Tag: roastery semarang

  • Cara Buat Konstentrat ColdBrew

    Cara Membuat Cold Brew Coffee yang Sempurna di Rumah

    Cold brew coffee telah menjadi minuman populer, banyak yang memulai usaha dari coffee coldbrew, kopi ini menjadi favorit sebagian orang karena rasa yang halus dan rendah asam. Berbeda dengan kopi panas yang diseduh dengan air panas, cold brew dibuat dengan merendam biji kopi dalam air dingin selama beberapa jam. Proses ini menghasilkan minuman yang lembut, manis, dan menyegarkan. Jika Anda ingin mencoba membuat cold brew coffee di rumah, berikut adalah panduan lengkapnya.


    Bahan yang Dibutuhkan

    1. Biji Kopi: Pilih biji kopi berkualitas tinggi. Kopi dengan rasa cokelat atau kacang-kacangan cocok untuk cold brew untuk pencampuran dengan sirup atau susu, jika untuk Just ColdBrew kalian bisa cari rasa kopi dengan profil rasa fruity.
    2. Air: Gunakan air bersih dan dingin, sebaiknya air mineral atau air yang telah disaring.
    3. Alat Penggiling Kopi: Untuk menggiling biji kopi menjadi medium grindsize.
    4. Wadah Kedap Udara: Seperti toples kaca atau wadah stainless steel.
    5. Saringan atau Kain Katun: Untuk menyaring ampas kopi setelah proses perendaman.

    Langkah-Langkah Membuat Cold Brew Coffee

    1. Giling Biji Kopi

    Giling biji kopi hingga mencapai tekstur medium. Jika terlalu halus, kopi akan menjadi keruh dan terlalu pahit. Jika tidak memiliki penggiling kopi, Anda bisa membeli biji kopi yang sudah digiling medium.

    2. Campur Kopi dan Air

    • Rasio yang disarankan adalah 1:8 (1 bagian kopi untuk 8 bagian air). Misalnya, untuk 100 gram kopi, gunakan 800 ml air.
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah, lalu tuangkan air dingin secara perlahan. Pastikan semua kopi terendam.

    3. Rendam Selama 12-24 Jam

    Tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas atau suhu ruangan. Waktu perendaman memengaruhi kekuatan rasa:

    • 12 jam: Rasa lebih ringan dan segar.
    • 18-24 jam: Rasa lebih kuat dan pekat.

    4. Saring Campuran

    Setelah waktu perendaman selesai, kalian harus segera saring campuran menggunakan saringan halus atau kain katun. Pastikan tidak ada ampas kopi yang tersisa.

    5. Simpan Cold Brew Concentrate

    Hasil saringan adalah cold brew concentrate yang bisa disimpan di kulkas hingga 2 minggu. Untuk menyajikannya, encerkan dengan air atau susu sesuai selera. Rasio yang umum adalah 1:1 (1 bagian concentrate untuk 1 bagian air/susu).


    Tips untuk Hasil Terbaik

    • Eksperimen dengan Rasio: Sesuaikan rasio kopi dan air sesuai selera Anda. Jika suka rasa yang lebih kuat, tambahkan lebih banyak kopi.
    • Gunakan Biji Kopi Segar: Biji kopi yang baru digiling akan memberikan rasa yang lebih baik.
    • Tambahkan Es Batu: Untuk menikmati cold brew yang lebih menyegarkan, sajikan dengan es batu.

    Manfaat Cold Brew Coffee

    1. Rendah Asam: Cocok untuk mereka yang sensitif terhadap asam.
    2. Menyegarkan: Sempurna untuk cuaca panas.
    3. Versatile: Bisa dinikmati langsung, dicampur susu, atau digunakan sebagai bahan dasar minuman kopi lainnya.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menikmati cold brew coffee buatan sendiri yang tidak kalah enak dengan yang dijual di kafe. Selamat mencoba!

  • Grindsize Seberapa Penting? Kenapa Kopi Tidak Bisa di Ekstrak 100 Persen?

    Pengaruh Ukuran Grind dan Surface Area terhadap Ekstraksi Kopi: Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Dalam dunia kopi, konsistensi ukuran grind (gilingan) dan surface area (luas permukaan) biji kopi memainkan peran penting dalam menentukan kualitas ekstraksi dan rasa akhir secangkir kopi. Artikel dari Perfect Daily Grind yang berjudul “A Guide to Coffee Grind Size, Consistency, & Flavor” (2017) menjelaskan secara mendalam bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi proses penyeduhan kopi. Berikut adalah rangkuman dan analisis dari artikel tersebut, ditambah dengan penjelasan mengenai Total Dissolved Solids (TDS) dan alasan mengapa kopi tidak dapat diekstrak sepenuhnya.


    1. Pentingnya Ukuran Grind dan Surface Area

    Ukuran grind kopi menentukan seberapa besar surface area biji kopi yang terpapar air selama proses penyeduhan. Semakin halus grind-nya, semakin besar surface area yang terbuka, sehingga memungkinkan ekstraksi yang lebih cepat dan intens. Sebaliknya, grind yang lebih kasar memiliki surface area yang lebih kecil, yang menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat. Pemilihan grindsize sangat bergantung terhapad : Roast Profile, Metode Seduh, Jenis Kopi dan Profil Rasa.

    • Grind Fine: Cocok untuk metode penyeduhan yang singkat seperti espresso, di mana air bersentuhan dengan kopi hanya selama 25-30 detik, metode lainnya seperti turkish, tubruk dan mokapot jga cocok untuk gilingan halus.
    • Grind Medium Fine : Cocok untuk metode penyeduhan seperti pourover dengan tipe brew imersi, kopi dengan roast profil yang light, dan jenis kopi dengan paska panen wash.
    • Grind Medium: Ideal untuk metode penyeduhan yang Pourover atau Cold Brew, di mana air bersentuhan dengan kopi selama beberapa menit.

    Konsistensi ukuran grind juga sangat penting. Jika grind tidak konsisten (ada partikel yang terlalu halus dan terlalu kasar), ekstraksi akan tidak merata, menghasilkan rasa yang tidak seimbang.


    2. Total Dissolved Solids (TDS) dalam Kopi

    Total Dissolved Solids (TDS) mengacu pada jumlah padatan yang terlarut dalam air setelah proses penyeduhan. Dalam coffee brewing control, dipaparkan bahwa kopi yang dianggap baik adalah yang memiliki tingkat kepekatan (strength) sekitar 1.15-1.55%, serta dengan ekstraksi sekitar 18-22%.

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengukur Total Dissolved Solids kopi adalah kualitas air yang Anda gunakan untuk menyeduh kopi. Karena ternyata, kandungan mineral lain seperti kalsium, alkaliniti, klorin, dan sodium, pada kandungan air juga bisa memberi dampak pada rasa kopi. Tidak ada salahnya jika Anda juga perlu memperhatikan TDS pada air, demi mendapatkan segelas kopi yang berkualitas.

    Nah, ternyata, berbicara tentang kopi tidak sesederhana menuangkan air panas pada bubuk kopi, lalu kopi siap dinikmati. Kopi juga erat kaitannya dengan sains dan pengetahuan lainnya yang juga perlu diperhatikan oleh seorang barista.


    3. Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Meskipun kita mungkin ingin mengekstrak semua rasa dari biji kopi, kenyataannya adalah kopi tidak dapat diekstrak 100%. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

    • Komponen Kimia yang Berbeda: Biji kopi mengandung berbagai senyawa kimia, seperti asam, gula, lemak, dan senyawa aromatik. Beberapa senyawa ini larut dengan mudah dalam air, sementara yang lain tidak. Senyawa yang tidak larut, seperti selulosa dan serat, tetap tertinggal dalam ampas kopi.
    • Rasa Pahit yang Tidak Diinginkan: Jika kita mencoba mengekstrak semua senyawa dari biji kopi, hasilnya akan sangat pahit dan tidak enak. Senyawa pahit seperti tanin dan alkaloid tertentu hanya larut pada suhu yang sangat tinggi atau waktu penyeduhan yang sangat lama.
    • Batasan Fisik: Bahkan dengan grind yang sangat halus dan surface area yang besar, tidak semua partikel kopi dapat terlarut sepenuhnya karena batasan fisik dan kimia.

    Kesimpulan

    Ukuran grind dan surface area biji kopi adalah faktor kunci yang memengaruhi ekstraksi dan rasa kopi. Meskipun kita tidak dapat mengekstrak 100% dari biji kopi, memahami TDS dan batasan ekstraksi membantu kita mencapai keseimbangan rasa yang optimal. Dengan mengontrol grind size, waktu penyeduhan, dan suhu air, kita dapat menciptakan secangkir kopi yang sempurna sesuai dengan preferensi pribadi.

    Selain itu, beberapa sumber tambahan yang dapat dijadikan referensi:

    • Specialty Coffee Association (SCA): Water for Brewing Standards.
    • Barista Hustle: Coffee Extraction: What You Need to Know.
    • Books: The Physics of Filter Coffee oleh Jonathan Gagné.

  • Kenapa Puck Screen Aksesoris yang Penting?

    Mengenal Lebih Dekat Manfaat Puck Screen dalam Pembuatan Kopi: Mengapa Alat Kecil Ini Begitu Penting?

    Bagi para pecinta kopi, terutama yang gemar bereksperimen dengan berbagai metode penyeduhan, istilah puck screen mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang baru memasuki dunia kopi spesial, alat kecil ini mungkin masih terasa misterius. Artikel ini akan membahas mengapa puck screen menjadi salah satu alat penting dalam proses pembuatan kopi, khususnya untuk metode espresso.

    Apa Itu Puck Screen?

    Puck screen adalah sebuah alat berbentuk lingkaran tipis yang terbuat dari logam (biasanya stainless steel) dengan lubang-lubang kecil di permukaannya. Alat ini ditempatkan di atas coffee puck (gumpalan kopi yang sudah digiling dan dipadatkan di dalam portafilter) sebelum mesin espresso mulai menyeduh. Fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan air secara merata ke seluruh permukaan coffee puck, sehingga ekstraksi kopi menjadi lebih konsisten.

    Mengapa Puck Screen Penting?

    1. Distribusi Air yang Lebih Merata
      Salah satu tantangan dalam membuat espresso adalah memastikan air panas menyentuh seluruh bagian coffee puck secara merata. Tanpa puck screen, air cenderung mencari jalan yang paling mudah, yang bisa menyebabkan ekstraksi tidak merata. Hal ini bisa menghasilkan espresso yang kurang seimbang, dengan rasa yang mungkin terlalu pahit atau asam. Dengan puck screen, air didistribusikan secara lebih merata, sehingga ekstraksi menjadi lebih optimal.
    2. Mengurangi Channeling
      Channeling adalah masalah umum dalam pembuatan espresso, di mana air membentuk saluran-saluran kecil di dalam coffee puck. Hal ini menyebabkan sebagian kopi terekstraksi berlebihan, sementara bagian lainnya kurang terekstraksi. Puck screen membantu mencegah terjadinya channeling dengan menciptakan tekanan yang lebih stabil dan merata.
    3. Membersihkan Portafilter dengan Mudah
      Selain meningkatkan kualitas ekstraksi, puck screen juga memudahkan proses pembersihan. Setelah digunakan, puck screen bisa dengan mudah dilepas dan dibersihkan, mengurangi sisa kopi yang menempel di bagian atas portafilter. Ini membuat proses pembersihan menjadi lebih efisien.
    4. Meningkatkan Konsistensi
      Bagi barista profesional atau pecinta kopi rumahan yang ingin menghasilkan espresso yang konsisten, puck screen adalah alat yang sangat membantu. Dengan mengurangi variabel-variabel yang bisa memengaruhi ekstraksi, alat ini memastikan setiap cangkir espresso memiliki kualitas yang sama.

    Bagaimana Cara Menggunakan Puck Screen?

    Penggunaan puck screen cukup sederhana:

    1. Giling biji kopi dan masukkan ke dalam portafilter.
    2. Ratakan dan padatkan kopi menggunakan tamper.
    3. Letakkan puck screen di atas coffee puck.
    4. Pasang portafilter ke mesin espresso dan mulai proses penyeduhan.

    Setelah digunakan, puck screen bisa dicuci dengan air hangat dan sabun, lalu dikeringkan untuk penggunaan berikutnya. Satu hal yang perlu kalian waspadai adalah ada sedikit perbedaan di grind setting dan dose, grind setting akan dibuah sedikit kasar jika anda menggunakan puck screen dan menggunakan dose dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan biasanya. Dose lebih sedikit dikarenakan ketebalan puck screen dapat menghambat locking portafilter ke group head pengurangan sekitar 0.5 sampai 1 gram dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut,.

    Kesimpulan

    Puck screen mungkin terlihat seperti alat kecil yang sederhana, tetapi dampaknya terhadap kualitas espresso sangat signifikan. Dengan membantu mendistribusikan air secara merata, mengurangi channeling, dan meningkatkan konsistensi, alat ini layak dipertimbangkan oleh siapa pun yang serius tentang kopi. Alat puck screen adalah investasi kecil yang bisa memberikan hasil besar dalam setiap cangkir espresso yang Anda buat.

    Selamat mencoba dan nikmati perjalanan Anda dalam mengeksplorasi dunia kopi yang tak ada habisnya!

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop