Tag: Gayo wine

  • Kopi Wine Fruity dan Wangi dari Gayo XO lot

    Kopi Gayo XO – Anaerobic Fermentation (Wine Process Coffee)

    Sebuah Mahakarya Fermentasi Extra-Long yang Terinspirasi dari Teknik Cognac

    Kami dengan bangga mempersembahkan Kopi Gayo XO – sebuah inovasi terdepan dalam dunia kopi spesialti Indonesia. Dinamakan “XO” (Extra Old) yang terinspirasi dari proses fermentasi cognac premium, kopi ini melalui proses fermentasi anaerobik ekstra panjang namun sangat terkontrol, pengawasan ketat dari suhu fermentasi, brix level, PH dan seleksi cherry coffee yang bagus,untuk menciptakan kompleksitas rasa yang jarang ditemui dalam kopi biasa. Funk But Nice

    🍷 Why “XO”?
    Proses fermentasi anaerobik yang sangat panjang (extra-long fermentation) mengubah struktur gula dan asam dalam biji kopi, menciptakan karakter rasa yang dalam, layered, dan sophisticated – mirip dengan fine wine dan cognac.

    👅 Flavor Profile yang Memukau:

    • Fruity & Funk: Keberanian rasa hasil fermentasi yang unik dan berkarakter.
    • Tropical Fruits: Nuansa eksotis anggur,berries dan mangga
    • Chocolate Berry: Cokelat yang bertemu dengan rasa berry yang halus.
    • Winey: Aftertaste seperti anggur merah (red wine) yang smooth dan meninggalkan kesan mewah.

    🌿 Process Detail:

    • Asal: Gayo, Aceh
    • Proses: Anaerobic Fermentation (Wine Process)
    • Fermentasi: Ekstra panjang dalam kondisi kedap udara untuk intensitas rasa maksimal.
    • Roast Level: Medium Light (untuk menyeimbangkan acidity dan body).

    ☕ Rekomendasi Penyeduhan:

    • Untuk Manual Brew (V60/Aeropress):
    • Dose: 15g
    • Air: 250ml (93°C)
    • Waktu: 2:30-3:00 menit
    • 3x agitasi dengan slow pour
    • Espresso:
    • Hasilkan shot dengan acidity cerah dan finish seperti anggur. tips : brew ratio 1:3-1:3.5 dengan waktu 27-33s
    • Cold Brew:
    • Kompleksitas rasa yang semakin keluar ketika disajikan dingin. Perendaman 24 jam dengan brew ratio 1:12, menghasilkan winey taste yang menarik.

    ✨ Why Choose This Coffee?

    • Untuk pencinta kopi yang ingin mencoba pengalaman rasa baru yang berani dan sophisticated.
    • Cocok untuk penyuka wine dan cognac yang penasaran dengan kompleksitas kopi fermented.

    #KopiGayo #KopiXO #AnaerobicFermentation #WineProcessCoffee #KopiEksklusif #SpecialtyCoffee #KopiIndonesia #KopiAceh #KopiFermentasi

  • Bagaimana Cara Menyeduh Kopi Wine? Mengeluarkan Rasa Manisnya.

    Bagaimana Cara Menyiasatinya Saat Seduh

    “Wine coffee” dan “anaerobic coffee” sebetulnya dua nama untuk satu hal: kopi yang difermentasi dalam ruang tertutup tanpa oksigen. Tapi kenapa rasa asamnya bisa terasa ‘lebih nendang’ dibanding kopi klasik seperti washed atau natural biasa?


    Wine Coffee = Anaerobic Process

    Istilah wine coffee memang populer karena asosiasi rasa dengan winey—fruity, fermentasi, kadang tajam. Tapi secara teknis, proses yang dimaksud adalah fermentasi anaerob, yaitu fermentasi tanpa oksigen di dalam wadah tertutup. Kenapa rasa winey/ fermented terasa sangat kuat?

    Karena fermentasi ini biasanya berlangsung lebih lama, antara 72–120 jam, jauh lebih panjang dari proses natural atau washed konvensional.


    Apa yang Terjadi Selama Fermentasi Anaerobik?

    Dalam kondisi tertutup, mikroorganisme seperti yeast (Saccharomyces cerevisiae) dan Lactic Acid Bacteria(LAB) berkembang dan menghasilkan berbagai asam organik, antara lain:

    • Lactic acid → asam lembut seperti yogurt
    • Acetic acid → mirip rasa cuka/ vinegar
    • Citric & malic acid → asam lembut seperti yang terdapat pada buah buah an

    Studi oleh De Bruyn et al. (2017) menunjukkan bahwa fermentasi kopi melibatkan mikrobiota kompleks yang memengaruhi kadar asam, senyawa volatil, dan flavor precursors dalam biji kopi hijau.


    ⚠️ Hasilnya? Asam Lebih Tajam, Kadang Ekstrem

    • pH lebih rendah → terasa lebih nendang di lidah
    • Warna biji kopi kurang seragam, jika diroasting dihasilkan ada yang lebih gelap dan ada yang lebih terang. Berbeda dengan kopi olahan classic yang warna biji mentah dan biji sangrai lebih seragam.
    • Rasa sour yang kadang vinegary, atau bahkan mengarah ke umami funky seperti tauco
    • Rasa yang jarang clean, terutama bila diproses ekstrem.

    Untuk penyeduh atau peminum yang sensitif terhadap Bright acidity, rasa ini bisa terasa terlalu intens atau tidak menyenangkan.


    🛠️ Tips Menyeduh Kopi Wine/Anaerob agar Lebih Seimbang

    FaktorPenyesuaianTujuan
    Suhu air90–91°CNaikkan sweetness, kurangi harshness
    Grind sizeSedikit lebih kasarTingkatkan clarity, kurangi rasa kering
    Bloom timeTambahkan durasi bloom (30–60 detik)Membantu degas aroma fermentasi kuat
    Kualitas airGunakan air dengan TDS 70–100 ppmRasa lebih seimbang daripada RO water

    💡 Rujukan: SCAA Water Standard menyarankan TDS air di kisaran 75–150 ppm untuk kopi kompleks agar karakter rasa lebih seimbang.


    Kesimpulan

    Rasa asam dalam kopi bukan musuh, tapi butuh pendekatan.
    Kopi wine atau anaerobik memang kaya akan sensasi fermentasi dan asam organik, tapi dengan seduhan yang tepat, rasa tersebut bisa menjadi menyenangkan, menggugah, bahkan memorable.

    Rasa asam yang menyenangkan = hasil dari fermentasi yang terkontrol dan penyeduhan yang benar.


    📚 Referensi Tambahan:

    1. De Bruyn, F., Zhang, S. J., Pothakos, V., Torres, J., Lambot, C., Moroni, A. V., … & De Vuyst, L. (2017). Exploring the impacts of postharvest processing on the microbiota and metabolite profiles during green coffee bean production. Applied and Environmental Microbiology.
    2. Specialty Coffee Association (SCA) Water Quality Handbook.
    3. Batali, M. et al. (2020). Influence of controlled fermentation on flavor development in specialty coffee. Journal of Food Microbiology.
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop