Author: pannacoffee

  • Cara Buat Larutan Garam Saline Solution

    Salt Solution dalam Minuman: Rahasia Meningkatkan Rasa Mocktail dan Kopi

    Pernahkah Anda mencicipi minuman yang terasa lebih “bulat” dan seimbang, tetapi tidak tahu rahasianya? Salah satu teknik rahasia di dunia mixology adalah penggunaan saline solution (larutan garam). Belum banyak yang tahu bahwa garam sangat powerful, dapat meningkatkan kompleksitas rasa pada kreasi menu minuman.

    Apa Itu Saline Solution?

    Saline solution adalah campuran air dan garam (biasanya dengan perbandingan 20% garam dan 80% air) yang digunakan dalam takaran kecil untuk memperkuat rasa, menyeimbangkan sweetness, dan mengurangi bitterness secara alami. Saline Solution juga dapat kalian explore dari Kecap Asin, Kecap Ikan dan Explorasi Jenis Garam.

    Manfaat Garam dalam Minuman:

    Meningkatkan sweetness – Sedikit garam membuat rasa manis lebih terasa.
    Meredam bitterness – Cocok untuk kopi pahit atau mocktail berbasis jus jeruk.
    Mempertebal mouthfeel – Memberikan sensasi lebih “rounded” di lidah.
    Menyeimbangkan acidity – Membuat rasa asam lebih halus dan menyenangkan.


    Aplikasi Saline Solution dalam Mocktail

    Mocktail seringkali terasa datar karena kurangnya kompleksitas rasa dari air soda atau air mineral. Dengan saline solution, Anda bisa membuat mocktail yang lebih dinamis.

    Contoh Resep Mocktail dengan Garam:

    1. Sparkling Citrus Splash

    • 30 ml jus jeruk segar tipe sunkist
    • 15 ml sirup elderflower
    • Soda water
    • 1-2 tetes saline solution
    • Es batu

    Cara membuat:
    Campur jus jeruk dan sirup, tambahkan saline solution, kocok dengan es, lalu tuang ke gelas dan topping dengan soda water. Garam akan meningkatkan rasa manis alami jeruk dan membuatnya lebih segar!

    2. Tropical Salted Pineapple Fizz

    • 45 ml jus nanas
    • 10 ml air kelapa hydrococo
    • 1 tetes saline solution
    • Soda water
    • Garnish: daun mint & slice nanas

    Efek saline: Membuat rasa nanas lebih juicy dan mengurangi rasa “tajam” dari asam alaminya.


    Saline Solution dalam Kopi? Yes!

    Garam sudah lama digunakan dalam seduhan kopi di beberapa budaya (seperti di Turki atau Skandinavia). Tapi dengan saline solution, kita bisa mengontrol takarannya lebih presisi.

    Cara Menggunakan Saline Solution dalam Kopi:

    • Espresso: 1-2 tetes saline solution bisa mengurangi bitterness dan membuat aftertaste lebih panjang.
    • Cold Brew: Garam membantu menyeimbangkan acidity yang terlalu tinggi.
    • Manual Brew (V60/Aeropress): Tambahkan 1 tetes saat blooming untuk ekstraksi lebih rata.

    Resep Kopi dengan Garam: Salted Caramel Latte (Mocktail Version)

    • 30 ml cold brew concentrate
    • 100 ml susu oat
    • ½ sdt sirup caramel
    • 1 tetes saline solution
    • Es batu

    Hasilnya: Kopi terasa lebih creamy, manisnya tidak terlalu sharp, dan aftertaste-nya lebih bersih.


    Kesimpulan

    Garam bukan hanya untuk makanan—dalam takaran tepat, ia bisa menjadi rahasia di balik mocktail dan kopi yang lebih lezat. Dengan saline solution, Anda bisa:

    • Membuat mocktail lebih “hidup” .
    • Menyeimbangkan rasa kopi yang terlalu pahit atau asam.
    • Eksperimen dengan minuman lain seperti teh macha atau smoothie.

    Tips Terakhir: Mulailah dengan 1-2 tetes saline solution (20%) per minuman, lalu ajust sesuai selera. Selamat mencoba!

  • Resep Kopi : RSS Resep Super Simple

    Resep Super Simple: Teknik Seduh Perkolasi dengan Dua Tahapan Tuang Saja!

    Jika Anda mencari resep seduh kopi yang mudah diingat, konsisten, dan menghasilkan cangkir kopi dengan clarity rasa yang baik serta keseimbangan yang sempurna, maka Resep Super Simple ini cocok untuk Anda. Dengan hanya dua tahapan tuang dan parameter yang mudah dikontrol, resep ini sangat repeatable bahkan untuk pemula sekalipun.

    Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

    • Bubuk kopi: 12 gram (grind size 600-700 mikron, medium) 1-2 klik lebih halus dari yang settingan biasa yang kalian gunakan.
    • Air panas: 205 ml (suhu 90°C–95°C)
    • Dripper cone: Ukuran 01 (seperti V60 01, Kalita Wave, atau dripper sejenis)
    • Filter paper: Sesuai dengan dripper yang digunakan
    • Timer
    • Timbangan digital
    • Kopi yang enak!

    Langkah-langkah Seduh

    1. Blooming (Tuangan Pertama – 50 ml / 25% dari Total Air)

    • Tuangkan 50 ml air panas (sekitar 25% dari total air) secara merata ke atas bubuk kopi.
    • Beri jeda waktu 1 menit 30 detik (1:30) untuk proses blooming.
    • Fase ini membantu melepas CO₂ dari kopi, meningkatkan ekstraksi, dan memastikan kopi terbasahi secara optimal.
    • Lakukan gerakan swirling ringan pada dripper untuk mempercepat pembasahan kopi dan memastikan tidak ada dry spot.

    2. Tuangan Kedua (Sisanya hingga 205 ml)

    • Setelah 1:30 menit, lanjutkan tuang air secara perlahan dengan gerakan memutar hingga mencapai 205 ml. Setelah selesai menuang seluruh kopi gunakan lagi teknik swirl ringan untuk memastikan mendapatkan hasil seduh flat bed, teknik ini juga membantu menghindari resiko chanelling ( Even Extraction)
    • Tuang dengan aliran stabil dan merata, hindari menuang air pada kopi terlalu tinggi.
    • Target total waktu seduh (brew time): 2:00–4:00 menit.
    • Jika waktu seduh kurang dari 2 menit, giling kopi lebih halus untuk menghindari under-extraction.
    • Jika waktu seduh melebihi 4 menit, giling kopi lebih kasar untuk mencegah over-extraction.

    Karakteristik Hasil Seduhan

    resep ini dapat kalian terapkan kesemua kopi, wash, honey dan natural.

    • Clarity rasa yang baik – Rasa kopi lebih jernih dan terdefinisi dengan baik.
    • Balance – Keseimbangan antara sweetness, acidity, dan body terjaga.
    • Acidity yang lebih mellow – Asam tidak terlalu tajam, lebih lembut dan menyenangkan.
    • Repeatable – Karena hanya dua tahap tuang, resep ini mudah diulang dengan hasil konsisten.

    Tips Tambahan

    • Gunakan air dengan TDS (Total Dissolved Solids) tidak lebih dari 100 ppm untuk ekstraksi optimal.
    • Pastikan grind size konsisten (600–700 mikron) agar waktu seduh tetap dalam range yang diinginkan.
    • Jika kopi terasa terlalu pahit, kurangi suhu air menjadi 90°C. Jika terlalu asam, naikkan ke 95°C.

    Dengan Resep Super Simple ini, Anda bisa menikmati secangkir kopi berkualitas tinggi tanpa ribet. Cobalah dan sesuaikan dengan preferensi Anda! ☕

    Selamat mencoba! 🚀

  • Ethiopia Nano Challa Lime and Lily

    Nano Challa merupakan washing station yang terletak di Limu yang terkenal menghasilkan rasa yang bright clean and juicy.

    Koperasi Nano Challa terletak di Ethiopia Barat, cover 2-3 hektar lahan produksi di ketinggian 1850-2100 mdpl. Daerah tanam di sekitaran Nano Challa masih berupa area yang sangat murni, diselimuti banyak hutan kopi liar yang tersebar luas di Hutan Gerra. Sebelum ada koperasi ini banyak petani lokal menjual kopinya secara asalan dan hanya sekedar dikeringkan saja, potensi dari kopi Limu terbuka setelah SOP paska panen diperbaiki secara menyeluruh.

    Bibit kopi yang ditanam di daerah Limu, adalah bibit arabika murni yang belum dipisahkan dan diidentifikasi jenis varietasnya disebut juga sebagai Heirloom (Kopi Arabika Hutan),

    Biji kopinya cenderung bulat kecil mirip versi mini kopi-kopi dari Kenya. Kami melakukan profiling kopi ini beberapa kali untuk memaksimalkan aromatik, sweetness dan kompleksitas dari rasa kopi wash Ethiopia.

    Resep seduh menggunakan teknik seduh pour over

    Dose : 12 gram coffee

    Water : 210 ml

    Brew temperature : 93c

    Grind size : medium

    Pola Pouring : Low mendekati coffee bed

    Cara Pouring :

    1. tuang pertama sebanyak 50 ml air tunggu satu menit
    2. tuang kedua sampai diangka 120 ml tunggu tiris baru masuk tuangan ketiga
    3. tuang ketiga sampai diangka 190 ml tunggu tiris
    4. last pour centre pour sampa angka 210 ml

    Total brew time 3:30-4:10 menit

  • Apakah Cold brew Lebih Nikmat Dibandingkan Japanese Iced Coffee?

    Cold Brew di Mata Para Pecinta Kopi Murni

    Cold brew, atau kopi seduh dingin, telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir. Metode penyajian ini menawarkan rasa yang lebih halus, keasaman yang rendah, dan kesegaran yang cocok untuk cuaca panas. Namun, Apakah rasa cold brew berbeda dengan japanese iced coffee? bagaimana pandangan para pecinta japanese iced coffee dibadingkan cold brew?


    Apa Itu Cold Brew?

    Cold brew adalah metode pembuatan kopi yang melibatkan perendaman biji kopi bubuk dalam air dingin selama 12-24 jam. Proses ini menghasilkan minuman kopi yang lebih lembut, kurang asam, dan sering kali lebih manis alami dibandingkan kopi yang diseduh dengan metode panas. Cold brew biasanya disajikan dingin, dengan atau tanpa es, dan bisa dinikmati dalam berbagai variasi, seperti ditambahkan susu, creamer, atau pemanis. Cold brew juga dapat dijadikan sebagai konsentrat.

    Apa Itu Japanese Iced Coffee?

    Japanese iced coffee simply metode pembuatan kopi dengan cara manual brew atau pour over yang ditambahkan es batu ketika hasil seduhan sudah jadi. Berbeda dengan metode cold brew, metode japanese iced coffee dilakukan dalam kurun waktu yang sangat singkat 2-3 menit dengan metode perkolasi.


    Komparasi Japanese Iced coffee dengan Cold Brew

    Para pecinta kopi membagikan pendapat mereka tentang cold brew. Berikut adalah beberapa poin utama yang sering muncul dalam diskusi:

    1. Rasa yang Berbeda, Bukan Lebih Buruk
      Banyak penikmat kopi mengakui bahwa cold brew memiliki rasa yang berbeda dari kopi panas diberikan es / japanese iced coffee. Namun, perbedaan ini tidak selalu dianggap negatif. Beberapa penikmat kopi menyukai cold brew karena keasamannya yang rendah dan rasa yang lebih halus, yang memungkinkan karakteristik alami biji kopi tetap terasa, namun buat penggiat kopi yang suka dalam hal menyeduh dan explore rasa kopi lebih mendetail tentunya es kopi yang tradisional akan menjadi pilihan utama.
    2. Cold brew kurangnya Kompleksitas Rasa
      Beberapa rasa tertentu tidak bisa keluar? itulah pendapat banyak orang bahwa cold brew cenderung kehilangan kompleksitas rasa yang ditemukan dalam kopi panas. Proses seduh dingin tidak mengekstrak senyawa aromatik sebanyak metode seduh panas, sehingga rasa cold brew dianggap lebih “datar” atau kurang bernuansa.
    3. Kesesuaian dengan Biji Kopi Tertentu
      Menurut beberapa orang, cold brew juga lebih cocok untuk biji kopi dengan profil rasa yang sederhana, seperti kopi dengan rasa cokelat atau kacang. Sementara itu, biji kopi spesial dengan rasa buah atau floral yang kompleks mungkin tidak mencapai potensi penuhnya dalam cold brew.
    4. Metode yang Fleksibel dan Mudah
      Meskipun beberapa orang lebih menyukai metode seduh panas seperti pour-over atau French press, banyak yang mengakui bahwa cold brew adalah metode yang fleksibel dan mudah dilakukan. Cold brew juga dianggap sebagai pilihan yang bagus untuk pemula atau mereka yang tidak memiliki alat seduh kopi khusus.
    5. Tren vs. Tradisi
      Beberapa orang juga melihat cold brew sebagai bagian dari tren modern dalam dunia kopi, yang mungkin tidak sejalan dengan tradisi penyajian kopi yang lebih klasik. Namun, mereka juga mengakui bahwa cold brew memiliki tempatnya sendiri dalam industri kopi, terutama untuk menarik minat generasi muda. Cold brew juga lebih unggul dalam hal produksi, kopi yang mampu diproduksi secara massal dengan rasa yang lebih konsiten dibandingkan pour over method.

    Apakah Cold Brew Lebih Mudah Diterima?

    Secara umum, cold brew tidak sepenuhnya ditolak oleh masyarakat. Banyak dari mereka mengapresiasi cold brew sebagai alternatif yang menyegarkan dan berbeda dari kopi panas tradisional. Namun, cold brew sering dianggap sebagai minuman yang berdiri sendiri, dengan karakteristik dan tujuan yang berbeda dari kopi seduh panas.


    Kesimpulan

    Diskusi ini menunjukkan bahwa cold brew memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kopi, termasuk coffee purists. Meskipun tidak semua purists menganggap cold brew sebagai metode penyajian kopi yang ideal, banyak yang mengakui keunikan dan kelebihan yang ditawarkannya. Cold brew bukanlah ancaman bagi tradisi kopi panas, melainkan variasi yang memperkaya dunia kopi dan menawarkan pengalaman baru bagi penikmat kopi di seluruh dunia.

  • Kopi Gajah yang Real? Elephant Bean!

    Varietas Kopi Terbesar: Maragogype Kopi Gajah, Sejarah, dan Pengaruh Ukuran Biji terhadap Harga Komoditi

    Kopi Gajah? Apakah dari Thailand? Apakah kopi termahal di dunia? Kenalkan varietas kopi kuno Maragogype, sering disebut sebagai “Elephant Bean” atau “Kopi Gajah,” adalah salah satu varietas kopi denga size /ukuran buah dan biji terbesar di dunia. Biji kopi ini dikenal karena ukurannya yang luar biasa besar, hampir tiga kali lipat ukuran biji kopi biasa. Maragogype bukan hanya menarik perhatian karena ukurannya, tetapi juga karena rasa dan karakteristiknya yang unik, menjadikan kopi ini banyak diburu oleh penggemar exotic specialty coffee.


    Sejarah Kopi Maragogype

    Maragogype pertama kali ditemukan di daerah Maragogype, Bahia, Brasil, pada tahun 1870. Varietas ini merupakan mutasi alami dari kopi Arabika (Coffea arabica), yang kemungkinan besar berasal dari varietas Typica. Karena ukurannya yang besar dan rasa yang khas, Maragogype dengan cepat menarik perhatian petani dan penikmat kopi di seluruh dunia.

    Pada awal abad ke-20, Maragogype mulai dibudidayakan di negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Guatemala, Nikaragua, dan Meksiko. Varietas ini juga menyebar ke Afrika dan Asia, meskipun produksinya tetap terbatas karena membutuhkan kondisi iklim dan tanah yang spesifik. Maragogype tumbuh subur di ketinggian 600-1.200 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan yang cukup dan suhu yang sejuk.


    Karakteristik Kopi Maragogype

    1. Ukuran Biji yang Besar: Biji Maragogype terkenal karena ukurannya yang sangat besar, yang membuatnya mudah dikenali. Ukuran ini juga memengaruhi proses penyangraian, yang membutuhkan teknik khusus untuk memastikan biji besar tersebut matang secara merata.
    2. Rasa yang Unik: Kopi Maragogype memiliki profil rasa yang ringan, dengan keasaman yang rendah dan aroma floral yang khas. Beberapa catatan rasa mencakup nuansa buah-buahan, cokelat, dan kacang-kacangan.
    3. Produktivitas yang Rendah: Meskipun bijinya besar, tanaman Maragogype cenderung menghasilkan panen yang sangat sedikit dibandingkan varietas kopi lainnya. Hal ini membuatnya menjadi komoditi yang langka dan bernilai tinggi.

    Seberapa Mahal Margogype?

    Dalam sejarah komoditi kopi, ukuran biji memang memainkan peran penting dalam menentukan harga jual, tapi kelangkaan dalam supply turut serta memberikan kontribusi terhadap mahalnya kopi ini. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi hal ini:

    1. Kelangkaan: Maragogype termasuk varietas yang langka karena produksinya yang terbatas. Kelangkaan ini membuat harga jualnya cenderung lebih tinggi dibandingkan kopi biasa, harga jual kopi ini berkisar 300.000-500.000 per 200 gram.
    2. Proses Roast yang Rumit: Ukuran biji yang besar memerlukan tantangan khusus dan mengeluarkan potensi rasanya, paska panen dan pengolahan yang detail biasanya dilakukan untuk kopi exotic sehingga proses ini membutuhkan lebih banyak tenaga dan waktu, yang berkontribusi pada mahalnya harga.
    3. Permintaan Pasar: Kopi Maragogype sering dicari oleh para penikmat kopi spesial (specialty coffee) karena keunikan rasa dan ukurannya. Permintaan yang tinggi dari pasar specialty coffee turut mendongkrak harganya.
    4. Faktor Prestise: Ukuran biji yang besar sering dianggap sebagai simbol kualitas tinggi. Hal ini menambah nilai prestise Maragogype, membuatnya lebih mahal di pasaran.

    Namun, perlu dicatat bahwa harga kopi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi cuaca, fluktuasi pasar global, dan biaya produksi. Meskipun ukuran biji Maragogype berkontribusi pada harganya yang tinggi, faktor-faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam menentukan harga jual.


    Kesimpulan

    Maragogype adalah varietas kopi yang unik, baik dari segi ukuran maupun rasa. Sejarahnya yang dimulai di Brasil dan penyebarannya ke seluruh dunia menjadikannya salah satu kopi paling istimewa. Ukuran biji yang besar memang memengaruhi harga jualnya, terutama karena kelangkaan, proses produksi yang rumit, dan permintaan pasar yang tinggi. Bagi para penikmat kopi, Maragogype bukan sekadar minuman, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan.

  • Amankah Minum Kopi Saat Puasa? Kapan Harusnya Kita Minum Kopi?

    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa serta Rekomendasi Menu yang Aman

    Puasa adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk dalam hal menjaga pola makan dan minum yang sehat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu terbaik untuk minum teh atau kopi saat puasa, serta apakah minum kopi dapat mengurangi kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh.


    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa

    Benar adanya ketika kita meminum kopi atau teh saat sahur dapat membantu meningkatkan energi dan konsentrasi selama berpuasa. Namun, penting untuk disadari kafein memiliki sifat diuretik , efek ini mempercepat atau menambahakn durasi kita untuk kencing, cairan tubuh akan lebih cepat hilang.

    • Setelah Berbuka: Minum teh atau kopi setelah berbuka puasa memungkinkan tubuh untuk menyerap cairan dan nutrisi yang hilang selama seharian berpuasa. Pastikan untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi minuman berkafein.

    Menu Kopi dan Teh yang Aman Dikonsumsi Saat Puasa

    Berikut adalah beberapa rekomendasi menu kopi dan teh yang aman dikonsumsi saat puasa:

    1. Kopi Hitam Tanpa Gula: Kopi hitam tanpa tambahan gula adalah pilihan yang baik karena rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Namun, batasi konsumsinya maksimal 1-2 cangkir per hari.
    2. Teh Hijau: Teh hijau kaya akan antioksidan dan dapat membantu meningkatkan metabolisme. Minum teh hijau tanpa gula atau dengan sedikit madu sebagai pemanis alami.
    3. Kopi dengan Susu Almond: Jika ingin variasi, tambahkan susu almond ke dalam kopi. Susu almond rendah kalori dan tidak menyebabkan dehidrasi.
    4. Teh Herbal: Teh herbal seperti chamomile atau peppermint bebas kafein dan aman dikonsumsi saat puasa. Teh ini juga membantu menenangkan pencernaan.

    Perlu Dicatat, Minum Kopi Dapat Mengurangi Kandungan Mineral atau Elektrolit dalam Tubuh?

    Konsumsi kopi dalam jumlah sedang umumnya tidak menyebabkan penurunan signifikan pada kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh. Namun, kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan berpotensi menyebabkan hilangnya cairan dan mineral seperti natrium dan kalium jika dikonsumsi berlebihan.

    Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk:

    • Minum air putih yang cukup setelah mengonsumsi kopi.
    • Tidak mengonsumsi kopi berlebihan (maksimal 2-3 cangkir per hari).
    • Mengonsumsi makanan kaya mineral seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan saat berbuka dan sahur.

    Tips Menjaga Keseimbangan Elektrolit Saat Puasa

    1. Konsumsi Makanan Kaya Mineral: Pisang, kurma, alpukat, dan bayam adalah sumber kalium dan magnesium yang baik.
    2. Minum Air Kelapa: Air kelapa alami kaya akan elektrolit dan dapat membantu mengembalikan keseimbangan mineral dalam tubuh.
    3. Hindari Minuman Berkafein Berlebihan: Batasi konsumsi kopi dan teh agar tidak mengganggu keseimbangan cairan tubuh.

    Sumber:

    Dengan memperhatikan waktu dan jenis minuman yang dikonsumsi, Anda dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa. Selamat menjalankan ibadah puasa!

  • Ubah Grind Size? Besar Sekali Impactnya ke Rasa Kopimu!

    Pentingnya Ukuran Gilingan Kopi: Mengapa Hal Ini Memengaruhi Cita Rasa Kopi Anda

    Kopi adalah minuman yang penuh dengan complecity, dan setiap langkah dalam proses pembuatannya memengaruhi hasil akhir yang Anda nikmati. Salah satu faktor kunci yang sangat crucial adalah ukuran gilingan kopi.

    Mengapa Ukuran Gilingan Kopi Penting?

    Ukuran gilingan kopi menentukan seberapa cepat air dapat mengekstrak rasa dari biji kopi. Jika gilingan terlalu halus atau terlalu kasar, proses ekstraksi tidak akan optimal, dan hasilnya bisa berupa kopi yang terlalu pahit, terlalu asam, atau bahkan hambar.

    Hubungan Antara Ukuran Gilingan dan Metode Penyeduhan

    1. Gilingan Kasar (Coarse Grind):
    • Metode Penyeduhan: Cold Brew.
    • Alasan: Gilingan kasar memiliki luas permukaan yang lebih kecil, sehingga air membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekstrak rasa. Metode seperti Cold Brew memerlukan waktu penyeduhan yang lebih lama, sehingga gilingan kasar cocok untuk menghindari ekstraksi berlebihan yang dapat menghasilkan rasa pahit.
    1. Gilingan Sedang (Medium Grind):
    • Metode Penyeduhan: Drip Coffee Maker, Pour Over, Immersion Method, dan Vietnam Drip.
    • Alasan: Gilingan sedang adalah pilihan serbaguna yang cocok untuk metode penyeduhan dengan waktu ekstraksi sedang. Ini memastikan keseimbangan antara keasaman, manis, dan kepahitan.
    1. Gilingan Halus (Fine Grind):
    • Metode Penyeduhan: Espresso, Moka Pot.
    • Alasan: Gilingan halus memiliki luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan air mengekstrak rasa dengan cepat. Metode seperti espresso memerlukan waktu penyeduhan singkat dengan tekanan tinggi, sehingga gilingan halus diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang optimal.

    Dampak Ukuran Gilingan pada Cita Rasa

    • Gilingan Terlalu Halus: Jika digunakan untuk metode penyeduhan yang membutuhkan waktu lama, seperti French Press, kopi akan menjadi terlalu pahit karena over-extraction (ekstraksi berlebihan).
    • Gilingan Terlalu Kasar: Jika digunakan untuk metode penyeduhan cepat seperti espresso, kopi akan terasa asam dan kurang berkembang rasanya karena under-extraction (ekstraksi kurang).

    Tips untuk Menggiling Kopi dengan Tepat

    1. Gunakan Penggiling Berkualitas: Grinder adalah investasi yang paling utama.
    2. Sesuaikan dengan Metode Penyeduhan: Pastikan ukuran gilingan sesuai dengan alat atau metode penyeduhan yang Anda gunakan.
    3. Giling Sesaat Sebelum Menyeduh: Untuk mempertahankan kesegaran dan aroma, giling biji kopi sesaat sebelum menyeduh.

    Gimana Caranya Tau Grindsize Kita Kurang Tepat?

    1. Quick Finish : Aftertaste yang sangat short atau pendek dan kurang berkesan : Haluskan Grindsize dan naikan brew ratio.
    2. Asin/ Terlalu Asem : Rasa asin dapat muncul sedikit pada seduhanmu : Haluskan Grindsize dan kurangin Dose kopi.
    3. Sepet/Kelat/Astrigent : Lengket dan sensasi kering biasanya dikarenakan over ekstrak : Kasarkan Grindsize dan turunkan brew ratio.
    4. Watery : Terasa kurang body dan kosong biasanya dikarenakan under ekstrak : Haluskan Grindsize.

    Kesimpulan

    Ukuran gilingan kopi adalah faktor kritis yang memengaruhi cita rasa kopi Anda. Dengan memahami hubungan antara ukuran gilingan dan metode penyeduhan, Anda dapat menikmati secangkir kopi yang sempurna setiap saat. Tambahan, perhatikan juga total brew time untuk tahu apakah grindsize yang dipakai sudah sesuai atau belum, total brew time biasanya berkisar antara 2-4 menit.

  • Perubahan Iklim Kopi Ethiopia

    Masa Depan Ekonomi dan Lingkungan Kopi Ethiopia: Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Perubahan Iklim

    Kopi merupakan salah satu komoditas utama Ethiopia, tidak hanya sebagai sumber pendapatan tetapi juga sebagai bagian integral dari budaya dan identitas negara. Namun, perubahan iklim mengancam masa depan industri kopi Ethiopia, yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang stabil. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh The International Growth Centre (IGC) membahas tantangan dan peluang dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan kopi Ethiopia.

    Latar Belakang

    Ethiopia adalah tempat asal kopi Arabika, varietas kopi yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kopi menyumbang sekitar 30% dari total ekspor Ethiopia dan menjadi sumber penghidupan bagi lebih dari 15 juta petani. Namun, perubahan iklim, termasuk peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan frekuensi kekeringan yang lebih tinggi, mengancam produktivitas dan kualitas kopi Ethiopia. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana perubahan iklim memengaruhi industri kopi Ethiopia dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberlanjutannya.

    Tantangan Perubahan Iklim terhadap Kopi Ethiopia

    1. Peningkatan Suhu: Kopi Arabika tumbuh optimal pada suhu antara 18-22°C. Peningkatan suhu akibat perubahan iklim dapat mengurangi area yang cocok untuk budidaya kopi, memaksa petani untuk memindahkan perkebunan ke daerah yang lebih tinggi. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan karena keterbatasan lahan dan infrastruktur.
    2. Perubahan Pola Curah Hujan: Ketidakpastian curah hujan dan musim kemarau yang lebih panjang dapat mengurangi produktivitas kopi. Tanaman kopi membutuhkan curah hujan yang teratur untuk tumbuh dengan baik, dan perubahan pola ini dapat menyebabkan gagal panen.
    3. Penyebaran Hama dan Penyakit: Perubahan iklim juga meningkatkan risiko penyebaran hama dan penyakit, seperti hama penggerek buah kopi (coffee berry borer) dan penyakit karat daun kopi (coffee leaf rust). Hal ini dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
    4. Tekanan Ekonomi pada Petani: Petani kopi skala kecil, yang merupakan mayoritas produsen kopi di Ethiopia, sangat rentan terhadap guncangan iklim. Penurunan produktivitas dan kualitas kopi dapat mengurangi pendapatan mereka, memperburuk kemiskinan, dan memicu migrasi dari daerah pedesaan.

    Peluang dan Solusi

    Meskipun tantangannya besar, artikel ini juga menyoroti peluang untuk meningkatkan ketahanan industri kopi Ethiopia melalui langkah-langkah adaptasi dan mitigasi:

    1. Pengembangan Varietas Tahan Iklim: Penelitian dan pengembangan varietas kopi yang tahan terhadap suhu tinggi, kekeringan, dan penyakit dapat membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim. Ethiopia memiliki keanekaragaman genetik kopi yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk program pemuliaan.
    2. Praktik Pertanian Berkelanjutan: Menerapkan teknik pertanian berkelanjutan, seperti agroforestri (menanam kopi di bawah naungan pohon), dapat meningkatkan ketahanan tanaman kopi terhadap perubahan iklim sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati.
    3. Peningkatan Akses ke Teknologi dan Informasi: Memberikan petani akses ke teknologi modern, seperti sistem irigasi efisien dan informasi cuaca yang akurat, dapat membantu mereka mengelola risiko iklim dengan lebih baik.
    4. Dukungan Pasar dan Kebijakan: Pemerintah dan organisasi internasional dapat memainkan peran penting dalam mendukung petani kopi melalui kebijakan yang mendukung, pelatihan, dan akses ke pasar yang adil. Sertifikasi kopi berkelanjutan, seperti Fair Trade dan Rainforest Alliance, juga dapat meningkatkan nilai jual kopi Ethiopia di pasar global.

    Kesimpulan

    Masa depan kopi Ethiopia tergantung pada kemampuan negara ini untuk beradaptasi dengan perubahan iklim sambil mempertahankan kualitas dan produktivitas kopinya. Dengan menggabungkan inovasi teknologi, praktik pertanian berkelanjutan, dan dukungan kebijakan yang kuat, Ethiopia dapat melindungi industri kopinya yang berharga dan memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan bagi jutaan petani yang bergantung padanya.

  • Apakah itu Kopi Decaf? Adakah Kopi Kafein Rendah?

    Bagaimana Kopi Decaf Dibuat? Apakah Kopi Dapat Dibuat Decaf Secara Tradisional?

    Kopi decaf, atau kopi tanpa kafein, semakin populer di kalangan pencinta kopi yang ingin menikmati cita rasa kopi tanpa efek stimulan dari kafein. Di Panna coffee kami juga menjual satu varian kopi decaf dari Colombia. Namun, bagaimana sebenarnya kopi decaf dibuat? Apakah ada cara tradisional untuk membuat kopi decaf? Bisakah menggunakan stevia sebagai alternatif? Dan adakah jenis kopi yang secara alami memiliki kadar kafein sangat rendah? Mari kita bahas lebih lanjut.

    Proses Pembuatan Kopi Decaf

    Kopi decaf dibuat melalui proses penghilangan kafein dari biji kopi. Proses ini merupakan extended proses, proses dikerjakan setelah kopi selesai dipanen dan dalam keadaan kering, greenbean yang kering akan dikirim ke pabrik pengolahan decaf untuk diproses dihilanglkan sebagian besar kadar kafeinnya, jadi proses ini terjadi sebelum biji kopi dipanggang. Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk menghilangkan kafein:

    1. Metode Pelarut Kimia: Metode ini menggunakan pelarut kimia seperti methylene chloride atau ethyl acetate untuk melarutkan kafein dari biji kopi. Biji kopi dipanaskan terlebih dahulu / steam, dicuci dan direndam dalam air, kemudian pelarut kimia digunakan untuk mengekstrak kafein. Setelah itu, biji kopi dibilas dan dikeringkan.
    2. Metode Air (Swiss Water Process): Metode ini tidak menggunakan bahan kimia. Biji kopi direndam dalam air panas yang telah jenuh dengan senyawa kopi lainnya (kecuali kafein). Air tersebut kemudian disaring melalui karbon aktif untuk menghilangkan kafein. Proses ini diulang hingga kadar kafein berkurang secara signifikan.
    3. Metode CO2 Superkritis: Metode ini menggunakan karbon dioksida (CO2) dalam keadaan superkritis (antara gas dan cair) untuk mengekstrak kafein dari biji kopi. CO2 dialirkan melalui biji kopi, dan kafein terikat pada CO2. Setelah itu, CO2 dipisahkan, dan kafein dihilangkan.

    Apakah Kopi Dapat Dibuat Decaf Secara Tradisional?

    Secara tradisional, tidak ada metode yang benar-benar efektif untuk menghilangkan kafein dari biji kopi tanpa menggunakan teknologi modern. Namun, ada beberapa cara yang bisa mengurangi kadar kafein, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkannya:

    • Merebus Biji Kopi: Beberapa budaya tradisional merebus biji kopi untuk mengurangi kadar kafein, lalu dikeringkan dan dilakukan berulang. Namun, metode ini tidak sepenuhnya menghilangkan kafein dan dapat mengubah cita rasa kopi secara signifikan.
    • Menggunakan Stevia: Stevia adalah pemanis alami yang tidak mengandung kafein. Meskipun stevia dapat digunakan sebagai pemanis alternatif dalam kopi, stevia tidak menghilangkan kafein dari kopi. Jadi, penggunaan stevia tidak membuat kopi menjadi decaf.

    Lalu Apakah Ada Jenis Kopi dengan Kadar Kafein Sangat Rendah?

    Ada beberapa jenis kopi yang secara alami memiliki kadar kafein lebih rendah dibandingkan dengan kopi biasa. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Species Kopi Arabika: Kopi Arabika umumnya memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta. Kadar kafein dalam kopi Arabika biasanya sekitar 1,2% hingga 1,5%, sedangkan Robusta bisa mencapai 2,2% hingga 2,7%.
    2. Varietas Arabika ,Kopi Laurina: Laurina adalah varietas kopi Arabika yang langka dan memiliki kadar kafein yang sangat rendah, sekitar 0,2% hingga 0,5%. Kopi ini dikenal sebagai “kopi rendah kafein alami” dan memiliki cita rasa yang unik.
    3. Species Liberika dan Excelsa: Meskipun tidak sepopuler Arabika atau Robusta, kopi Liberika dan Excelsa juga memiliki kadar kafein yang lebih rendah dan sering digunakan dalam campuran kopi untuk memberikan rasa yang kompleks.

    Kesimpulan

    Kopi decaf dibuat melalui proses khusus yang menghilangkan kafein dari biji kopi, baik dengan menggunakan pelarut kimia, air, atau CO2 superkritis. Secara tradisional, tidak ada metode yang efektif untuk membuat kopi decaf tanpa bantuan teknologi modern. Stevia, meskipun merupakan pemanis alami, tidak dapat menghilangkan kafein dari kopi. Namun, ada beberapa jenis kopi seperti Arabika, Laurina, dan Excelsa yang secara alami memiliki kadar kafein lebih rendah, sehingga bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kafein.

    Dengan semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan tentang kopi, pilihan untuk menikmati kopi tanpa kafein semakin beragam. Bagi pecinta kopi yang sensitif terhadap kafein, kopi decaf atau kopi dengan kadar kafein rendah bisa menjadi solusi yang tepat.

  • Cara Buat Konstentrat ColdBrew

    Cara Membuat Cold Brew Coffee yang Sempurna di Rumah

    Cold brew coffee telah menjadi minuman populer, banyak yang memulai usaha dari coffee coldbrew, kopi ini menjadi favorit sebagian orang karena rasa yang halus dan rendah asam. Berbeda dengan kopi panas yang diseduh dengan air panas, cold brew dibuat dengan merendam biji kopi dalam air dingin selama beberapa jam. Proses ini menghasilkan minuman yang lembut, manis, dan menyegarkan. Jika Anda ingin mencoba membuat cold brew coffee di rumah, berikut adalah panduan lengkapnya.


    Bahan yang Dibutuhkan

    1. Biji Kopi: Pilih biji kopi berkualitas tinggi. Kopi dengan rasa cokelat atau kacang-kacangan cocok untuk cold brew untuk pencampuran dengan sirup atau susu, jika untuk Just ColdBrew kalian bisa cari rasa kopi dengan profil rasa fruity.
    2. Air: Gunakan air bersih dan dingin, sebaiknya air mineral atau air yang telah disaring.
    3. Alat Penggiling Kopi: Untuk menggiling biji kopi menjadi medium grindsize.
    4. Wadah Kedap Udara: Seperti toples kaca atau wadah stainless steel.
    5. Saringan atau Kain Katun: Untuk menyaring ampas kopi setelah proses perendaman.

    Langkah-Langkah Membuat Cold Brew Coffee

    1. Giling Biji Kopi

    Giling biji kopi hingga mencapai tekstur medium. Jika terlalu halus, kopi akan menjadi keruh dan terlalu pahit. Jika tidak memiliki penggiling kopi, Anda bisa membeli biji kopi yang sudah digiling medium.

    2. Campur Kopi dan Air

    • Rasio yang disarankan adalah 1:8 (1 bagian kopi untuk 8 bagian air). Misalnya, untuk 100 gram kopi, gunakan 800 ml air.
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah, lalu tuangkan air dingin secara perlahan. Pastikan semua kopi terendam.

    3. Rendam Selama 12-24 Jam

    Tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas atau suhu ruangan. Waktu perendaman memengaruhi kekuatan rasa:

    • 12 jam: Rasa lebih ringan dan segar.
    • 18-24 jam: Rasa lebih kuat dan pekat.

    4. Saring Campuran

    Setelah waktu perendaman selesai, kalian harus segera saring campuran menggunakan saringan halus atau kain katun. Pastikan tidak ada ampas kopi yang tersisa.

    5. Simpan Cold Brew Concentrate

    Hasil saringan adalah cold brew concentrate yang bisa disimpan di kulkas hingga 2 minggu. Untuk menyajikannya, encerkan dengan air atau susu sesuai selera. Rasio yang umum adalah 1:1 (1 bagian concentrate untuk 1 bagian air/susu).


    Tips untuk Hasil Terbaik

    • Eksperimen dengan Rasio: Sesuaikan rasio kopi dan air sesuai selera Anda. Jika suka rasa yang lebih kuat, tambahkan lebih banyak kopi.
    • Gunakan Biji Kopi Segar: Biji kopi yang baru digiling akan memberikan rasa yang lebih baik.
    • Tambahkan Es Batu: Untuk menikmati cold brew yang lebih menyegarkan, sajikan dengan es batu.

    Manfaat Cold Brew Coffee

    1. Rendah Asam: Cocok untuk mereka yang sensitif terhadap asam.
    2. Menyegarkan: Sempurna untuk cuaca panas.
    3. Versatile: Bisa dinikmati langsung, dicampur susu, atau digunakan sebagai bahan dasar minuman kopi lainnya.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menikmati cold brew coffee buatan sendiri yang tidak kalah enak dengan yang dijual di kafe. Selamat mencoba!

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop