Tag: kopi ethiopia

  • Beda Kopi Beda Waktu Resting, Kenapa?

    Beda Kopi Beda Waktu Resting, Kenapa?

    Ethiopia si densitas tinggi, kopi yang kudu sabar resting, kenapa?

    Alasan kopi dengan densitas tinggi, terutama yang memiliki nota floral, membutuhkan waktu resting yang lebih lama bermuara pada dua faktor utama: struktur fisik biji kopi itu sendiri dan perlindungan terhadap senyawa aromatiknya yang paling volatil (mudah menguap).

    Berikut penjelasan rincinya:

    1. Faktor Densitas: “Benteng” yang Lebih Kuat

    • Apa itu densitas tinggi? Biji kopi dengan densitas tinggi biasanya berasal dari perkebunan dataran tinggi (misalnya, Ethiopian Yirgacheffe, Kenyan AA, Panama Gesha). Suhu yang lebih dingin dan perkembangan buah yang lebih lambat di dataran tinggi menciptakan biji yang lebih keras, padat, dan memiliki struktur sel yang lebih kompleks serta rapat.
    • Produksi CO₂ yang Lebih Banyak: Selama proses roasting, kopi dengan densitas tinggi membutuhkan panas yang intens dimana hal ini memicu reaksi kimia yang menghasilkan banyak karbon dioksida (CO₂). Biji yang lebih padat memiliki lebih banyak massa dan gula kompleks yang terkonsentrasi dalam sel-selnya. Ini seringkali menyebabkan lebih banyak CO₂ yang diproduksi dibandingkan dengan biji yang kurang padat yang dipanggang pada tingkat yang sama.
    • Jalan Keluar yang Lebih Sulit: Struktur sel yang padat dan rapat ini bertindak seperti labirin. CO₂ yang terperangkap di dalamnya membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih sulit untuk menemukan jalan keluar melalui dinding sel setelah roasting. Bayangkan seperti mencoba keluar dari kerumunan yang longgar (densitas rendah) versus benteng yang terkunci rapat (densitas tinggi).

    2. Faktor Nota Floral: Volatil dan Sensitif

    Inilah bagian paling krusial dari pertanyaan Anda. Nota floral dan tea-like (umum pada kopi Ethiopia, Rwanda, dan beberapa Panama) adalah di antara aroma paling lembut dan paling mudah menguap dalam kopi.

    • Musuh Rasa: CO₂ dan Oksidasi:
      • CO₂ adalah Antagonis: Segera setelah dipanggang, biji kopi full dengan CO₂. Jika diseduh terlalu cepat (kurang resting tome), gas dalam jumlah besar ( dapat dilihat saat blooming) kopi terlihat mengembang, ini akan:
        1. Mengganggu Ekstraksi: CO₂ menolak air, mencegahnya melarutkan gula dan asam yang lezat dalam bubuk kopi secara efektif. Ini menyebabkan under-extraction.
        2. Merusak Indera Perasa: CO₂ menciptakan sensasi rasa yang unpleasant dan intens (rasanya kotor / muted) di lidah Anda. Sensasi yang berlebihan ini menutupi rasa buah atau floral yang subtle , seperti melati, bergamot, honeysuckle, atau jeruk.
      • Oksidasi adalah Musuh Lainnya: Saat CO₂ keluar dari biji, ia menciptakan selimut pelindung gas yang mendorong oksigen menjauh. Oksigen adalah penyebab kopi menjadi stale. Anda membutuhkan CO₂ yang cukup tersisa untuk melindungi biji, tetapi tidak terlalu banyak hingga merusak seduhan.

    Mencari “Titik Ideal” untuk Kopi Floral

    Tujuan dari resting adalah untuk menemukan keseimbangan sempurna di mana:

    • Cukup banyak CO₂ yang telah keluar sehingga tidak mengganggu ekstraksi Anda.
    • Cukup banyak CO₂ yang tersisa untuk melindungi aroma volatil yang halus dari oksidasi dan penguapan.

    Untuk kopi yang padat dan floral, proses ini memang membutuhkan waktu lebih lama. Jika diseduh terlalu dini (misalnya, 3 hari setelah roast), Anda hanya akan merasakan rasa yang kasar, ber-gas, dan asam. Jika diistirahatkan dalam waktu yang tepat (seringkali 30-40 hari, terkadang lebih lama untuk roast Nordic yang sangat padat), tingkat CO₂ turun ke titik di mana air dapat mengekstrak gula dan asam dengan sempurna, memungkinkan nota floral dan fruity yang luar biasa itu bersinar dengan jelas tanpa ada kekasaran.


    Ringkasan (TL;DR):

    • Densitas Tinggi = Lebih Banyak Gas + Pelepasan Lebih Lambat: Biji padat memproduksi lebih banyak CO₂ dan melepaskannya lebih lambat karena struktur selnya yang rapat.
    • Nota Floral = Lembut dan Mudah Tertutupi: Aroma subtle ini akan sepenuhnya tertutupi oleh asam karbonat dari kelebihan CO₂ jika diseduh terlalu cepat.
    • Waktu Resting yang Lebih Lama memungkinkan CO₂ berkurang ke level yang tidak lagi menutupi rasa halus, tetapi masih cukup untuk melindungi kopi dari menjadi stale.

    Saran Praktis: Lain kali Anda mendapatkan bag kopi Ethiopia roast light yang padat, cobalah pada usia 5 hari setelah roast dan kemudian lagi pada usia 35 hari setelah roast. Perbedaannya akan seperti siang dan malam. Seduhan yang umurnya lebih lama akan terasa jauh lebih manis, kompleks, dan note floralnya akan terasa jauh lebih jelas dan pronounced.

  • Ethiopia Nano Challa Lime and Lily

    Nano Challa merupakan washing station yang terletak di Limu yang terkenal menghasilkan rasa yang bright clean and juicy.

    Koperasi Nano Challa terletak di Ethiopia Barat, cover 2-3 hektar lahan produksi di ketinggian 1850-2100 mdpl. Daerah tanam di sekitaran Nano Challa masih berupa area yang sangat murni, diselimuti banyak hutan kopi liar yang tersebar luas di Hutan Gerra. Sebelum ada koperasi ini banyak petani lokal menjual kopinya secara asalan dan hanya sekedar dikeringkan saja, potensi dari kopi Limu terbuka setelah SOP paska panen diperbaiki secara menyeluruh.

    Bibit kopi yang ditanam di daerah Limu, adalah bibit arabika murni yang belum dipisahkan dan diidentifikasi jenis varietasnya disebut juga sebagai Heirloom (Kopi Arabika Hutan),

    Biji kopinya cenderung bulat kecil mirip versi mini kopi-kopi dari Kenya. Kami melakukan profiling kopi ini beberapa kali untuk memaksimalkan aromatik, sweetness dan kompleksitas dari rasa kopi wash Ethiopia.

    Resep seduh menggunakan teknik seduh pour over

    Dose : 12 gram coffee

    Water : 210 ml

    Brew temperature : 93c

    Grind size : medium

    Pola Pouring : Low mendekati coffee bed

    Cara Pouring :

    1. tuang pertama sebanyak 50 ml air tunggu satu menit
    2. tuang kedua sampai diangka 120 ml tunggu tiris baru masuk tuangan ketiga
    3. tuang ketiga sampai diangka 190 ml tunggu tiris
    4. last pour centre pour sampa angka 210 ml

    Total brew time 3:30-4:10 menit

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop