Tag: kopi indonesia

  • Wangi Bunga di Kopi, Kok Bisa Ya?

    Kopi dengan Rasa Floral: Mengapa dan Bagaimana Mempelajarinya?

    Kopi tidak hanya memiliki rasa pahit atau asam, tetapi juga bisa memiliki nuansa floral (bunga) yang lembut dan harum. Aroma seperti melati, lavender, atau bunga liar sering ditemukan dalam kopi spesialti (specialty coffee). Artikel ini akan membahas:

    1. Apa itu Rasa Floral pada Kopi?
    2. Kenapa Kopi Bisa Memiliki Rasa Floral?
    3. Bagaimana Mempelajari dan Mengidentifikasi Rasa Floral?
    4. Apakah Ketinggian Tanam Mempengaruhi Florality?
    5. Referensi & Sumber untuk Mendalami Kopi Floral

    1. Apa Itu Rasa Floral pada Kopi?

    Rasa floral dalam kopi mengacu pada aroma dan aftertaste yang mengingatkan pada bunga. Beberapa deskripsi umum:

    • Melati (Jasmine) – sering ditemukan di kopi Ethiopia Yirgacheffe, Ethiopia Guji dan Gesha.
    • Lavender – kadang muncul di kopi Kenya atau kopi Colombia dengan varietas arabika murni.
    • Bunga Chamomile – ditemukan di beberapa kopi Latin America.
    • Rose (Mawar) – terkadang muncul di kopi washed process.

    2. Kenapa Kopi Bisa Memiliki Rasa Floral?

    Rasa floral dipengaruhi oleh faktor genetik/ spesies/varietas, proses pengolahan, dan lingkungan tumbuh.

    A. Varietas Kopi (Genetik)

    • Beberapa varietas kopi seperti Ethiopian Heirloom, Gesha, Typica, Pink Bourbon, Chiroso, Sidra atau Bourbon cenderung menghasilkan profil rasa floral.
    • Paling Famous adalah Kopi Gesha (Geisha) yang terkenal dengan aroma melati dan citrus yang kuat.

    B. Proses Pengolahan (Processing Method)

    • Washed Process (Basah): Lebih bersih dan cenderung mempertahankan rasa bunga karena fermentasi terkontrol.
    • Natural Process (Kering): Kadang memberikan rasa buah-buahan, tetapi beberapa kopi tetap dapat memiliki floral notes.
    • Innoculation dengan Ragi : Beberapa profil ragi/ yeast juga dapat turut andil dalam enhancing floral notes

    C. Faktor Lingkungan & Ketinggian

    • Kopi yang ditanam di ketinggian tinggi (1.800+ mdpl) cenderung lebih kompleks dan berpotensi memiliki rasa floral karena perkembangan buah yang lebih lambat, kopi lebih padat dan membawa lebih banyak kompleksitas.
    • Iklim sejuk & tanah vulkanik (seperti Ethiopia, Kolombia, Kenya) mendukung perkembangan senyawa aromatik floral.

    3. Bagaimana Mempelajari & Mengidentifikasi Rasa Floral?

    Untuk melatih indera pengecap dalam mengenali rasa floral:

    A. Cupping (Prosedur Standar)

    • Gunakan SCAA/SCA Cupping Form untuk mencatat aroma, aftertaste, dan body.
    • Untuk lebih mudah melihat perbedaan rasa kopi kalian dapat mencari kopi dari Ethiopia (seperti Ethiopian Yirgacheffe) dibndingkan langsung dengan kopi non-floral (Brazilian Santos), untuk dapat langsung merasakan perbedaan rasa secara head to head.

    B. Latihan Aroma dengan Le Nez du Café

    • Le Nez du Café adalah alat referensi aroma kopi yang mencakup aroma floral seperti melati dan mawar.

    C. Mencoba Kopi Floral Khas

    • Ethiopia Yirgacheffe (Washed) – floral & citrus.
    • Panama Geisha – intense jasmine & bergamot.
    • Kenya AA – blackcurrant & floral hints.
    • Indonesia – cari daerah Toraja dan Papua atau kopi dengan varietas typica

    4. Apakah Ketinggian Tanam Mempengaruhi Florality?

    Ya! Ketinggian memengaruhi:

    • Suhu lebih dingin → perkembangan buah lebih lambat → akumulasi gula & senyawa aromatik lebih tinggi.
    • Varietas kopi di dataran tinggi (seperti Gesha) cenderung lebih floral dibandingkan kopi rendah.

    Studi Ilmiah:

    • Penelitian oleh World Coffee Research (WCR) menunjukkan bahwa ketinggian memengaruhi kadar asam organik yang berkontribusi pada rasa floral.
    • SCA (Specialty Coffee Association) juga mencatat bahwa altitude adalah faktor kunci dalam kompleksitas rasa.

    5. Referensi untuk Mendalami Kopi Floral

    1. Sweet Maria Glossary” – Deskripsi detail tentang karakter floral.
    2. “The Coffee Taster’s Flavor Wheel” (SCA) – Alat untuk mengidentifikasi rasa.
    3. “Coffee: A Comprehensive Guide” by Robert W. Thurston – Pembahasan varietas & profil rasa.
    4. Le Nez du Café (Jean Lenoir) – Alat latihan aroma profesional.

    Kesimpulan

    Rasa floral pada kopi dipengaruhi oleh varietas, proses pengolahan, dan ketinggian tanam. Untuk mempelajarinya, lakukan cupping, gunakan alat referensi aroma, dan cicipi kopi floral khas seperti Ethiopia Yirgacheffe atau Panama Geisha. Ketinggian tanam yang tinggi cenderung menghasilkan kopi dengan florality lebih kuat karena perkembangan buah yang lebih lambat dan akumulasi senyawa aromatik yang lebih kompleks.

    Referensi:

    • Sweet Maria’s Coffee Library
    • Specialty Coffee Association (SCA)
    • World Coffee Research (WCR)
  • Mastering Flat Bottom Dripper dan Sejarahnya

    Sejarah Flat Bottom Dripper: Dari Inovasi Ibu Rumah Tangga Hingga Modernisasi

    Kopi seduh (pour-over) telah mengalami banyak evolusi, salah satunya berkat penemuan flat bottom dripper. Awalnya, teknik ini dimulai di Jerman pada tahun 1908 oleh Melitta Bentz, seorang ibu rumah tangga yang ingin menyeduh kopi dengan lebih mudah dan bersih. Ia menciptakan filter kertas berbentuk trapesium yang ditempatkan dalam wadah berlubang, sehingga menghasilkan seduhan yang lebih bersih tanpa ampas.

    Filter buatan Melitta ini menjadi cikal bakal semi-immersion dripper, di mana kopi tidak sepenuhnya terendam seperti French Press, tetapi juga tidak sepenuhnya mengalir cepat seperti cone dripper. Metode ini sangat simpel, hanya membutuhkan blooming (pengembangan awal) dan satu kali tuang, sehingga cocok untuk pemula dan ibu rumah tangga.

    Perkembangan Flat Bottom Modern: Kehadiran Wave Filter

    Jika Melitta menggunakan filter datar biasa, perkembangan terbaru datang dengan wave flat bottom filter seperti Kalita Wave. Filter ini memiliki alur bergelombang yang membantu:

    • Draw down relatif lebih cepat – Air mengalir lebih merata tanpa hambatan.
    • Kontrol air lebih baik – Distribusi ekstraksi lebih konsisten dibanding cone dripper, karena air tidak langsung cepat turun melewati nozzle tapi tertahan di bagian bawah yang datar.
    • Repeatable (mudah diulang) – Cocok untuk pemula karena minim variasi.

    Karena bentuknya yang datar, flat bottom dripper memastikan extraksi lebih merata karena air menyentuh seluruh permukaan kopi secara seimbang.

    Resep Flat Bottom Dripper: 3-Step Equal Pour (Contoh Kalita Wave 155)

    Salah satu resep favorit saya untuk flat bottom adalah 3-step equal pour, yang memberikan keseimbangan antara kejelasan (clarity) dan body.

    Alat & Bahan:

    • Dripper: Kalita Wave 155
    • Kopi: 10 gram (medium grind, 700-900 mikron size)
    • Air: 150 ml (suhu 92-96°C)
    • Waktu Seduh: ~2:00 – 2:30 menit

    Langkah-langkah:

    1. Bloom (0:00 – 0:30) – Tuang 50 ml air, pastikan semua kopi basah. Biarkan CO₂ keluar.
    2. First Pour (0:30 – 1:00) – Tambah 50 ml dengan gerakan spiral.
    3. Second Pour (1:00 – 1:30) – Tuang 50 ml terakhir, pastikan air tidak menggenang.
    4. Draw Down (1:30 – 2:30) – Biarkan air turun hingga dasar.

    Total Rasio: 1:15 (10g kopi : 150ml air), sedikit tips jika rasa kopi terasa lebih pekat dapat diadjust kepekatan dengan sistim bypass air atau topping up dengan fresh hot water.

    Tips Tambahan untuk Flat Bottom Dripper

    • Kurangi Step (Less Pulse = Lebih Balance) – Terlalu banyak tuangan kecil bisa menyebabkan over-extraction. Lebih baik gunakan 2-3 step besar untuk hasil yang lebih bersih.
    • Grind Size Adjustable – Jika draw down terlalu cepat, giling lebih halus. Jika terlalu lambat, giling lebih kasar, check total brew time baiknya berkisar antara 2:00-3:00 menit.
    • Gunakan Air Berkualitas – Air dengan TDS 10-70 ppm ideal untuk ekstraksi optimal.

    Kesimpulan

    Flat bottom dripper adalah pilihan terbaik untuk pemula dan profesional karena konsistensi, kontrol ekstraksi, dan kemudahan pengulangan. Dari Melitta hingga Kalita Wave, inovasi terus berkembang, tetapi prinsipnya tetap sama: seduhan yang seimbang dan mudah.

  • Kita Tidak Bisa Menggunakan Dosis Kopi yang Sama dan Tidak Banyak Aware Tentang Puck Preperation!

    Puck Preparation: Fondasi Espresso Berkualitas

    Dalam dunia espresso, puck preparation (persiapan bubuk kopi di portafilter) adalah langkah paling kritis yang sering diabaikan. Puck yang baik harus:

    • Firm dan padat seperti brownies yang baru dikeluarkan dari loyang
    • Permukaan kering setelah ekstraksi
    • Tidak ada tanda-tanda cracking atau kerusakan struktur

    Sebaliknya, puck yang soupy (berair) sering mengindikasikan:

    • Underdose (terlalu sedikit bubuk kopi)
    • Grind size terlalu kasar
    • Tamping yang tidak merata

    Mengapa Kita Tidak Bisa Selalu Menggunakan Dosis Kopi Sama untuk Semua Biji?

    1. Densitas Kopi yang Berbeda-Beda

    Filter basket diisi berdasarkan volume, bukan berat. Namun faktanya:

    • Kopi Ethiopia: Lebih padat, membutuhkan lebih banyak gram untuk memenuhi volume yang sama
    • Kopi Jawa: Kurang padat, membutuhkan lebih sedikit gram untuk volume yang sama
    • Light Roast: Lebih padat daripada dark roast karena lebih sedikit kehilangan massa selama roasting
    • Dark Roast: Lebih ringan karena kehilangan lebih banyak massa dan air selama proses roasting

    2. Variasi Filter Basket

    Setiap produsen memiliki standar berbeda:

    • VST: Presisi tinggi, toleransi ketat
    • IMS: Alur khusus untuk ekstraksi merata
    • Stock Basket: Variasi lebih besar antar merek mesin

    Langkah-Langkah Puck Preparation Ideal

    1. Dosing (Penimbangan)

    • Gunakan timbangan presisi (±0.1g)
    • Mulai dengan 18g untuk double shot espresso.
    • Sesuaikan berdasarkan karakteristik kopi:
    • Light roast: +0.5-1.5g
    • Dark roast: -0.5-1g
    • Kopi high density: +0.5g-1g

    2. Distribusi

    • Gunakan WDT tool (Wire Distribution Tool) untuk:
    • Menghilangkan clumping
    • Mendistribusikan kopi secara merata, puck screen juga salah satu tool yang membantu air tersaturasi secara evenly keseluruh bagian kopi.

    3. Tamping

    • Ada baiknya tap tap portafilter menggunakan tangan untuk menghilangkan air pocket
    • Tamping ! Dengan Tekanan 15-20kg (30lb)
    • Pastikan permukaan benar-benar rata
    • Tamping sekali saja (no double tamping)

    Troubleshooting Berdasarkan Kondisi Puck

    Masalah PuckPenyebab PotensialSolusi
    Soupy/wetUnderdose, grind terlalu kasarTambah dosis, perhalus grind
    CrackedOverdose, distribusi burukKurangi dosis, perbaiki distribusi
    ChannelingTamping tidak rata, clumpingGunakan WDT, perbaiki teknik tamping
    Kering tapi pucatOverdose, grind terlalu halusKurangi dosis, kasar sedikit grind

    Kesimpulan: Espresso adalah Ilmu Presisi

    Membuat espresso konsisten membutuhkan pemahaman mendalam tentang:

    • Karakteristik fisik biji kopi
    • Hubungan antara volume dan massa
    • Teknik puck preparation yang tepat

    “Puck yang sempurna adalah kanvas dimana ekstraksi ideal akan tercipta. Pelajarilah bahasanya, dan espresso akan berbicara dengan jelas melalui cangkir.” – Fritz, Panna Coffee

    Tips Ahli:

    1. Selalu dokumentasikan parameter (dosis, yield, waktu) untuk setiap biji kopi baru
    2. Lakukan test shot dengan variasi dosis ±0.5g-1g untuk menemukan sweet spot
    3. Bersihkan basket secara teratur untuk mencegah coffee buildup

    Dengan menguasai seni puck preparation, Anda akan melangkah dari sekadar membuat espresso menjadi menciptakan pengalaman kopi yang sesungguhnya.

  • Cara Buat Larutan Garam Saline Solution

    Salt Solution dalam Minuman: Rahasia Meningkatkan Rasa Mocktail dan Kopi

    Pernahkah Anda mencicipi minuman yang terasa lebih “bulat” dan seimbang, tetapi tidak tahu rahasianya? Salah satu teknik rahasia di dunia mixology adalah penggunaan saline solution (larutan garam). Belum banyak yang tahu bahwa garam sangat powerful, dapat meningkatkan kompleksitas rasa pada kreasi menu minuman.

    Apa Itu Saline Solution?

    Saline solution adalah campuran air dan garam (biasanya dengan perbandingan 20% garam dan 80% air) yang digunakan dalam takaran kecil untuk memperkuat rasa, menyeimbangkan sweetness, dan mengurangi bitterness secara alami. Saline Solution juga dapat kalian explore dari Kecap Asin, Kecap Ikan dan Explorasi Jenis Garam.

    Manfaat Garam dalam Minuman:

    Meningkatkan sweetness – Sedikit garam membuat rasa manis lebih terasa.
    Meredam bitterness – Cocok untuk kopi pahit atau mocktail berbasis jus jeruk.
    Mempertebal mouthfeel – Memberikan sensasi lebih “rounded” di lidah.
    Menyeimbangkan acidity – Membuat rasa asam lebih halus dan menyenangkan.


    Aplikasi Saline Solution dalam Mocktail

    Mocktail seringkali terasa datar karena kurangnya kompleksitas rasa dari air soda atau air mineral. Dengan saline solution, Anda bisa membuat mocktail yang lebih dinamis.

    Contoh Resep Mocktail dengan Garam:

    1. Sparkling Citrus Splash

    • 30 ml jus jeruk segar tipe sunkist
    • 15 ml sirup elderflower
    • Soda water
    • 1-2 tetes saline solution
    • Es batu

    Cara membuat:
    Campur jus jeruk dan sirup, tambahkan saline solution, kocok dengan es, lalu tuang ke gelas dan topping dengan soda water. Garam akan meningkatkan rasa manis alami jeruk dan membuatnya lebih segar!

    2. Tropical Salted Pineapple Fizz

    • 45 ml jus nanas
    • 10 ml air kelapa hydrococo
    • 1 tetes saline solution
    • Soda water
    • Garnish: daun mint & slice nanas

    Efek saline: Membuat rasa nanas lebih juicy dan mengurangi rasa “tajam” dari asam alaminya.


    Saline Solution dalam Kopi? Yes!

    Garam sudah lama digunakan dalam seduhan kopi di beberapa budaya (seperti di Turki atau Skandinavia). Tapi dengan saline solution, kita bisa mengontrol takarannya lebih presisi.

    Cara Menggunakan Saline Solution dalam Kopi:

    • Espresso: 1-2 tetes saline solution bisa mengurangi bitterness dan membuat aftertaste lebih panjang.
    • Cold Brew: Garam membantu menyeimbangkan acidity yang terlalu tinggi.
    • Manual Brew (V60/Aeropress): Tambahkan 1 tetes saat blooming untuk ekstraksi lebih rata.

    Resep Kopi dengan Garam: Salted Caramel Latte (Mocktail Version)

    • 30 ml cold brew concentrate
    • 100 ml susu oat
    • ½ sdt sirup caramel
    • 1 tetes saline solution
    • Es batu

    Hasilnya: Kopi terasa lebih creamy, manisnya tidak terlalu sharp, dan aftertaste-nya lebih bersih.


    Kesimpulan

    Garam bukan hanya untuk makanan—dalam takaran tepat, ia bisa menjadi rahasia di balik mocktail dan kopi yang lebih lezat. Dengan saline solution, Anda bisa:

    • Membuat mocktail lebih “hidup” .
    • Menyeimbangkan rasa kopi yang terlalu pahit atau asam.
    • Eksperimen dengan minuman lain seperti teh macha atau smoothie.

    Tips Terakhir: Mulailah dengan 1-2 tetes saline solution (20%) per minuman, lalu ajust sesuai selera. Selamat mencoba!

  • Resep Kopi : RSS Resep Super Simple

    Resep Super Simple: Teknik Seduh Perkolasi dengan Dua Tahapan Tuang Saja!

    Jika Anda mencari resep seduh kopi yang mudah diingat, konsisten, dan menghasilkan cangkir kopi dengan clarity rasa yang baik serta keseimbangan yang sempurna, maka Resep Super Simple ini cocok untuk Anda. Dengan hanya dua tahapan tuang dan parameter yang mudah dikontrol, resep ini sangat repeatable bahkan untuk pemula sekalipun.

    Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

    • Bubuk kopi: 12 gram (grind size 600-700 mikron, medium) 1-2 klik lebih halus dari yang settingan biasa yang kalian gunakan.
    • Air panas: 205 ml (suhu 90°C–95°C)
    • Dripper cone: Ukuran 01 (seperti V60 01, Kalita Wave, atau dripper sejenis)
    • Filter paper: Sesuai dengan dripper yang digunakan
    • Timer
    • Timbangan digital
    • Kopi yang enak!

    Langkah-langkah Seduh

    1. Blooming (Tuangan Pertama – 50 ml / 25% dari Total Air)

    • Tuangkan 50 ml air panas (sekitar 25% dari total air) secara merata ke atas bubuk kopi.
    • Beri jeda waktu 1 menit 30 detik (1:30) untuk proses blooming.
    • Fase ini membantu melepas CO₂ dari kopi, meningkatkan ekstraksi, dan memastikan kopi terbasahi secara optimal.
    • Lakukan gerakan swirling ringan pada dripper untuk mempercepat pembasahan kopi dan memastikan tidak ada dry spot.

    2. Tuangan Kedua (Sisanya hingga 205 ml)

    • Setelah 1:30 menit, lanjutkan tuang air secara perlahan dengan gerakan memutar hingga mencapai 205 ml. Setelah selesai menuang seluruh kopi gunakan lagi teknik swirl ringan untuk memastikan mendapatkan hasil seduh flat bed, teknik ini juga membantu menghindari resiko chanelling ( Even Extraction)
    • Tuang dengan aliran stabil dan merata, hindari menuang air pada kopi terlalu tinggi.
    • Target total waktu seduh (brew time): 2:00–4:00 menit.
    • Jika waktu seduh kurang dari 2 menit, giling kopi lebih halus untuk menghindari under-extraction.
    • Jika waktu seduh melebihi 4 menit, giling kopi lebih kasar untuk mencegah over-extraction.

    Karakteristik Hasil Seduhan

    resep ini dapat kalian terapkan kesemua kopi, wash, honey dan natural.

    • Clarity rasa yang baik – Rasa kopi lebih jernih dan terdefinisi dengan baik.
    • Balance – Keseimbangan antara sweetness, acidity, dan body terjaga.
    • Acidity yang lebih mellow – Asam tidak terlalu tajam, lebih lembut dan menyenangkan.
    • Repeatable – Karena hanya dua tahap tuang, resep ini mudah diulang dengan hasil konsisten.

    Tips Tambahan

    • Gunakan air dengan TDS (Total Dissolved Solids) tidak lebih dari 100 ppm untuk ekstraksi optimal.
    • Pastikan grind size konsisten (600–700 mikron) agar waktu seduh tetap dalam range yang diinginkan.
    • Jika kopi terasa terlalu pahit, kurangi suhu air menjadi 90°C. Jika terlalu asam, naikkan ke 95°C.

    Dengan Resep Super Simple ini, Anda bisa menikmati secangkir kopi berkualitas tinggi tanpa ribet. Cobalah dan sesuaikan dengan preferensi Anda! ☕

    Selamat mencoba! 🚀

  • Ethiopia Nano Challa Lime and Lily

    Nano Challa merupakan washing station yang terletak di Limu yang terkenal menghasilkan rasa yang bright clean and juicy.

    Koperasi Nano Challa terletak di Ethiopia Barat, cover 2-3 hektar lahan produksi di ketinggian 1850-2100 mdpl. Daerah tanam di sekitaran Nano Challa masih berupa area yang sangat murni, diselimuti banyak hutan kopi liar yang tersebar luas di Hutan Gerra. Sebelum ada koperasi ini banyak petani lokal menjual kopinya secara asalan dan hanya sekedar dikeringkan saja, potensi dari kopi Limu terbuka setelah SOP paska panen diperbaiki secara menyeluruh.

    Bibit kopi yang ditanam di daerah Limu, adalah bibit arabika murni yang belum dipisahkan dan diidentifikasi jenis varietasnya disebut juga sebagai Heirloom (Kopi Arabika Hutan),

    Biji kopinya cenderung bulat kecil mirip versi mini kopi-kopi dari Kenya. Kami melakukan profiling kopi ini beberapa kali untuk memaksimalkan aromatik, sweetness dan kompleksitas dari rasa kopi wash Ethiopia.

    Resep seduh menggunakan teknik seduh pour over

    Dose : 12 gram coffee

    Water : 210 ml

    Brew temperature : 93c

    Grind size : medium

    Pola Pouring : Low mendekati coffee bed

    Cara Pouring :

    1. tuang pertama sebanyak 50 ml air tunggu satu menit
    2. tuang kedua sampai diangka 120 ml tunggu tiris baru masuk tuangan ketiga
    3. tuang ketiga sampai diangka 190 ml tunggu tiris
    4. last pour centre pour sampa angka 210 ml

    Total brew time 3:30-4:10 menit

  • Apakah Cold brew Lebih Nikmat Dibandingkan Japanese Iced Coffee?

    Cold Brew di Mata Para Pecinta Kopi Murni

    Cold brew, atau kopi seduh dingin, telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir. Metode penyajian ini menawarkan rasa yang lebih halus, keasaman yang rendah, dan kesegaran yang cocok untuk cuaca panas. Namun, Apakah rasa cold brew berbeda dengan japanese iced coffee? bagaimana pandangan para pecinta japanese iced coffee dibadingkan cold brew?


    Apa Itu Cold Brew?

    Cold brew adalah metode pembuatan kopi yang melibatkan perendaman biji kopi bubuk dalam air dingin selama 12-24 jam. Proses ini menghasilkan minuman kopi yang lebih lembut, kurang asam, dan sering kali lebih manis alami dibandingkan kopi yang diseduh dengan metode panas. Cold brew biasanya disajikan dingin, dengan atau tanpa es, dan bisa dinikmati dalam berbagai variasi, seperti ditambahkan susu, creamer, atau pemanis. Cold brew juga dapat dijadikan sebagai konsentrat.

    Apa Itu Japanese Iced Coffee?

    Japanese iced coffee simply metode pembuatan kopi dengan cara manual brew atau pour over yang ditambahkan es batu ketika hasil seduhan sudah jadi. Berbeda dengan metode cold brew, metode japanese iced coffee dilakukan dalam kurun waktu yang sangat singkat 2-3 menit dengan metode perkolasi.


    Komparasi Japanese Iced coffee dengan Cold Brew

    Para pecinta kopi membagikan pendapat mereka tentang cold brew. Berikut adalah beberapa poin utama yang sering muncul dalam diskusi:

    1. Rasa yang Berbeda, Bukan Lebih Buruk
      Banyak penikmat kopi mengakui bahwa cold brew memiliki rasa yang berbeda dari kopi panas diberikan es / japanese iced coffee. Namun, perbedaan ini tidak selalu dianggap negatif. Beberapa penikmat kopi menyukai cold brew karena keasamannya yang rendah dan rasa yang lebih halus, yang memungkinkan karakteristik alami biji kopi tetap terasa, namun buat penggiat kopi yang suka dalam hal menyeduh dan explore rasa kopi lebih mendetail tentunya es kopi yang tradisional akan menjadi pilihan utama.
    2. Cold brew kurangnya Kompleksitas Rasa
      Beberapa rasa tertentu tidak bisa keluar? itulah pendapat banyak orang bahwa cold brew cenderung kehilangan kompleksitas rasa yang ditemukan dalam kopi panas. Proses seduh dingin tidak mengekstrak senyawa aromatik sebanyak metode seduh panas, sehingga rasa cold brew dianggap lebih “datar” atau kurang bernuansa.
    3. Kesesuaian dengan Biji Kopi Tertentu
      Menurut beberapa orang, cold brew juga lebih cocok untuk biji kopi dengan profil rasa yang sederhana, seperti kopi dengan rasa cokelat atau kacang. Sementara itu, biji kopi spesial dengan rasa buah atau floral yang kompleks mungkin tidak mencapai potensi penuhnya dalam cold brew.
    4. Metode yang Fleksibel dan Mudah
      Meskipun beberapa orang lebih menyukai metode seduh panas seperti pour-over atau French press, banyak yang mengakui bahwa cold brew adalah metode yang fleksibel dan mudah dilakukan. Cold brew juga dianggap sebagai pilihan yang bagus untuk pemula atau mereka yang tidak memiliki alat seduh kopi khusus.
    5. Tren vs. Tradisi
      Beberapa orang juga melihat cold brew sebagai bagian dari tren modern dalam dunia kopi, yang mungkin tidak sejalan dengan tradisi penyajian kopi yang lebih klasik. Namun, mereka juga mengakui bahwa cold brew memiliki tempatnya sendiri dalam industri kopi, terutama untuk menarik minat generasi muda. Cold brew juga lebih unggul dalam hal produksi, kopi yang mampu diproduksi secara massal dengan rasa yang lebih konsiten dibandingkan pour over method.

    Apakah Cold Brew Lebih Mudah Diterima?

    Secara umum, cold brew tidak sepenuhnya ditolak oleh masyarakat. Banyak dari mereka mengapresiasi cold brew sebagai alternatif yang menyegarkan dan berbeda dari kopi panas tradisional. Namun, cold brew sering dianggap sebagai minuman yang berdiri sendiri, dengan karakteristik dan tujuan yang berbeda dari kopi seduh panas.


    Kesimpulan

    Diskusi ini menunjukkan bahwa cold brew memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kopi, termasuk coffee purists. Meskipun tidak semua purists menganggap cold brew sebagai metode penyajian kopi yang ideal, banyak yang mengakui keunikan dan kelebihan yang ditawarkannya. Cold brew bukanlah ancaman bagi tradisi kopi panas, melainkan variasi yang memperkaya dunia kopi dan menawarkan pengalaman baru bagi penikmat kopi di seluruh dunia.

  • Kopi Gajah yang Real? Elephant Bean!

    Varietas Kopi Terbesar: Maragogype Kopi Gajah, Sejarah, dan Pengaruh Ukuran Biji terhadap Harga Komoditi

    Kopi Gajah? Apakah dari Thailand? Apakah kopi termahal di dunia? Kenalkan varietas kopi kuno Maragogype, sering disebut sebagai “Elephant Bean” atau “Kopi Gajah,” adalah salah satu varietas kopi denga size /ukuran buah dan biji terbesar di dunia. Biji kopi ini dikenal karena ukurannya yang luar biasa besar, hampir tiga kali lipat ukuran biji kopi biasa. Maragogype bukan hanya menarik perhatian karena ukurannya, tetapi juga karena rasa dan karakteristiknya yang unik, menjadikan kopi ini banyak diburu oleh penggemar exotic specialty coffee.


    Sejarah Kopi Maragogype

    Maragogype pertama kali ditemukan di daerah Maragogype, Bahia, Brasil, pada tahun 1870. Varietas ini merupakan mutasi alami dari kopi Arabika (Coffea arabica), yang kemungkinan besar berasal dari varietas Typica. Karena ukurannya yang besar dan rasa yang khas, Maragogype dengan cepat menarik perhatian petani dan penikmat kopi di seluruh dunia.

    Pada awal abad ke-20, Maragogype mulai dibudidayakan di negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Guatemala, Nikaragua, dan Meksiko. Varietas ini juga menyebar ke Afrika dan Asia, meskipun produksinya tetap terbatas karena membutuhkan kondisi iklim dan tanah yang spesifik. Maragogype tumbuh subur di ketinggian 600-1.200 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan yang cukup dan suhu yang sejuk.


    Karakteristik Kopi Maragogype

    1. Ukuran Biji yang Besar: Biji Maragogype terkenal karena ukurannya yang sangat besar, yang membuatnya mudah dikenali. Ukuran ini juga memengaruhi proses penyangraian, yang membutuhkan teknik khusus untuk memastikan biji besar tersebut matang secara merata.
    2. Rasa yang Unik: Kopi Maragogype memiliki profil rasa yang ringan, dengan keasaman yang rendah dan aroma floral yang khas. Beberapa catatan rasa mencakup nuansa buah-buahan, cokelat, dan kacang-kacangan.
    3. Produktivitas yang Rendah: Meskipun bijinya besar, tanaman Maragogype cenderung menghasilkan panen yang sangat sedikit dibandingkan varietas kopi lainnya. Hal ini membuatnya menjadi komoditi yang langka dan bernilai tinggi.

    Seberapa Mahal Margogype?

    Dalam sejarah komoditi kopi, ukuran biji memang memainkan peran penting dalam menentukan harga jual, tapi kelangkaan dalam supply turut serta memberikan kontribusi terhadap mahalnya kopi ini. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi hal ini:

    1. Kelangkaan: Maragogype termasuk varietas yang langka karena produksinya yang terbatas. Kelangkaan ini membuat harga jualnya cenderung lebih tinggi dibandingkan kopi biasa, harga jual kopi ini berkisar 300.000-500.000 per 200 gram.
    2. Proses Roast yang Rumit: Ukuran biji yang besar memerlukan tantangan khusus dan mengeluarkan potensi rasanya, paska panen dan pengolahan yang detail biasanya dilakukan untuk kopi exotic sehingga proses ini membutuhkan lebih banyak tenaga dan waktu, yang berkontribusi pada mahalnya harga.
    3. Permintaan Pasar: Kopi Maragogype sering dicari oleh para penikmat kopi spesial (specialty coffee) karena keunikan rasa dan ukurannya. Permintaan yang tinggi dari pasar specialty coffee turut mendongkrak harganya.
    4. Faktor Prestise: Ukuran biji yang besar sering dianggap sebagai simbol kualitas tinggi. Hal ini menambah nilai prestise Maragogype, membuatnya lebih mahal di pasaran.

    Namun, perlu dicatat bahwa harga kopi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi cuaca, fluktuasi pasar global, dan biaya produksi. Meskipun ukuran biji Maragogype berkontribusi pada harganya yang tinggi, faktor-faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam menentukan harga jual.


    Kesimpulan

    Maragogype adalah varietas kopi yang unik, baik dari segi ukuran maupun rasa. Sejarahnya yang dimulai di Brasil dan penyebarannya ke seluruh dunia menjadikannya salah satu kopi paling istimewa. Ukuran biji yang besar memang memengaruhi harga jualnya, terutama karena kelangkaan, proses produksi yang rumit, dan permintaan pasar yang tinggi. Bagi para penikmat kopi, Maragogype bukan sekadar minuman, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan.

  • Amankah Minum Kopi Saat Puasa? Kapan Harusnya Kita Minum Kopi?

    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa serta Rekomendasi Menu yang Aman

    Puasa adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk dalam hal menjaga pola makan dan minum yang sehat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu terbaik untuk minum teh atau kopi saat puasa, serta apakah minum kopi dapat mengurangi kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh.


    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa

    Benar adanya ketika kita meminum kopi atau teh saat sahur dapat membantu meningkatkan energi dan konsentrasi selama berpuasa. Namun, penting untuk disadari kafein memiliki sifat diuretik , efek ini mempercepat atau menambahakn durasi kita untuk kencing, cairan tubuh akan lebih cepat hilang.

    • Setelah Berbuka: Minum teh atau kopi setelah berbuka puasa memungkinkan tubuh untuk menyerap cairan dan nutrisi yang hilang selama seharian berpuasa. Pastikan untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi minuman berkafein.

    Menu Kopi dan Teh yang Aman Dikonsumsi Saat Puasa

    Berikut adalah beberapa rekomendasi menu kopi dan teh yang aman dikonsumsi saat puasa:

    1. Kopi Hitam Tanpa Gula: Kopi hitam tanpa tambahan gula adalah pilihan yang baik karena rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Namun, batasi konsumsinya maksimal 1-2 cangkir per hari.
    2. Teh Hijau: Teh hijau kaya akan antioksidan dan dapat membantu meningkatkan metabolisme. Minum teh hijau tanpa gula atau dengan sedikit madu sebagai pemanis alami.
    3. Kopi dengan Susu Almond: Jika ingin variasi, tambahkan susu almond ke dalam kopi. Susu almond rendah kalori dan tidak menyebabkan dehidrasi.
    4. Teh Herbal: Teh herbal seperti chamomile atau peppermint bebas kafein dan aman dikonsumsi saat puasa. Teh ini juga membantu menenangkan pencernaan.

    Perlu Dicatat, Minum Kopi Dapat Mengurangi Kandungan Mineral atau Elektrolit dalam Tubuh?

    Konsumsi kopi dalam jumlah sedang umumnya tidak menyebabkan penurunan signifikan pada kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh. Namun, kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan berpotensi menyebabkan hilangnya cairan dan mineral seperti natrium dan kalium jika dikonsumsi berlebihan.

    Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk:

    • Minum air putih yang cukup setelah mengonsumsi kopi.
    • Tidak mengonsumsi kopi berlebihan (maksimal 2-3 cangkir per hari).
    • Mengonsumsi makanan kaya mineral seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan saat berbuka dan sahur.

    Tips Menjaga Keseimbangan Elektrolit Saat Puasa

    1. Konsumsi Makanan Kaya Mineral: Pisang, kurma, alpukat, dan bayam adalah sumber kalium dan magnesium yang baik.
    2. Minum Air Kelapa: Air kelapa alami kaya akan elektrolit dan dapat membantu mengembalikan keseimbangan mineral dalam tubuh.
    3. Hindari Minuman Berkafein Berlebihan: Batasi konsumsi kopi dan teh agar tidak mengganggu keseimbangan cairan tubuh.

    Sumber:

    Dengan memperhatikan waktu dan jenis minuman yang dikonsumsi, Anda dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa. Selamat menjalankan ibadah puasa!

  • Ubah Grind Size? Besar Sekali Impactnya ke Rasa Kopimu!

    Pentingnya Ukuran Gilingan Kopi: Mengapa Hal Ini Memengaruhi Cita Rasa Kopi Anda

    Kopi adalah minuman yang penuh dengan complecity, dan setiap langkah dalam proses pembuatannya memengaruhi hasil akhir yang Anda nikmati. Salah satu faktor kunci yang sangat crucial adalah ukuran gilingan kopi.

    Mengapa Ukuran Gilingan Kopi Penting?

    Ukuran gilingan kopi menentukan seberapa cepat air dapat mengekstrak rasa dari biji kopi. Jika gilingan terlalu halus atau terlalu kasar, proses ekstraksi tidak akan optimal, dan hasilnya bisa berupa kopi yang terlalu pahit, terlalu asam, atau bahkan hambar.

    Hubungan Antara Ukuran Gilingan dan Metode Penyeduhan

    1. Gilingan Kasar (Coarse Grind):
    • Metode Penyeduhan: Cold Brew.
    • Alasan: Gilingan kasar memiliki luas permukaan yang lebih kecil, sehingga air membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekstrak rasa. Metode seperti Cold Brew memerlukan waktu penyeduhan yang lebih lama, sehingga gilingan kasar cocok untuk menghindari ekstraksi berlebihan yang dapat menghasilkan rasa pahit.
    1. Gilingan Sedang (Medium Grind):
    • Metode Penyeduhan: Drip Coffee Maker, Pour Over, Immersion Method, dan Vietnam Drip.
    • Alasan: Gilingan sedang adalah pilihan serbaguna yang cocok untuk metode penyeduhan dengan waktu ekstraksi sedang. Ini memastikan keseimbangan antara keasaman, manis, dan kepahitan.
    1. Gilingan Halus (Fine Grind):
    • Metode Penyeduhan: Espresso, Moka Pot.
    • Alasan: Gilingan halus memiliki luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan air mengekstrak rasa dengan cepat. Metode seperti espresso memerlukan waktu penyeduhan singkat dengan tekanan tinggi, sehingga gilingan halus diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang optimal.

    Dampak Ukuran Gilingan pada Cita Rasa

    • Gilingan Terlalu Halus: Jika digunakan untuk metode penyeduhan yang membutuhkan waktu lama, seperti French Press, kopi akan menjadi terlalu pahit karena over-extraction (ekstraksi berlebihan).
    • Gilingan Terlalu Kasar: Jika digunakan untuk metode penyeduhan cepat seperti espresso, kopi akan terasa asam dan kurang berkembang rasanya karena under-extraction (ekstraksi kurang).

    Tips untuk Menggiling Kopi dengan Tepat

    1. Gunakan Penggiling Berkualitas: Grinder adalah investasi yang paling utama.
    2. Sesuaikan dengan Metode Penyeduhan: Pastikan ukuran gilingan sesuai dengan alat atau metode penyeduhan yang Anda gunakan.
    3. Giling Sesaat Sebelum Menyeduh: Untuk mempertahankan kesegaran dan aroma, giling biji kopi sesaat sebelum menyeduh.

    Gimana Caranya Tau Grindsize Kita Kurang Tepat?

    1. Quick Finish : Aftertaste yang sangat short atau pendek dan kurang berkesan : Haluskan Grindsize dan naikan brew ratio.
    2. Asin/ Terlalu Asem : Rasa asin dapat muncul sedikit pada seduhanmu : Haluskan Grindsize dan kurangin Dose kopi.
    3. Sepet/Kelat/Astrigent : Lengket dan sensasi kering biasanya dikarenakan over ekstrak : Kasarkan Grindsize dan turunkan brew ratio.
    4. Watery : Terasa kurang body dan kosong biasanya dikarenakan under ekstrak : Haluskan Grindsize.

    Kesimpulan

    Ukuran gilingan kopi adalah faktor kritis yang memengaruhi cita rasa kopi Anda. Dengan memahami hubungan antara ukuran gilingan dan metode penyeduhan, Anda dapat menikmati secangkir kopi yang sempurna setiap saat. Tambahan, perhatikan juga total brew time untuk tahu apakah grindsize yang dipakai sudah sesuai atau belum, total brew time biasanya berkisar antara 2-4 menit.

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop