yang lembut bebuahan merah seperti strawberry, medium intensity, sedikit sentuhan white chocolate raisin, dan hints roasted almond, seiring suhunya menurun dapat menemukan wanginya red plum dan berries.

    Origin : Mbohang, Manggarai , Flores

    Varietas: Kartika

    Altitude : 1300 mdpl

    Fermentasi dilakukan secara anaerobic dalam keadaan buah cherry coffee yang utuh dilakukan di dalam tong tertutup selama 9 hari, dilanjutkan process drying selama 1,5 bulan (slow drying) untuk mendapatkah depht of fruitiness dan biji kopi mentah diresting selama 5 bulan untuk menghilakan resiko rasa kelat / astringent.

    Koleksi kopi Flores natural sangat cocok buat kalian yang suka menikmati kopi dengan citarasa fruity, full of tropical fruit dan manis, processor Tuang Coffee sangat teliti dalam melakukan QC sehingga secara clarity rasa sangat mudah untuk kalian dapatkan.

    Rekomendasi Brew Recipe :

    Dose : 15 gram

    Air : 245 ml

    Suhu brewing : 90c

    Grind size : Medium

    Alat : Cone Dripper

    Cara tuang:

    1st pour : 50 ml , 1 menit pre infusion

    2nd pour up to : 150 ml tunggu tiris

    3rd pour up to : 245 ml tunggu tiris

    total brew time : 2:15 menit – 2:45 menit

    jika waktu terasa lebih cepat haluskan grinder setting begitu pula sebaliknya

  • Freezing Kopi Apakah Boleh? Do or Donts?

    Freezing Kopi Apakah Boleh? Do or Donts?

    Pembekuan Kopi dalam Keadaan Vakum

    Pembekuan kopi adalah metode yang efektif untuk memperpanjang umur simpan biji kopi atau bubuk kopi tanpa mengalami penurunan kualitas rasa yang signifikan. Namun, untuk hasil terbaik, kopi sebaiknya dibekukan dalam keadaan vakum. Berikut penjelasannya:

    1. Mengapa Vakum Penting? Jangan Pernah Tanpa di Vakum!
    • Kopi akan cepat rusak jika dia terus terekspose dengan udara, karena udara mengandung kelembapan dan oksigen yang dapat merusak kualitas kopi. Dengan memvakum kopi sebelum dibekukan, Anda menghilangkan udara yang dapat menyebabkan oksidasi dan kondensasi.
    • Kondensasi dapat terjadi ketika kopi terkena perubahan suhu yang drastis, seperti saat dikeluarkan dari freezer. Vakum membantu mengurangi risiko ini.
    1. Berapa Lama Kopi Bisa Disimpan dalam Freezer?
    • Kopi sangrai yang divakum dan dibekukan dapat bertahan hingga 3-6 bulan tanpa kehilangan kualitas rasa yang signifikan. Untuk kopi mentah bertahan hingga 1-4 taun.
    • Jika tidak divakum, kopi masih bisa dibekukan, tetapi umur simpannya lebih pendek, sekitar 1-2 bulan, dan berisiko mengalami kondensasi.
    1. Tips Membekukan Kopi:
    • Bagi dalam Porsi Kecil: Bekukan kopi dalam porsi kecil (misalnya, untuk 1-2 serving saja). Ini memungkinkan Anda hanya mengeluarkan jumlah yang diperlukan tanpa harus mencairkan seluruh stok.
    • Gunakan Kantong Vakum: Gunakan kantong vakum berkualitas tinggi untuk memastikan tidak ada udara yang tersisa.
    • Hindari Perubahan Suhu Mendadak: Saat mengeluarkan kopi dari freezer, biarkan kopi mencapai suhu ruangan sebelum membuka kemasan. Ini mencegah kondensasi.
    • Labeli dan Catat Tanggal: Beri label pada kemasan dengan tanggal pembekuan untuk memantau umur simpan.

    Apakah Kopi yang Tidak Divakum Bisa Mengalami Kondensasi?

    Ya, kopi yang tidak divakum sangat rentan terhadap kondensasi. Ketika kopi dibekukan tanpa vakum, udara di dalam kemasan mengandung kelembapan yang dapat berubah menjadi air saat terkena perubahan suhu. Kondensasi ini dapat merusak tekstur dan rasa kopi, serta menyebabkan pertumbuhan jamur jika tidak ditangani dengan baik.


    Kesimpulan

    Pembekuan kopi dalam keadaan vakum adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas dan rasa kopi dalam jangka panjang. Dengan membagi kopi dalam porsi kecil, menggunakan kemasan vakum, dan menghindari perubahan suhu mendadak, Anda dapat menikmati kopi segar hingga 6 bulan. Jika tidak menggunakan vakum, pastikan untuk membekukan kopi dalam waktu singkat dan menghindari kondensasi dengan cara yang tepat. Belilah kopi sesuai kebutuhan!

  • Dripper Baru Dengan Sudut 45 Derajat, Is a Thing?

    Dripper Baru Dengan Sudut 45 Derajat, Is a Thing?

    Cafec salah satu brand Jepang yang berhasil me riset dan merevolusi dripper dengan sudut kemiringan yang cukup ekstrim 45 derajat ( lebih meng-kerucut) dibanginngkan dengan produk Hario V60 ( 60 derajat). Is it a thing? Apakah hal baru yang ditawarkan akan merubah behaviour kita menyeduh dan menghadirkan rasa yang baru?

    Pada tahun 2018 Cafec berhasil menyelesaikan riset dripper barunya, membuat dripper yang lebih deep tajam dan mengkrucut dibandingkan kompetitor di market. Inovasi baru ini memiliki goal untuk menambahkan deep layer ke hasil seduh kita. Kenapa bisa seperti itu? Mari kita ulas.

    Deep 45 Design

    Deep 45 merupakan dripper yang sangat besar , yang mana ditujukan untuk menyeduh 3-7 cup. Sudut kemiringan 45 derajat membuat coffee bed tertumpuk lebih padat dan lebih tinggi dikarenakan sempitnya ruangan dripper yang mana laju air turun akan jauh lebih lama untuk sampai menetes kebawah. Secara teori, jika kemiringan dripper yang ekstrim tidak didukung dengan design ribs yang tepat kopi akan cenderung kearah over ekstrak, namun ribs dari dripper deep 45 mampu membantu mencegah yang namanya resiko clogging atau mampet.

    Goal : Rich, Complex and Clean Cup

    Bukan gimmick! Memang benar , dripper satu ini Nailed it!

    Sebagai tambahan dripper ini membutuhkan kertas yang berbeda yang disesuaikan dengan standar kemiringannya. If you buy it! Makesure kalian gunakan dripper ini sesuai dengan peruntukannya, BIG DOSE FOR ONE FAMILY.

    Brew Recipe

    Dose : 50 gram

    Water : 850 ml

    Grindsize : Medium

    Brew temperature : 95c

    Suggestion coffee : Wash process, Toraja best!!

    How to Pour :

    1st step: 150 ml, 1 menit blooming , more coffee need more time to bloom

    2nd step : pour up to 350 ml

    3rd step : pour up to 550 ml

    4th step : pour up to 850 ml done!

    total brew time 3:00- 4:00

    jika dibawah 3 menit haluskan bubuk kopi

    jika diatas 4 menit kasarakan bubuk kopi

  • Resep Es Hario Switch

    Resep Es Hario Switch

    Resep Kopi Dingin dengan Hario V60 Switch (Versi Indonesia)

    Hario V60 Switch adalah alat brewing yang serbaguna, menggabungkan teknik perkolasi dan imersi. Dengan alat ini, Anda bisa membuat kopi dingin yang segar dan penuh rasa. Berikut adalah resep dan langkah-langkahnya, diadaptasi dari Kurasu Kyoto, serta dilengkapi dengan tips and tricks untuk hasil terbaik.


    Bahan dan Alat:

    • 20 gram bubuk kopi (medium fine grind)
    • 150 ml air panas (suhu 90 C)
    • 100 gram es batu
    • Hario V60 Switch
    • Filter paper
    • Grinder
    • Timer
    • Gelas saji

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan alat:
    • Pasang filter paper di Hario V60 Switch dan basahi dengan air panas untuk menghilangkan rasa kertas dan memanaskan dripper. Buang air sisa pembasahan.
    • Pastikan katup Hario Switch dalam posisi tertutup (mode imersi).
    1. Tambahkan es batu:
    • Letakkan 100 gram es batu di gelas saji yang akan digunakan untuk menampung kopi.
    1. Tambahkan bubuk kopi:
    • Masukkan 20 gram bubuk kopi ke dalam Hario Switch.
    1. Bloom:
    • Tuang 50 ml air panas ke atas bubuk kopi. Aduk perlahan untuk memastikan semua bubuk kopi basah. Biarkan selama 30 detik untuk proses bloom.
    1. Brewing utama:
    • Tuang sisa air panas (100 ml) secara perlahan dan merata ke atas bubuk kopi. Pastikan total air yang digunakan adalah 150 ml.
    • Biarkan kopi terendam (mode imersi) selama 2 menit, aduk sebanyak 10x.
    1. Pemisahan:
    • Setelah 2 menit, buka katup Hario Switch untuk memisahkan kopi dari bubuk. Kopi akan langsung menyatu dengan es batu, menghasilkan kopi dingin yang segar.
    1. Sajikan:
    • Aduk kopi dingin sebelum diminum untuk menyeimbangkan rasa.

    Tips and Tricks untuk Hasil Terbaik:

    1. Pilih Biji Kopi Segar:
      Gunakan biji kopi yang baru digiling untuk mendapatkan aroma dan rasa terbaik. Kopi dengan karakteristik buah atau bunga cocok untuk resep ini.
    2. Sesuaikan Tingkat Gilingan:
    • Untuk kopi dingin, gunakan gilingan medium (seperti garam kasar). Gilingan yang terlalu halus bisa membuat kopi terlalu pahit, sementara gilingan yang terlalu kasar bisa membuat kopi kurang diekstrak.
    1. Kontrol Suhu Air:
    • Pastikan suhu air antara 90-96°C. Air yang terlalu panas bisa menyebabkan over-extraction, sementara air yang terlalu dingin tidak mengekstrak kopi dengan optimal.
    1. Perhatikan Rasio Kopi dan Air:
    • Resep ini menggunakan rasio 1:12,5 (20 gram kopi : 250 gram air + es). Anda bisa menyesuaikan rasio sesuai selera, misalnya 1:10 untuk rasa yang lebih kuat.
    1. Eksperimen dengan Waktu Brewing:
    • Waktu brewing 2 menit adalah rekomendasi awal. Jika Anda ingin rasa yang lebih kuat, coba tambahkan waktu brewing hingga 2,5 menit.
    1. Gunakan Es Batu Berkualitas:
    • Pastikan es batu terbuat dari air bersih atau air matang untuk menghindari rasa yang tidak diinginkan.
    1. Simpan di Kulkas:
    • Jika ingin menyimpan kopi dingin, simpan di kulkas dalam wadah tertutup. Hindari menyimpan terlalu lama (maksimal 1-2 hari) untuk menjaga kesegaran.

    Manfaat Kopi Dingin dengan Hario V60 Switch:

    • Rasa Lebih Seimbang: Kombinasi teknik imersi dan perkolasi menghasilkan kopi dengan rasa yang kompleks namun tetap bersih.
    • Segar dan Ringan: Cocok dinikmati di siang hari yang panas.
    • Mudah Dikustomisasi: Anda bisa menyesuaikan kekuatan dan rasa sesuai selera.

    Dengan resep dan tips di atas, Anda bisa menikmati kopi dingin buatan sendiri yang tidak kalah dengan kafe favorit Anda. Selamat mencoba dan bereksperimen! ☕

  • 2 Resep Hario Switch Imersi dan Perkolasi

    2 Resep Hario Switch Imersi dan Perkolasi

    Resep Brewing Kopi dengan Teknik Perkolasi dan Imersi

    Brewing kopi adalah seni yang memungkinkan kita mengeksplorasi berbagai rasa dan aroma dari biji kopi. Dua teknik brewing yang populer adalah perkolasi dan imersi. Keduanya menawarkan pengalaman yang berbeda dalam mengekstrak kopi, dan kali ini kita akan membahas resep brewing menggunakan kedua teknik tersebut


    Teknik Perkolasi

    Perkolasi adalah metode brewing di mana air panas melewati bubuk kopi dan filter, menghasilkan ekstraksi yang bersih dan ringan. Teknik perkolasi sangat mengandalkan kehandalan barista dalam mengendalikan kettle, flow air turun, kecepatan tuang, dan berbagai teknik perkolasi lainnya. Alat yang sering digunakan untuk teknik ini adalah Hario V60 atau dripper lainnya.


    Teknik Imersi

    Teknik imersi melibatkan perendaman bubuk kopi dalam air panas untuk waktu tertentu sebelum dipisahkan. Metode ini menghasilkan kopi dengan body yang lebih berat dan rasa yang lebih kompleks. Alat yang cocok untuk teknik ini adalah Hario Switch atau French Press.

    Resep Brewing dengan Teknik Imersi dan Perkolasi (Menggunakan Hario Switch)

    Bahan dan Alat:

    • 15 gram bubuk kopi (medium grind)
    • 240 ml air panas (suhu 92-96°C)
    • Hario Switch
    • Filter paper
    • Grinder
    • Timer
    • Mug atau carafe

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan alat: Pasang filter paper di Hario Switch dan basahi dengan air panas. Buang air sisa pembasahan.
    2. Tambahkan bubuk kopi: Masukkan 15 gram bubuk kopi ke dalam Hario Switch.
    3. Perendaman: Tuang 65 ml air panas ke dalam Hario Switch. Aduk perlahan untuk memastikan semua bubuk kopi terendam dan tunggu selama 1 menit, buka valve dan lanjutkan dengan teknik perkolasi
    4. Perkolasi : tuangan kedua tuang hingga mencapai 150 ml air, tunggu tiris dan lanjut ke tuangan terakhir tuang hingga mencapai 240 ml
    5. Serve: Setelah 3 menit, kopi siap disajikan.

    Kedua Teknik

    • Perkolasi: Menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih bersih, ringan, dan asam yang lebih menonjol. Cocok untuk biji kopi single-origin dengan karakteristik buah atau bunga.
    • Imersi: Menghasilkan kopi dengan body yang lebih berat dan rasa yang lebih kompleks. Cocok untuk biji kopi dengan rasa cokelat atau kacang.

    Tips untuk Hasil Terbaik

    1. Gunakan biji kopi segar dan giling sesaat sebelum brewing.
    2. Hario switch juga memperbolehkan kita melakukan full perkolasi atau full imersi disesuaikan saja tingkat gilingan dengan teknik yang digunakan: medium grind untuk perkolasi dan medium-fine untuk imersi.
    3. Gunakan air dengan suhu yang tepat (92-96°C) untuk memaksimalkan sweetness dan body.
    4. Eksperimen dengan rasio kopi dan air untuk menemukan preferensi rasa Anda.

    Dengan menguasai kedua teknik ini, Anda dapat menikmati berbagai dimensi rasa dari biji kopi favorit Anda. Selamat mencoba!

  • Kopi Rancabali Soju

    Kopi Rancabali Soju

    Kopi Rancabali Soju adalah salah satu varian koleksi kami yang paling baru, kopi Jawa Barat yang tepatnya berasal dari daerah Rancabali. INGAT, kata soju disini merujuk pada penggunaan ragi yang biasa dipakai pada fermentasi minuman soju, hanya RAGInya saja.

    Kopi ini diproses dengan metode double fermentasi menggunakan ragi soju, yang memberikan karakteristik rasa buah yang unik mirip jeruk dan kompleks. Dengan ketinggian tumbuh sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, kopi ini memiliki profil rasa yang seimbang dengan sentuhan manis dan buah-buahan seperti jeruk, berries dan jambu air.

    Kopi Rancabali Soju merupakan honey process yang sangat baik diseduh dengan metode filter, coldbrew dan espresso on the rock.

    Resep Ice Cold brew untuk kopi ini

    Berikut adalah resep dan teknik seduh cold brew yang akan menghasilkan rasa kombucha orange tea, beserta tips untuk mendapatkan hasil terbaik:

    Resep Cold Brew Sederhana

    Bahan:

    • 20 gram biji kopi kasar (medium-coarse grind)
    • 200 ml air bersih (suhu ruangan)

    Alat:

    • Grinder (jika biji kopi belum digiling)
    • Wadah besar (botol kaca atau toples dengan tutup)
    • Saringan halus (kain saring, filter kopi, atau saringan mesh halus)
    • Botol penyimpanan (untuk menyimpan cold brew setelah disaring)

    Teknik Seduh Cold Brew

    1. Giling Biji Kopi
    • Giling biji kopi dengan tingkat kekasaran medium (seperti gula pasir). Hindari menggiling terlalu halus karena dapat membuat seduhan berlumpur ketika nantinya akan disaring.
    1. Campur Kopi dan Air
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah besar.
    • Tuangkan air secara perlahan sambil diaduk agar semua kopi terendam dengan baik.
    • Pastikan semua kopi basah dan tidak ada yang mengambang di permukaan.
    1. Tutup dan Simpan
    • Tutup wadah dengan rapat dan simpan di suhu ruangan atau di kulkas selama 12-24 jam. Semakin lama akan semakin kental dari manis.
    • Jika disimpan di kulkas, waktu seduh bisa lebih lama (18-24 jam) karena suhu dingin memperlambat ekstraksi.
    1. Saring
    • Setelah waktu seduh selesai, saring campuran kopi dan air menggunakan saringan halus atau kain saring.
    • Pastikan semua ampas kopi tersaring dengan baik untuk mendapatkan cold brew yang jernih.
    1. Simpan dan Nikmati
    • Tuangkan cold brew ke dalam botol penyimpanan dan simpan di kulkas.
    • Cold brew bisa bertahan hingga 1-2 minggu jika disimpan dengan benar.

    Tips Seduh Cold Brew

    1. Rasio Kopi dan Air
    • Rasio standar adalah 1:10 (100 gram kopi untuk 1 liter air). Jika ingin lebih kuat, gunakan rasio 1:8, atau jika ingin lebih ringan, gunakan rasio 1:12.
    1. Kualitas Air
    • Gunakan air bersih dengan kualitas baik, karena 98% cold brew adalah air. Air yang tidak berbau dan tidak mengandung klorin adalah pilihan terbaik, carilah tds kisaran 20-90 ppm.
    1. Waktu Seduh
    • Waktu seduh ideal adalah 12-24 jam. Jika terlalu lama, cold brew bisa menjadi terlalu pahit. Jika terlalu cepat, rasanya mungkin kurang diekstraksi dengan baik.
    1. Penyimpanan
    • Simpan cold brew di kulkas untuk menjaga kesegarannya. Gunakan botol kedap udara untuk menghindari kontaminasi.
    1. Variasi Rasa
    • Tambahkan orange sunkist dalam seduhan untuk memberikan sentuhan rasa yang unik.
    • Setelah disaring, cold brew juga bisa diberikan es batu untuk menjaga kestabilan suhunya.

    Dengan teknik dan tips di atas, Anda bisa menikmati cold brew yang smooth, rendah asam, dan penuh rasa. Selamat mencoba!

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop