Category: Tips dan Trik

  • Kita Tidak Bisa Menggunakan Dosis Kopi yang Sama dan Tidak Banyak Aware Tentang Puck Preperation!

    Puck Preparation: Fondasi Espresso Berkualitas

    Dalam dunia espresso, puck preparation (persiapan bubuk kopi di portafilter) adalah langkah paling kritis yang sering diabaikan. Puck yang baik harus:

    • Firm dan padat seperti brownies yang baru dikeluarkan dari loyang
    • Permukaan kering setelah ekstraksi
    • Tidak ada tanda-tanda cracking atau kerusakan struktur

    Sebaliknya, puck yang soupy (berair) sering mengindikasikan:

    • Underdose (terlalu sedikit bubuk kopi)
    • Grind size terlalu kasar
    • Tamping yang tidak merata

    Mengapa Kita Tidak Bisa Selalu Menggunakan Dosis Kopi Sama untuk Semua Biji?

    1. Densitas Kopi yang Berbeda-Beda

    Filter basket diisi berdasarkan volume, bukan berat. Namun faktanya:

    • Kopi Ethiopia: Lebih padat, membutuhkan lebih banyak gram untuk memenuhi volume yang sama
    • Kopi Jawa: Kurang padat, membutuhkan lebih sedikit gram untuk volume yang sama
    • Light Roast: Lebih padat daripada dark roast karena lebih sedikit kehilangan massa selama roasting
    • Dark Roast: Lebih ringan karena kehilangan lebih banyak massa dan air selama proses roasting

    2. Variasi Filter Basket

    Setiap produsen memiliki standar berbeda:

    • VST: Presisi tinggi, toleransi ketat
    • IMS: Alur khusus untuk ekstraksi merata
    • Stock Basket: Variasi lebih besar antar merek mesin

    Langkah-Langkah Puck Preparation Ideal

    1. Dosing (Penimbangan)

    • Gunakan timbangan presisi (±0.1g)
    • Mulai dengan 18g untuk double shot espresso.
    • Sesuaikan berdasarkan karakteristik kopi:
    • Light roast: +0.5-1.5g
    • Dark roast: -0.5-1g
    • Kopi high density: +0.5g-1g

    2. Distribusi

    • Gunakan WDT tool (Wire Distribution Tool) untuk:
    • Menghilangkan clumping
    • Mendistribusikan kopi secara merata, puck screen juga salah satu tool yang membantu air tersaturasi secara evenly keseluruh bagian kopi.

    3. Tamping

    • Ada baiknya tap tap portafilter menggunakan tangan untuk menghilangkan air pocket
    • Tamping ! Dengan Tekanan 15-20kg (30lb)
    • Pastikan permukaan benar-benar rata
    • Tamping sekali saja (no double tamping)

    Troubleshooting Berdasarkan Kondisi Puck

    Masalah PuckPenyebab PotensialSolusi
    Soupy/wetUnderdose, grind terlalu kasarTambah dosis, perhalus grind
    CrackedOverdose, distribusi burukKurangi dosis, perbaiki distribusi
    ChannelingTamping tidak rata, clumpingGunakan WDT, perbaiki teknik tamping
    Kering tapi pucatOverdose, grind terlalu halusKurangi dosis, kasar sedikit grind

    Kesimpulan: Espresso adalah Ilmu Presisi

    Membuat espresso konsisten membutuhkan pemahaman mendalam tentang:

    • Karakteristik fisik biji kopi
    • Hubungan antara volume dan massa
    • Teknik puck preparation yang tepat

    “Puck yang sempurna adalah kanvas dimana ekstraksi ideal akan tercipta. Pelajarilah bahasanya, dan espresso akan berbicara dengan jelas melalui cangkir.” – Fritz, Panna Coffee

    Tips Ahli:

    1. Selalu dokumentasikan parameter (dosis, yield, waktu) untuk setiap biji kopi baru
    2. Lakukan test shot dengan variasi dosis ±0.5g-1g untuk menemukan sweet spot
    3. Bersihkan basket secara teratur untuk mencegah coffee buildup

    Dengan menguasai seni puck preparation, Anda akan melangkah dari sekadar membuat espresso menjadi menciptakan pengalaman kopi yang sesungguhnya.

  • Seni Pembuatan Kopi Tubruk Dan Resep Seduh

    Tubruk aka True Brew!

    Kopi tubruk, atau yang dikenal juga sebagai immersion brew coffee, adalah salah satu metode penyeduhan kopi yang paling tradisional dan mudah dilakukan. Metode ini memungkinkan para penikmat kopi untuk mengeksplorasi berbagai variabel seduh dengan fleksibilitas tinggi, terutama dalam hal ukuran gilingan (grind size). Kopi tubruk juga menjadi teknik dasar yang digunakan oleh para profesional specialty coffee dalam proses evaluasi rasa, dikenal sebagai cupping.

    Keunggulan Kopi Tubruk

    Salah satu kelebihan utama kopi tubruk adalah kebebasan dalam menentukan ukuran gilingan, baik halus maupun kasar. Berbeda dengan metode seperti espresso atau V60 yang membutuhkan tingkat kehalusan tertentu, kopi tubruk lebih toleran terhadap variasi gilingan. Selain itu, metode ini minim human error karena tidak memerlukan teknik khusus seperti pouring atau kontrol aliran air yang presisi.

    Parameter Seduh Kopi Tubruk

    Agar mendapatkan hasil seduhan yang optimal, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan:

    1. Waktu Seduh (Brew Time)

    Waktu seduh yang disarankan adalah 4-6 menit. Setelah waktu tersebut, ekstraksi kopi sudah tidak optimal lagi karena air telah jenuh (saturated) dengan kopi.

    2. Suhu Air (Brew Temperature)

    Suhu ideal untuk menyeduh kopi tubruk berkisar antara 90–95°C. Suhu ini membantu proses ekstraksi berjalan optimal memaksimalkan wangi aroma kopi dan mengeluarkan potensi sweetness pada kopi.

    3. Rasio Seduh (Brew Ratio)

    Rasio kopi dan air sangat memengaruhi intensitas rasa. Untuk kopi tubruk, rasio yang disarankan adalah 1:15 hingga 1:18 (contoh: 12 gram kopi dengan 180–200 gram air). Rasio ini dapat disesuaikan dengan preferensi kekuatan rasa/ intesitas.

    Cara Memilih Kopi yang Cocok untuk Tubruk

    Pemilihan jenis kopi sangat menentukan karakter rasa yang dihasilkan:

    • Light Roast (Enzymatic): Cocok untuk yang menyukai rasa buah (fruity) dan asam yang cerah.
    • Medium Roast (Sugar Browning): Memberikan rasa manis alami dan balance.
    • Dark Roast (Dry Distillation): Cocok untuk yang menyukai rasa bitter, smoky, cokelat, atau rempah.

    Kopi Tubruk dalam dunia Internasional, Specialty Coffee

    Kopi tubruk ternyata dapat dilakukan dengan standar internasional adalah dengan mengaplikasikan metode standar dalam cupping protocol oleh SCAA (Specialty Coffee Association of America). Proses ini digunakan para coffee profesional untuk mengevaluasi kualitas biji kopi secara objektif, karena minim interferensi teknik penyeduhan yang rumit. Kalian dapat akses web SCAA CUPPING PROTOCOL untuk mempelajari lebih detail.

    Contoh Resep Kopi Tubruk

    Berikut resep sederhana untuk membuat kopi tubruk:

    • Kopi: 12 gram (Toraja, gilingan medium)
    • Air: 200 gram (suhu 95°C)
    • Waktu Seduh: 4 menit
    • Teknik: Tuang air, aduk setelah dimenit ke 4 dengan gerakan memutar sebanyak 3x, diamkan, lalu ambil sendok dan skim bubuk yang mengapung
    • Siap untuk diminum

    Kesimpulan

    Kopi tubruk adalah metode penyeduhan yang paling mudah direplikasi, praktis, dan minim kesalahan. Fleksibilitas dalam pemilihan gilingan, suhu, dan rasio membuatnya cocok untuk pemula maupun profesional. Dengan memahami parameter seduh yang tepat, kita bisa menikmati secangkir kopi tubruk dengan rasa yang konsisten dan memuaskan.

    Selamat menikmati kopi tubruk Anda!

  • Cara Buat Larutan Garam Saline Solution

    Salt Solution dalam Minuman: Rahasia Meningkatkan Rasa Mocktail dan Kopi

    Pernahkah Anda mencicipi minuman yang terasa lebih “bulat” dan seimbang, tetapi tidak tahu rahasianya? Salah satu teknik rahasia di dunia mixology adalah penggunaan saline solution (larutan garam). Belum banyak yang tahu bahwa garam sangat powerful, dapat meningkatkan kompleksitas rasa pada kreasi menu minuman.

    Apa Itu Saline Solution?

    Saline solution adalah campuran air dan garam (biasanya dengan perbandingan 20% garam dan 80% air) yang digunakan dalam takaran kecil untuk memperkuat rasa, menyeimbangkan sweetness, dan mengurangi bitterness secara alami. Saline Solution juga dapat kalian explore dari Kecap Asin, Kecap Ikan dan Explorasi Jenis Garam.

    Manfaat Garam dalam Minuman:

    Meningkatkan sweetness – Sedikit garam membuat rasa manis lebih terasa.
    Meredam bitterness – Cocok untuk kopi pahit atau mocktail berbasis jus jeruk.
    Mempertebal mouthfeel – Memberikan sensasi lebih “rounded” di lidah.
    Menyeimbangkan acidity – Membuat rasa asam lebih halus dan menyenangkan.


    Aplikasi Saline Solution dalam Mocktail

    Mocktail seringkali terasa datar karena kurangnya kompleksitas rasa dari air soda atau air mineral. Dengan saline solution, Anda bisa membuat mocktail yang lebih dinamis.

    Contoh Resep Mocktail dengan Garam:

    1. Sparkling Citrus Splash

    • 30 ml jus jeruk segar tipe sunkist
    • 15 ml sirup elderflower
    • Soda water
    • 1-2 tetes saline solution
    • Es batu

    Cara membuat:
    Campur jus jeruk dan sirup, tambahkan saline solution, kocok dengan es, lalu tuang ke gelas dan topping dengan soda water. Garam akan meningkatkan rasa manis alami jeruk dan membuatnya lebih segar!

    2. Tropical Salted Pineapple Fizz

    • 45 ml jus nanas
    • 10 ml air kelapa hydrococo
    • 1 tetes saline solution
    • Soda water
    • Garnish: daun mint & slice nanas

    Efek saline: Membuat rasa nanas lebih juicy dan mengurangi rasa “tajam” dari asam alaminya.


    Saline Solution dalam Kopi? Yes!

    Garam sudah lama digunakan dalam seduhan kopi di beberapa budaya (seperti di Turki atau Skandinavia). Tapi dengan saline solution, kita bisa mengontrol takarannya lebih presisi.

    Cara Menggunakan Saline Solution dalam Kopi:

    • Espresso: 1-2 tetes saline solution bisa mengurangi bitterness dan membuat aftertaste lebih panjang.
    • Cold Brew: Garam membantu menyeimbangkan acidity yang terlalu tinggi.
    • Manual Brew (V60/Aeropress): Tambahkan 1 tetes saat blooming untuk ekstraksi lebih rata.

    Resep Kopi dengan Garam: Salted Caramel Latte (Mocktail Version)

    • 30 ml cold brew concentrate
    • 100 ml susu oat
    • ½ sdt sirup caramel
    • 1 tetes saline solution
    • Es batu

    Hasilnya: Kopi terasa lebih creamy, manisnya tidak terlalu sharp, dan aftertaste-nya lebih bersih.


    Kesimpulan

    Garam bukan hanya untuk makanan—dalam takaran tepat, ia bisa menjadi rahasia di balik mocktail dan kopi yang lebih lezat. Dengan saline solution, Anda bisa:

    • Membuat mocktail lebih “hidup” .
    • Menyeimbangkan rasa kopi yang terlalu pahit atau asam.
    • Eksperimen dengan minuman lain seperti teh macha atau smoothie.

    Tips Terakhir: Mulailah dengan 1-2 tetes saline solution (20%) per minuman, lalu ajust sesuai selera. Selamat mencoba!

  • Resep Kopi : RSS Resep Super Simple

    Resep Super Simple: Teknik Seduh Perkolasi dengan Dua Tahapan Tuang Saja!

    Jika Anda mencari resep seduh kopi yang mudah diingat, konsisten, dan menghasilkan cangkir kopi dengan clarity rasa yang baik serta keseimbangan yang sempurna, maka Resep Super Simple ini cocok untuk Anda. Dengan hanya dua tahapan tuang dan parameter yang mudah dikontrol, resep ini sangat repeatable bahkan untuk pemula sekalipun.

    Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

    • Bubuk kopi: 12 gram (grind size 600-700 mikron, medium) 1-2 klik lebih halus dari yang settingan biasa yang kalian gunakan.
    • Air panas: 205 ml (suhu 90°C–95°C)
    • Dripper cone: Ukuran 01 (seperti V60 01, Kalita Wave, atau dripper sejenis)
    • Filter paper: Sesuai dengan dripper yang digunakan
    • Timer
    • Timbangan digital
    • Kopi yang enak!

    Langkah-langkah Seduh

    1. Blooming (Tuangan Pertama – 50 ml / 25% dari Total Air)

    • Tuangkan 50 ml air panas (sekitar 25% dari total air) secara merata ke atas bubuk kopi.
    • Beri jeda waktu 1 menit 30 detik (1:30) untuk proses blooming.
    • Fase ini membantu melepas CO₂ dari kopi, meningkatkan ekstraksi, dan memastikan kopi terbasahi secara optimal.
    • Lakukan gerakan swirling ringan pada dripper untuk mempercepat pembasahan kopi dan memastikan tidak ada dry spot.

    2. Tuangan Kedua (Sisanya hingga 205 ml)

    • Setelah 1:30 menit, lanjutkan tuang air secara perlahan dengan gerakan memutar hingga mencapai 205 ml. Setelah selesai menuang seluruh kopi gunakan lagi teknik swirl ringan untuk memastikan mendapatkan hasil seduh flat bed, teknik ini juga membantu menghindari resiko chanelling ( Even Extraction)
    • Tuang dengan aliran stabil dan merata, hindari menuang air pada kopi terlalu tinggi.
    • Target total waktu seduh (brew time): 2:00–4:00 menit.
    • Jika waktu seduh kurang dari 2 menit, giling kopi lebih halus untuk menghindari under-extraction.
    • Jika waktu seduh melebihi 4 menit, giling kopi lebih kasar untuk mencegah over-extraction.

    Karakteristik Hasil Seduhan

    resep ini dapat kalian terapkan kesemua kopi, wash, honey dan natural.

    • Clarity rasa yang baik – Rasa kopi lebih jernih dan terdefinisi dengan baik.
    • Balance – Keseimbangan antara sweetness, acidity, dan body terjaga.
    • Acidity yang lebih mellow – Asam tidak terlalu tajam, lebih lembut dan menyenangkan.
    • Repeatable – Karena hanya dua tahap tuang, resep ini mudah diulang dengan hasil konsisten.

    Tips Tambahan

    • Gunakan air dengan TDS (Total Dissolved Solids) tidak lebih dari 100 ppm untuk ekstraksi optimal.
    • Pastikan grind size konsisten (600–700 mikron) agar waktu seduh tetap dalam range yang diinginkan.
    • Jika kopi terasa terlalu pahit, kurangi suhu air menjadi 90°C. Jika terlalu asam, naikkan ke 95°C.

    Dengan Resep Super Simple ini, Anda bisa menikmati secangkir kopi berkualitas tinggi tanpa ribet. Cobalah dan sesuaikan dengan preferensi Anda! ☕

    Selamat mencoba! 🚀

  • Apakah Cold brew Lebih Nikmat Dibandingkan Japanese Iced Coffee?

    Cold Brew di Mata Para Pecinta Kopi Murni

    Cold brew, atau kopi seduh dingin, telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir. Metode penyajian ini menawarkan rasa yang lebih halus, keasaman yang rendah, dan kesegaran yang cocok untuk cuaca panas. Namun, Apakah rasa cold brew berbeda dengan japanese iced coffee? bagaimana pandangan para pecinta japanese iced coffee dibadingkan cold brew?


    Apa Itu Cold Brew?

    Cold brew adalah metode pembuatan kopi yang melibatkan perendaman biji kopi bubuk dalam air dingin selama 12-24 jam. Proses ini menghasilkan minuman kopi yang lebih lembut, kurang asam, dan sering kali lebih manis alami dibandingkan kopi yang diseduh dengan metode panas. Cold brew biasanya disajikan dingin, dengan atau tanpa es, dan bisa dinikmati dalam berbagai variasi, seperti ditambahkan susu, creamer, atau pemanis. Cold brew juga dapat dijadikan sebagai konsentrat.

    Apa Itu Japanese Iced Coffee?

    Japanese iced coffee simply metode pembuatan kopi dengan cara manual brew atau pour over yang ditambahkan es batu ketika hasil seduhan sudah jadi. Berbeda dengan metode cold brew, metode japanese iced coffee dilakukan dalam kurun waktu yang sangat singkat 2-3 menit dengan metode perkolasi.


    Komparasi Japanese Iced coffee dengan Cold Brew

    Para pecinta kopi membagikan pendapat mereka tentang cold brew. Berikut adalah beberapa poin utama yang sering muncul dalam diskusi:

    1. Rasa yang Berbeda, Bukan Lebih Buruk
      Banyak penikmat kopi mengakui bahwa cold brew memiliki rasa yang berbeda dari kopi panas diberikan es / japanese iced coffee. Namun, perbedaan ini tidak selalu dianggap negatif. Beberapa penikmat kopi menyukai cold brew karena keasamannya yang rendah dan rasa yang lebih halus, yang memungkinkan karakteristik alami biji kopi tetap terasa, namun buat penggiat kopi yang suka dalam hal menyeduh dan explore rasa kopi lebih mendetail tentunya es kopi yang tradisional akan menjadi pilihan utama.
    2. Cold brew kurangnya Kompleksitas Rasa
      Beberapa rasa tertentu tidak bisa keluar? itulah pendapat banyak orang bahwa cold brew cenderung kehilangan kompleksitas rasa yang ditemukan dalam kopi panas. Proses seduh dingin tidak mengekstrak senyawa aromatik sebanyak metode seduh panas, sehingga rasa cold brew dianggap lebih “datar” atau kurang bernuansa.
    3. Kesesuaian dengan Biji Kopi Tertentu
      Menurut beberapa orang, cold brew juga lebih cocok untuk biji kopi dengan profil rasa yang sederhana, seperti kopi dengan rasa cokelat atau kacang. Sementara itu, biji kopi spesial dengan rasa buah atau floral yang kompleks mungkin tidak mencapai potensi penuhnya dalam cold brew.
    4. Metode yang Fleksibel dan Mudah
      Meskipun beberapa orang lebih menyukai metode seduh panas seperti pour-over atau French press, banyak yang mengakui bahwa cold brew adalah metode yang fleksibel dan mudah dilakukan. Cold brew juga dianggap sebagai pilihan yang bagus untuk pemula atau mereka yang tidak memiliki alat seduh kopi khusus.
    5. Tren vs. Tradisi
      Beberapa orang juga melihat cold brew sebagai bagian dari tren modern dalam dunia kopi, yang mungkin tidak sejalan dengan tradisi penyajian kopi yang lebih klasik. Namun, mereka juga mengakui bahwa cold brew memiliki tempatnya sendiri dalam industri kopi, terutama untuk menarik minat generasi muda. Cold brew juga lebih unggul dalam hal produksi, kopi yang mampu diproduksi secara massal dengan rasa yang lebih konsiten dibandingkan pour over method.

    Apakah Cold Brew Lebih Mudah Diterima?

    Secara umum, cold brew tidak sepenuhnya ditolak oleh masyarakat. Banyak dari mereka mengapresiasi cold brew sebagai alternatif yang menyegarkan dan berbeda dari kopi panas tradisional. Namun, cold brew sering dianggap sebagai minuman yang berdiri sendiri, dengan karakteristik dan tujuan yang berbeda dari kopi seduh panas.


    Kesimpulan

    Diskusi ini menunjukkan bahwa cold brew memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kopi, termasuk coffee purists. Meskipun tidak semua purists menganggap cold brew sebagai metode penyajian kopi yang ideal, banyak yang mengakui keunikan dan kelebihan yang ditawarkannya. Cold brew bukanlah ancaman bagi tradisi kopi panas, melainkan variasi yang memperkaya dunia kopi dan menawarkan pengalaman baru bagi penikmat kopi di seluruh dunia.

  • Ubah Grind Size? Besar Sekali Impactnya ke Rasa Kopimu!

    Pentingnya Ukuran Gilingan Kopi: Mengapa Hal Ini Memengaruhi Cita Rasa Kopi Anda

    Kopi adalah minuman yang penuh dengan complecity, dan setiap langkah dalam proses pembuatannya memengaruhi hasil akhir yang Anda nikmati. Salah satu faktor kunci yang sangat crucial adalah ukuran gilingan kopi.

    Mengapa Ukuran Gilingan Kopi Penting?

    Ukuran gilingan kopi menentukan seberapa cepat air dapat mengekstrak rasa dari biji kopi. Jika gilingan terlalu halus atau terlalu kasar, proses ekstraksi tidak akan optimal, dan hasilnya bisa berupa kopi yang terlalu pahit, terlalu asam, atau bahkan hambar.

    Hubungan Antara Ukuran Gilingan dan Metode Penyeduhan

    1. Gilingan Kasar (Coarse Grind):
    • Metode Penyeduhan: Cold Brew.
    • Alasan: Gilingan kasar memiliki luas permukaan yang lebih kecil, sehingga air membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekstrak rasa. Metode seperti Cold Brew memerlukan waktu penyeduhan yang lebih lama, sehingga gilingan kasar cocok untuk menghindari ekstraksi berlebihan yang dapat menghasilkan rasa pahit.
    1. Gilingan Sedang (Medium Grind):
    • Metode Penyeduhan: Drip Coffee Maker, Pour Over, Immersion Method, dan Vietnam Drip.
    • Alasan: Gilingan sedang adalah pilihan serbaguna yang cocok untuk metode penyeduhan dengan waktu ekstraksi sedang. Ini memastikan keseimbangan antara keasaman, manis, dan kepahitan.
    1. Gilingan Halus (Fine Grind):
    • Metode Penyeduhan: Espresso, Moka Pot.
    • Alasan: Gilingan halus memiliki luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan air mengekstrak rasa dengan cepat. Metode seperti espresso memerlukan waktu penyeduhan singkat dengan tekanan tinggi, sehingga gilingan halus diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang optimal.

    Dampak Ukuran Gilingan pada Cita Rasa

    • Gilingan Terlalu Halus: Jika digunakan untuk metode penyeduhan yang membutuhkan waktu lama, seperti French Press, kopi akan menjadi terlalu pahit karena over-extraction (ekstraksi berlebihan).
    • Gilingan Terlalu Kasar: Jika digunakan untuk metode penyeduhan cepat seperti espresso, kopi akan terasa asam dan kurang berkembang rasanya karena under-extraction (ekstraksi kurang).

    Tips untuk Menggiling Kopi dengan Tepat

    1. Gunakan Penggiling Berkualitas: Grinder adalah investasi yang paling utama.
    2. Sesuaikan dengan Metode Penyeduhan: Pastikan ukuran gilingan sesuai dengan alat atau metode penyeduhan yang Anda gunakan.
    3. Giling Sesaat Sebelum Menyeduh: Untuk mempertahankan kesegaran dan aroma, giling biji kopi sesaat sebelum menyeduh.

    Gimana Caranya Tau Grindsize Kita Kurang Tepat?

    1. Quick Finish : Aftertaste yang sangat short atau pendek dan kurang berkesan : Haluskan Grindsize dan naikan brew ratio.
    2. Asin/ Terlalu Asem : Rasa asin dapat muncul sedikit pada seduhanmu : Haluskan Grindsize dan kurangin Dose kopi.
    3. Sepet/Kelat/Astrigent : Lengket dan sensasi kering biasanya dikarenakan over ekstrak : Kasarkan Grindsize dan turunkan brew ratio.
    4. Watery : Terasa kurang body dan kosong biasanya dikarenakan under ekstrak : Haluskan Grindsize.

    Kesimpulan

    Ukuran gilingan kopi adalah faktor kritis yang memengaruhi cita rasa kopi Anda. Dengan memahami hubungan antara ukuran gilingan dan metode penyeduhan, Anda dapat menikmati secangkir kopi yang sempurna setiap saat. Tambahan, perhatikan juga total brew time untuk tahu apakah grindsize yang dipakai sudah sesuai atau belum, total brew time biasanya berkisar antara 2-4 menit.

  • Cara Buat Konstentrat ColdBrew

    Cara Membuat Cold Brew Coffee yang Sempurna di Rumah

    Cold brew coffee telah menjadi minuman populer, banyak yang memulai usaha dari coffee coldbrew, kopi ini menjadi favorit sebagian orang karena rasa yang halus dan rendah asam. Berbeda dengan kopi panas yang diseduh dengan air panas, cold brew dibuat dengan merendam biji kopi dalam air dingin selama beberapa jam. Proses ini menghasilkan minuman yang lembut, manis, dan menyegarkan. Jika Anda ingin mencoba membuat cold brew coffee di rumah, berikut adalah panduan lengkapnya.


    Bahan yang Dibutuhkan

    1. Biji Kopi: Pilih biji kopi berkualitas tinggi. Kopi dengan rasa cokelat atau kacang-kacangan cocok untuk cold brew untuk pencampuran dengan sirup atau susu, jika untuk Just ColdBrew kalian bisa cari rasa kopi dengan profil rasa fruity.
    2. Air: Gunakan air bersih dan dingin, sebaiknya air mineral atau air yang telah disaring.
    3. Alat Penggiling Kopi: Untuk menggiling biji kopi menjadi medium grindsize.
    4. Wadah Kedap Udara: Seperti toples kaca atau wadah stainless steel.
    5. Saringan atau Kain Katun: Untuk menyaring ampas kopi setelah proses perendaman.

    Langkah-Langkah Membuat Cold Brew Coffee

    1. Giling Biji Kopi

    Giling biji kopi hingga mencapai tekstur medium. Jika terlalu halus, kopi akan menjadi keruh dan terlalu pahit. Jika tidak memiliki penggiling kopi, Anda bisa membeli biji kopi yang sudah digiling medium.

    2. Campur Kopi dan Air

    • Rasio yang disarankan adalah 1:8 (1 bagian kopi untuk 8 bagian air). Misalnya, untuk 100 gram kopi, gunakan 800 ml air.
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah, lalu tuangkan air dingin secara perlahan. Pastikan semua kopi terendam.

    3. Rendam Selama 12-24 Jam

    Tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas atau suhu ruangan. Waktu perendaman memengaruhi kekuatan rasa:

    • 12 jam: Rasa lebih ringan dan segar.
    • 18-24 jam: Rasa lebih kuat dan pekat.

    4. Saring Campuran

    Setelah waktu perendaman selesai, kalian harus segera saring campuran menggunakan saringan halus atau kain katun. Pastikan tidak ada ampas kopi yang tersisa.

    5. Simpan Cold Brew Concentrate

    Hasil saringan adalah cold brew concentrate yang bisa disimpan di kulkas hingga 2 minggu. Untuk menyajikannya, encerkan dengan air atau susu sesuai selera. Rasio yang umum adalah 1:1 (1 bagian concentrate untuk 1 bagian air/susu).


    Tips untuk Hasil Terbaik

    • Eksperimen dengan Rasio: Sesuaikan rasio kopi dan air sesuai selera Anda. Jika suka rasa yang lebih kuat, tambahkan lebih banyak kopi.
    • Gunakan Biji Kopi Segar: Biji kopi yang baru digiling akan memberikan rasa yang lebih baik.
    • Tambahkan Es Batu: Untuk menikmati cold brew yang lebih menyegarkan, sajikan dengan es batu.

    Manfaat Cold Brew Coffee

    1. Rendah Asam: Cocok untuk mereka yang sensitif terhadap asam.
    2. Menyegarkan: Sempurna untuk cuaca panas.
    3. Versatile: Bisa dinikmati langsung, dicampur susu, atau digunakan sebagai bahan dasar minuman kopi lainnya.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menikmati cold brew coffee buatan sendiri yang tidak kalah enak dengan yang dijual di kafe. Selamat mencoba!

  • Kenapa Puck Screen Aksesoris yang Penting?

    Mengenal Lebih Dekat Manfaat Puck Screen dalam Pembuatan Kopi: Mengapa Alat Kecil Ini Begitu Penting?

    Bagi para pecinta kopi, terutama yang gemar bereksperimen dengan berbagai metode penyeduhan, istilah puck screen mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang baru memasuki dunia kopi spesial, alat kecil ini mungkin masih terasa misterius. Artikel ini akan membahas mengapa puck screen menjadi salah satu alat penting dalam proses pembuatan kopi, khususnya untuk metode espresso.

    Apa Itu Puck Screen?

    Puck screen adalah sebuah alat berbentuk lingkaran tipis yang terbuat dari logam (biasanya stainless steel) dengan lubang-lubang kecil di permukaannya. Alat ini ditempatkan di atas coffee puck (gumpalan kopi yang sudah digiling dan dipadatkan di dalam portafilter) sebelum mesin espresso mulai menyeduh. Fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan air secara merata ke seluruh permukaan coffee puck, sehingga ekstraksi kopi menjadi lebih konsisten.

    Mengapa Puck Screen Penting?

    1. Distribusi Air yang Lebih Merata
      Salah satu tantangan dalam membuat espresso adalah memastikan air panas menyentuh seluruh bagian coffee puck secara merata. Tanpa puck screen, air cenderung mencari jalan yang paling mudah, yang bisa menyebabkan ekstraksi tidak merata. Hal ini bisa menghasilkan espresso yang kurang seimbang, dengan rasa yang mungkin terlalu pahit atau asam. Dengan puck screen, air didistribusikan secara lebih merata, sehingga ekstraksi menjadi lebih optimal.
    2. Mengurangi Channeling
      Channeling adalah masalah umum dalam pembuatan espresso, di mana air membentuk saluran-saluran kecil di dalam coffee puck. Hal ini menyebabkan sebagian kopi terekstraksi berlebihan, sementara bagian lainnya kurang terekstraksi. Puck screen membantu mencegah terjadinya channeling dengan menciptakan tekanan yang lebih stabil dan merata.
    3. Membersihkan Portafilter dengan Mudah
      Selain meningkatkan kualitas ekstraksi, puck screen juga memudahkan proses pembersihan. Setelah digunakan, puck screen bisa dengan mudah dilepas dan dibersihkan, mengurangi sisa kopi yang menempel di bagian atas portafilter. Ini membuat proses pembersihan menjadi lebih efisien.
    4. Meningkatkan Konsistensi
      Bagi barista profesional atau pecinta kopi rumahan yang ingin menghasilkan espresso yang konsisten, puck screen adalah alat yang sangat membantu. Dengan mengurangi variabel-variabel yang bisa memengaruhi ekstraksi, alat ini memastikan setiap cangkir espresso memiliki kualitas yang sama.

    Bagaimana Cara Menggunakan Puck Screen?

    Penggunaan puck screen cukup sederhana:

    1. Giling biji kopi dan masukkan ke dalam portafilter.
    2. Ratakan dan padatkan kopi menggunakan tamper.
    3. Letakkan puck screen di atas coffee puck.
    4. Pasang portafilter ke mesin espresso dan mulai proses penyeduhan.

    Setelah digunakan, puck screen bisa dicuci dengan air hangat dan sabun, lalu dikeringkan untuk penggunaan berikutnya. Satu hal yang perlu kalian waspadai adalah ada sedikit perbedaan di grind setting dan dose, grind setting akan dibuah sedikit kasar jika anda menggunakan puck screen dan menggunakan dose dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan biasanya. Dose lebih sedikit dikarenakan ketebalan puck screen dapat menghambat locking portafilter ke group head pengurangan sekitar 0.5 sampai 1 gram dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut,.

    Kesimpulan

    Puck screen mungkin terlihat seperti alat kecil yang sederhana, tetapi dampaknya terhadap kualitas espresso sangat signifikan. Dengan membantu mendistribusikan air secara merata, mengurangi channeling, dan meningkatkan konsistensi, alat ini layak dipertimbangkan oleh siapa pun yang serius tentang kopi. Alat puck screen adalah investasi kecil yang bisa memberikan hasil besar dalam setiap cangkir espresso yang Anda buat.

    Selamat mencoba dan nikmati perjalanan Anda dalam mengeksplorasi dunia kopi yang tak ada habisnya!

  • Rasa Kopi Berubah Seiring Berubahnya Suhu

    Rasa Kopi Berubah Seiring Berubahnya Suhu

    Mengapa Pengalaman Minum Kopi Berubah dengan Suhu? Sebagai Tambahan, Pentingnya Brew Temperature dalam Menyeduh Kopi

    Pernahkah Anda memperhatikan bahwa rasa kopi bisa sangat berbeda tergantung pada suhunya? Artikel ini menjelaskan bagaimana suhu memengaruhi pengalaman minum kopi. Selain itu, suhu penyeduhan (brew temperature) juga memainkan peran krusial dalam menentukan cita rasa kopi. Mari kita bahas lebih dalam tentang topik ini, termasuk pengetahuan tambahan tentang brew temperature dari sumber terpercaya.


    Mengapa Suhu Memengaruhi Rasa Kopi?

    Suhu kopi tidak hanya memengaruhi sensasi saat diminum, tetapi juga cara lidah kita mengecap rasa. Berikut beberapa alasan mengapa suhu memengaruhi pengalaman minum kopi:

    Perubahan Kimiawi
    Saat kopi mendingin, senyawa kimia dalam kopi mengalami perubahan, sensitivitas lidah kita juga meningkat. Beberapa spektrum rasa yang berkaitan dengan kualitas buah, acidity quality intensity dan natural sweetness dalam kopi menjadi lebih terasa, sementara rasa pahit cenderung berkurang. Ini menjelaskan mengapa kopi yang dingin sering terasa lebih manis dan kurang pahit.

    Sensasi Lidah
    Lidah manusia lebih sensitif terhadap rasa pahit saat minuman panas. Ketika kopi dingin, lidah lebih mampu menangkap rasa manis dan asam, sehingga profil rasa kopi terasa lebih seimbang.

    Aroma
    Aroma kopi lebih kuat saat panas karena molekul aroma lebih mudah menguap disebut juga sebagai lepasnya volatile aromatic compound. Saat kopi dingin, aromanya berkurang, yang dapat memengaruhi persepsi rasa secara keseluruhan.

    Cara Menikmati

    Sebagai peminum kopi kita tidak boleh terlalu cepat judge rasa dan kualitas kopi hanya disuhu tertentu, setelah kopi selesai diseduh ada baiknya menunggu 3 sampai 4 menit sebelum menikmati, proses menikmati juga dapat dibagi menjadi 3 tahapan hot, warm and cold.


    Pentingnya Brew Temperature dalam Menyeduh Kopi

    Suhu penyeduhan (brew temperature) adalah faktor kritis yang memengaruhi ekstraksi rasa dari biji kopi. Menurut Specialty Coffee Association (SCA), suhu ideal untuk menyeduh kopi adalah antara 90°C hingga 96°C (195°F hingga 205°F). Berikut penjelasan mengapa brew temperature sangat penting:

    1. Ekstraksi Optimal
    • Suhu yang terlalu rendah (di bawah 90°C) dapat menyebabkan under-extraction, menghasilkan kopi yang asam dan kurang kompleks, diiringi juga dengan tekstur atau mouthfeel yang sangat ringan.
    • Suhu yang terlalu tinggi (di atas 96°C) dapat menyebabkan over-extraction, menghasilkan kopi yang pahit dan terlalu kuat.
    • Acuan diatas tapi bukanlah kondisi yang mutlak, Barista dapat melakukan beberapa variasi cara seduh dengan menghaluskan atau mengkasarkan ukuran grindsize untuk mencapai ekstraksi yang optimal tergantung dengan profil kopi dan profil rasa yang dicari.
    1. Keseimbangan Rasa
      Suhu penyeduhan yang tepat seringkali pada suhu 90 keatas dapat memastikan bahwa senyawa rasa seperti asam, gula, dan kafein diekstraksi secara seimbang. Ini menghasilkan kopi dengan kompleksitas rasa yang optimal.
    2. Jenis Kopi dan Metode Seduh
    • Untuk kopi Arabika yang memiliki rasa lebih halus, untuk proses paska panen washed dan honey dapat diaplikasikan brew temperature dengan rentang (90C-92C) sedangkan untuk kopi proses paska panen natural brew temperature dengan rentang (86C-90C)
    • Untuk kopi Robusta atau profil roast yang dark citarasa kopi secara natural akan yang lebih kuat, suhu (85°C-88°C) dapat membantu mengurangi dalam mengekstrak rasa yang lebih intens.
    • Metode seduh seperti French Press atau Pour Over mungkin memerlukan penyesuaian suhu tergantung pada preferensi rasa.

    Dampak Suhu pada Berbagai Metode Seduh

    1. Espresso
      Espresso biasanya diseduh pada suhu sekitar 92°C-94°C. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan ekstraksi berlebihan, sementara suhu yang lebih rendah menghasilkan espresso yang kurang kuat.
    2. Cold Brew
      Cold brew diseduh dengan air dingin (suhu ruang atau lebih rendah) selama 12-24 jam. Proses ini menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih halus, kurang pahit, dan lebih manis karena ekstraksi lambat.
    3. Pour Over dan French Press
      Metode ini biasanya menggunakan suhu sekitar 90°C-96°C. Kontrol suhu yang tepat sangat penting untuk mendapatkan rasa yang konsisten.

    Tips untuk Menikmati Kopi pada Suhu yang Tepat

    1. Minum Kopi Secara Bertahap
      Cobalah minum kopi saat masih panas, hangat, dan dingin untuk merasakan perubahan rasa yang terjadi.
    2. Gunakan Termometer
      Jika Anda serius tentang kopi, gunakan termometer untuk memastikan suhu penyeduhan yang tepat.
    3. Eksperimen dengan Suhu
      Cobalah menyeduh kopi pada suhu yang berbeda untuk menemukan preferensi pribadi Anda

    Kesimpulan

    Suhu memainkan peran penting dalam pengalaman minum kopi, baik saat diseduh maupun saat dikonsumsi. Brew temperature yang tepat (90°C-96°C) memastikan ekstraksi rasa yang optimal, sementara suhu minuman memengaruhi bagaimana lidah kita mengecap rasa. Dengan memahami hubungan antara suhu dan rasa, Anda dapat menikmati kopi dengan cara yang lebih bermakna dan sesuai dengan selera Anda. Mitos bahwa suhu tinggi dapat menyebabkan kopimu gosong, karena sejatinya proses roasting dilakukan pada suhu lebih tinggi diatas 200C.


    Referensi:

    1. Coffee Drs, “Why Does Coffee Experience Change with Temperature?”
    2. Specialty Coffee Association (SCA), “Water for Brewing Coffee”
    3. Barista Hustle, “The Impact of Brew Temperature on Coffee Extraction”
    4. Perfect Daily Grind, “How Brew Temperature Affects Coffee Flavor”
  • Dripper Baru Dengan Sudut 45 Derajat, Is a Thing?

    Dripper Baru Dengan Sudut 45 Derajat, Is a Thing?

    Cafec salah satu brand Jepang yang berhasil me riset dan merevolusi dripper dengan sudut kemiringan yang cukup ekstrim 45 derajat ( lebih meng-kerucut) dibanginngkan dengan produk Hario V60 ( 60 derajat). Is it a thing? Apakah hal baru yang ditawarkan akan merubah behaviour kita menyeduh dan menghadirkan rasa yang baru?

    Pada tahun 2018 Cafec berhasil menyelesaikan riset dripper barunya, membuat dripper yang lebih deep tajam dan mengkrucut dibandingkan kompetitor di market. Inovasi baru ini memiliki goal untuk menambahkan deep layer ke hasil seduh kita. Kenapa bisa seperti itu? Mari kita ulas.

    Deep 45 Design

    Deep 45 merupakan dripper yang sangat besar , yang mana ditujukan untuk menyeduh 3-7 cup. Sudut kemiringan 45 derajat membuat coffee bed tertumpuk lebih padat dan lebih tinggi dikarenakan sempitnya ruangan dripper yang mana laju air turun akan jauh lebih lama untuk sampai menetes kebawah. Secara teori, jika kemiringan dripper yang ekstrim tidak didukung dengan design ribs yang tepat kopi akan cenderung kearah over ekstrak, namun ribs dari dripper deep 45 mampu membantu mencegah yang namanya resiko clogging atau mampet.

    Goal : Rich, Complex and Clean Cup

    Bukan gimmick! Memang benar , dripper satu ini Nailed it!

    Sebagai tambahan dripper ini membutuhkan kertas yang berbeda yang disesuaikan dengan standar kemiringannya. If you buy it! Makesure kalian gunakan dripper ini sesuai dengan peruntukannya, BIG DOSE FOR ONE FAMILY.

    Brew Recipe

    Dose : 50 gram

    Water : 850 ml

    Grindsize : Medium

    Brew temperature : 95c

    Suggestion coffee : Wash process, Toraja best!!

    How to Pour :

    1st step: 150 ml, 1 menit blooming , more coffee need more time to bloom

    2nd step : pour up to 350 ml

    3rd step : pour up to 550 ml

    4th step : pour up to 850 ml done!

    total brew time 3:00- 4:00

    jika dibawah 3 menit haluskan bubuk kopi

    jika diatas 4 menit kasarakan bubuk kopi

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop