Category: Tips dan Trik

  • Resep Es Hario Switch

    Resep Es Hario Switch

    Resep Kopi Dingin dengan Hario V60 Switch (Versi Indonesia)

    Hario V60 Switch adalah alat brewing yang serbaguna, menggabungkan teknik perkolasi dan imersi. Dengan alat ini, Anda bisa membuat kopi dingin yang segar dan penuh rasa. Berikut adalah resep dan langkah-langkahnya, diadaptasi dari Kurasu Kyoto, serta dilengkapi dengan tips and tricks untuk hasil terbaik.


    Bahan dan Alat:

    • 20 gram bubuk kopi (medium fine grind)
    • 150 ml air panas (suhu 90 C)
    • 100 gram es batu
    • Hario V60 Switch
    • Filter paper
    • Grinder
    • Timer
    • Gelas saji

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan alat:
    • Pasang filter paper di Hario V60 Switch dan basahi dengan air panas untuk menghilangkan rasa kertas dan memanaskan dripper. Buang air sisa pembasahan.
    • Pastikan katup Hario Switch dalam posisi tertutup (mode imersi).
    1. Tambahkan es batu:
    • Letakkan 100 gram es batu di gelas saji yang akan digunakan untuk menampung kopi.
    1. Tambahkan bubuk kopi:
    • Masukkan 20 gram bubuk kopi ke dalam Hario Switch.
    1. Bloom:
    • Tuang 50 ml air panas ke atas bubuk kopi. Aduk perlahan untuk memastikan semua bubuk kopi basah. Biarkan selama 30 detik untuk proses bloom.
    1. Brewing utama:
    • Tuang sisa air panas (100 ml) secara perlahan dan merata ke atas bubuk kopi. Pastikan total air yang digunakan adalah 150 ml.
    • Biarkan kopi terendam (mode imersi) selama 2 menit, aduk sebanyak 10x.
    1. Pemisahan:
    • Setelah 2 menit, buka katup Hario Switch untuk memisahkan kopi dari bubuk. Kopi akan langsung menyatu dengan es batu, menghasilkan kopi dingin yang segar.
    1. Sajikan:
    • Aduk kopi dingin sebelum diminum untuk menyeimbangkan rasa.

    Tips and Tricks untuk Hasil Terbaik:

    1. Pilih Biji Kopi Segar:
      Gunakan biji kopi yang baru digiling untuk mendapatkan aroma dan rasa terbaik. Kopi dengan karakteristik buah atau bunga cocok untuk resep ini.
    2. Sesuaikan Tingkat Gilingan:
    • Untuk kopi dingin, gunakan gilingan medium (seperti garam kasar). Gilingan yang terlalu halus bisa membuat kopi terlalu pahit, sementara gilingan yang terlalu kasar bisa membuat kopi kurang diekstrak.
    1. Kontrol Suhu Air:
    • Pastikan suhu air antara 90-96°C. Air yang terlalu panas bisa menyebabkan over-extraction, sementara air yang terlalu dingin tidak mengekstrak kopi dengan optimal.
    1. Perhatikan Rasio Kopi dan Air:
    • Resep ini menggunakan rasio 1:12,5 (20 gram kopi : 250 gram air + es). Anda bisa menyesuaikan rasio sesuai selera, misalnya 1:10 untuk rasa yang lebih kuat.
    1. Eksperimen dengan Waktu Brewing:
    • Waktu brewing 2 menit adalah rekomendasi awal. Jika Anda ingin rasa yang lebih kuat, coba tambahkan waktu brewing hingga 2,5 menit.
    1. Gunakan Es Batu Berkualitas:
    • Pastikan es batu terbuat dari air bersih atau air matang untuk menghindari rasa yang tidak diinginkan.
    1. Simpan di Kulkas:
    • Jika ingin menyimpan kopi dingin, simpan di kulkas dalam wadah tertutup. Hindari menyimpan terlalu lama (maksimal 1-2 hari) untuk menjaga kesegaran.

    Manfaat Kopi Dingin dengan Hario V60 Switch:

    • Rasa Lebih Seimbang: Kombinasi teknik imersi dan perkolasi menghasilkan kopi dengan rasa yang kompleks namun tetap bersih.
    • Segar dan Ringan: Cocok dinikmati di siang hari yang panas.
    • Mudah Dikustomisasi: Anda bisa menyesuaikan kekuatan dan rasa sesuai selera.

    Dengan resep dan tips di atas, Anda bisa menikmati kopi dingin buatan sendiri yang tidak kalah dengan kafe favorit Anda. Selamat mencoba dan bereksperimen! ☕

  • 2 Resep Hario Switch Imersi dan Perkolasi

    2 Resep Hario Switch Imersi dan Perkolasi

    Resep Brewing Kopi dengan Teknik Perkolasi dan Imersi

    Brewing kopi adalah seni yang memungkinkan kita mengeksplorasi berbagai rasa dan aroma dari biji kopi. Dua teknik brewing yang populer adalah perkolasi dan imersi. Keduanya menawarkan pengalaman yang berbeda dalam mengekstrak kopi, dan kali ini kita akan membahas resep brewing menggunakan kedua teknik tersebut


    Teknik Perkolasi

    Perkolasi adalah metode brewing di mana air panas melewati bubuk kopi dan filter, menghasilkan ekstraksi yang bersih dan ringan. Teknik perkolasi sangat mengandalkan kehandalan barista dalam mengendalikan kettle, flow air turun, kecepatan tuang, dan berbagai teknik perkolasi lainnya. Alat yang sering digunakan untuk teknik ini adalah Hario V60 atau dripper lainnya.


    Teknik Imersi

    Teknik imersi melibatkan perendaman bubuk kopi dalam air panas untuk waktu tertentu sebelum dipisahkan. Metode ini menghasilkan kopi dengan body yang lebih berat dan rasa yang lebih kompleks. Alat yang cocok untuk teknik ini adalah Hario Switch atau French Press.

    Resep Brewing dengan Teknik Imersi dan Perkolasi (Menggunakan Hario Switch)

    Bahan dan Alat:

    • 15 gram bubuk kopi (medium grind)
    • 240 ml air panas (suhu 92-96°C)
    • Hario Switch
    • Filter paper
    • Grinder
    • Timer
    • Mug atau carafe

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan alat: Pasang filter paper di Hario Switch dan basahi dengan air panas. Buang air sisa pembasahan.
    2. Tambahkan bubuk kopi: Masukkan 15 gram bubuk kopi ke dalam Hario Switch.
    3. Perendaman: Tuang 65 ml air panas ke dalam Hario Switch. Aduk perlahan untuk memastikan semua bubuk kopi terendam dan tunggu selama 1 menit, buka valve dan lanjutkan dengan teknik perkolasi
    4. Perkolasi : tuangan kedua tuang hingga mencapai 150 ml air, tunggu tiris dan lanjut ke tuangan terakhir tuang hingga mencapai 240 ml
    5. Serve: Setelah 3 menit, kopi siap disajikan.

    Kedua Teknik

    • Perkolasi: Menghasilkan kopi dengan rasa yang lebih bersih, ringan, dan asam yang lebih menonjol. Cocok untuk biji kopi single-origin dengan karakteristik buah atau bunga.
    • Imersi: Menghasilkan kopi dengan body yang lebih berat dan rasa yang lebih kompleks. Cocok untuk biji kopi dengan rasa cokelat atau kacang.

    Tips untuk Hasil Terbaik

    1. Gunakan biji kopi segar dan giling sesaat sebelum brewing.
    2. Hario switch juga memperbolehkan kita melakukan full perkolasi atau full imersi disesuaikan saja tingkat gilingan dengan teknik yang digunakan: medium grind untuk perkolasi dan medium-fine untuk imersi.
    3. Gunakan air dengan suhu yang tepat (92-96°C) untuk memaksimalkan sweetness dan body.
    4. Eksperimen dengan rasio kopi dan air untuk menemukan preferensi rasa Anda.

    Dengan menguasai kedua teknik ini, Anda dapat menikmati berbagai dimensi rasa dari biji kopi favorit Anda. Selamat mencoba!

  • Apa Itu Interval Pour? Step Pour? Kenapa Banyak Barista Belajar Menguasainya?

    Apa Itu Interval Pour? Step Pour? Kenapa Banyak Barista Belajar Menguasainya?

    Tips Seduhan Menggunakan Interval Brew Method: Teknik yang Dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya dan Digunakan di World Brewers Championship

    Pour over memiliki banyak teknik seduh/ pola tuang, ada yang continous atau berkelanjutan , ada yang step pour/ pulse . Teknik seduh terus berkembang diikuti juga dengan perkembangan alat seduh atau dripper untuk mencari rasa terbaik dari biji kopi. Salah satu metode yang populer dan banyak digunakan, terutama dalam kompetisi seperti World Brewers Championship (WBC), adalah Interval Brew Method. Teknik ini dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya, juara dunia Brewers Cup 2016 asal Jepang. Artikel ini akan membahas apa itu Interval Brew Method, mengapa teknik ini efektif, siapa yang mempromosikannya, risiko kesalahan dalam penerapannya, serta tips dan kesimpulan untuk memaksimalkan hasil seduhan.


    Apa Itu Interval Brew Method?

    Interval Brew Method adalah teknik penyeduhan kopi manual yang membagi proses pour (penuangan air) menjadi beberapa interval. Teknik interval dapat bervariasi tergantung dengan target rasa yang mau dicari, lazimnya berkisar antara 3-5 interval pour.

    Coba kita bahas teknik yang paling terkenal, Tetsu Kasuya menggunakan metode ini dengan membagi penyeduhan menjadi 5 interval pour, di mana setiap interval dituang dengan jeda waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mengontrol ekstraksi dan memastikan semua partikel kopi terekspose secara merata.

    Alasan Menggunakan Interval Brew Method:

    1. Ekstraksi yang Lebih Baik: Dengan membagi tuangan air, kita bisa mengoptimalkan hasil seduh, kita dapat push extraction tentunya ada beberapa tahapan yang juga harus diperhatikan untuk menghindari dari over ekstrak (ekstraksi berlebihan) atau under ekstrak (ekstraksi kurang).
    2. Meningkatkan Kejelasan Rasa: Teknik ini membantu menonjolkan karakteristik rasa yang lebih jelas dan kompleks, intensitas rasa akan semakin meningkat seiiringnya bertambahnya jumlah pulse/ step pour.
    3. Konsistensi: Interval pour memastikan proses penyeduhan lebih terkontrol dan konsisten.

    Risiko Kesalahan dalam Interval Brew Method

    Meskipun efektif, Interval Brew Method memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan tepat. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dan risikonya:

    1. Tuangan Air Terlalu Banyak dalam Satu Interval:
    • Risiko: Tidak balance dapat menyebabkan Over-extraction pada step tertentu, yang menyebabkan rasa kopi menjadi pahit dan tidak seimbang.
    • Solusi: Pastikan setiap interval pour menggunakan volume air yang sesuai (biasanya 60-90 ml per interval untuk 15-20 gram kopi), pembagian air yang merata membantu kita mendapatkan hasil seduhan yang konsisten.
    1. Jeda Waktu yang Tidak Konsisten:
    • Risiko: Ekstraksi tidak merata, menyebabkan rasa kopi tidak konsisten.
    • Solusi: Gunakan timer untuk memastikan jeda waktu antar interval konsisten (biasanya 30-45 detik), atau bisa tunggu tiris, sehingga lebih mendapatkan ekstraksi yang merata.
    1. Grind Size yang Tidak Tepat:
    • Risiko: Gilingan terlalu halus menyebabkan over-extraction, sementara gilingan terlalu kasar menyebabkan under-extraction.
    • Solusi: Gunakan grind size menyesuaikan jumlah tuangan : contoh menggunakan medium untuk 4-5 pulse/step, menggunakan medium fine untuk 2-3 pulse/ step.

    Tips untuk Menerapkan Interval Brew Method

    Berikut adalah langkah-langkah dan tips untuk menerapkan teknik ini dengan baik:

    Bahan dan Alat:

    • 15-20 gram biji kopi (medium grind), ingat ini contoh untuk 5 step pour , gunakan grindsize sedikit kasar untuk menghindari over ekstrak
    • 250-300 ml air panas (90 untuk natural process dan honey process, 95 untuk wash process)
    • Alat seduh V60 atau Kalita Wave.
    • Kertas filter.
    • Server atau gelas saji.
    • Timer.

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan Alat dan Bahan:
    • Pasang kertas filter di alat seduh dan basahi dengan air panas. Buang air sisa pembasahan.
    • Tambahkan 15-20 gram kopi yang sudah digiling.
    1. Bloom Kopi:
    • Tuang 40-50 ml air panas untuk blooming. Biarkan selama 30 detik.
    1. Interval Pour:
    • Pour 1: Tuang 60-70 ml air, pastikan semua kopi basah. Tunggu 30-45 detik.
    • Pour 2: Tuang 60-70 ml air lagi. Tunggu 30-45 detik.
    • Pour 3: Ulangi tuangan 60-70 ml air. Tunggu 30-45 detik.
    • Pour 4: Tuang 60-70 ml air. Tunggu 30-45 detik.
    • Pour 5: Tuang sisa air (60-70 ml). Total waktu penyeduhan sekitar 3-3,5 menit.
    1. Selesaikan Penyeduhan:
    • Setelah tuangan terakhir, biarkan air menetes hingga habis.
    • Aduk kopi di server untuk menyeimbangkan ekstraksi.
    1. Sajikan:
    • Tuang kopi ke dalam gelas dan nikmati.

    Kesimpulan

    Interval Brew Method adalah teknik penyeduhan kopi yang efektif untuk menghasilkan rasa yang seimbang dan kompleks. Dipopulerkan oleh Tetsu Kasuya, teknik ini banyak digunakan dalam kompetisi seperti World Brewers Championship karena kemampuannya mengontrol ekstraksi dengan baik. Namun, teknik ini memerlukan ketelitian dalam hal volume tuangan, jeda waktu, dan grind size untuk menghindari risiko over-extraction atau under-extraction.

    Dengan mengikuti tips dan langkah-langkah di atas, Anda bisa mencoba teknik ini di rumah atau di kedai kopi Anda. Selalu ingat untuk menggunakan biji kopi segar, air berkualitas, dan alat yang tepat untuk hasil terbaik.


    Sumber:

    • World Coffee Events, “World Brewers Cup Championship.”
    • Tetsu Kasuya, “5 Pour Method” (2016 World Brewers Cup Champion).
    • Barista Hustle, “Understanding Coffee Extraction.”
    • Perfect Daily Grind, “How to Brew Coffee Using Tetsu Kasuya’s 4:6 Method.”
  • Tips Seduh dan Resep Japanese Iced Coffee

    Tips Seduh dan Resep Japanese Iced Coffee

    Tips dan Trik untuk Japanese Iced Coffee

    1. Pilih Biji Kopi yang Tepat:
    • Seringkali untuk mendapatkan pengalaman seduh yang menarik kita bisa mencari biji kopi single-origin dengan profil rasa yang cerah, fruity, sedikit winey dan manis yang menonjol, seperti kopi dari IJEN PISANG GORENG MADU
    1. Rasio Kopi dan Air:
    • Gunakan rasio 1:10 – 1:12 untuk kopi dan air. Misalnya, 20 gram kopi untuk 200 -240 ml air.
    • Sebagian air digunakan untuk menyeduh kopi, dan sebagian lagi digantikan dengan es batu.
    • Pertama kali diminum akan terasa terlalu intense, tapi seiring es batu mencair akan mendapatkan taste yang lebih balance.
    1. Grind Size (Ukuran Gilingan):
    • Gunakan gilingan medium fine , jika acuan dengan ukuran untuk V60 atau pour-over. Gilingan sedikit lebih halus , jangan khawatir akan over ekstrak karena tambahan air dari es akan turut mengurai kepekatan rasa. Aiming di 500-600 mikron untuk grind size.
    1. Es Batu Berkualitas:
    • Gunakan es batu yang bersih dan bebas bau untuk menghindari kontaminasi rasa.
    • Pastikan es batu cukup untuk mendinginkan kopi segera setelah diseduh.
    1. Teknik Penyeduhan:
    • Tuang air panas (90-93°C) secara perlahan dan merata ke atas kopi.
    • Lakukan blooming selama 30 detik untuk melepaskan gas CO2 dari kopi.
    • Gunakan metode step pour dengan maksimal 3 step pour.
    • Pastikan waktu penyeduhan total sekitar 2-3 menit.
    1. Peralatan yang Tepat:
    • Gunakan alat seduh seperti V60, Kalita Wave, atau Aeropress.
    • Siapkan server atau gelas yang sudah diisi es batu secara terpisah, seduh kopi dahulu nanti baru diberikan es batu diakhir seduhan.

    Brew Recipe: Japanese Iced Coffee

    Bahan dan Alat:

    • 20 gram biji kopi (medium fine grind).
    • 200 ml air panas (90-93°C).
    • 100 gram es batu.
    • Alat seduh filter (V60, Kalita Wave, atau Aeropress).
    • Kertas filter.
    • Server atau gelas saji.

    Langkah-langkah:

    1. Siapkan Es Batu:
    • Letakkan 100 gram es batu di server atau gelas saji terpisah, dari server kopi.
    1. Pasang Filter dan Basahi Kertas Filter:
    • Pasang kertas filter di alat seduh dan basahi dengan air panas untuk menghilangkan rasa kertas dan menghangatkan alat seduh. Buang air sisa pembasahan.
    1. Tambahkan Kopi:
    • Masukkan 20 gram kopi yang sudah digiling ke dalam alat seduh.
    1. Bloom Kopi:
    • Tuang 40 ml air panas secara perlahan ke atas kopi, pastikan semua kopi basah. Biarkan blooming selama 30 detik.
    1. Lanjutkan Penyeduhan:
    • Tuang air panas sampai 110 ml secara perlahan dan merata dengan gerakan melingkar. Pastikan waktu penyeduhan total sekitar 1: 30 menit, cara tuang benar-benar slow.
    • Tuang air panas sampai 200 ml secara perlahan dan merata dengan gerakan melingkar. Pastikan total waktu seduh di 2:30 menit sampai 3:00 menit.
    • INGAT TUANG SAMPAI! perhatikan kata-kata tersebut, total air yang digunakan sesuai resep diatas 200 ml ya.
    1. Campur dengan Es Batu:
    • Segera setelah kopi selesai diseduh, aduk perlahan untuk mencampur kopi panas dengan es batu. Es batu akan mendinginkan kopi dengan cepat dan menghentikan proses ekstraksi.
    1. Sajikan:
    • Tuang kopi ke dalam gelas saji dan nikmati segera untuk rasa yang paling segar.

    Tips Tambahan:

    • Eksperimen dengan Rasio: Jika kopi terlalu kuat, kurangi jumlah kopi atau tambahkan lebih banyak es batu. Jika terlalu ringan, tambahkan lebih banyak kopi atau kurangi es batu.
    • Gunakan Air Berkualitas: Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bau atau rasa yang tidak diinginkan.
    • Simpan Es Batu dalam Jumlah Cukup: Pastikan es batu mencair dengan cepat untuk mendinginkan kopi tanpa mengencerkan rasa terlalu banyak.

    Kesimpulan

    Japanese Iced Coffee adalah metode yang sempurna untuk menikmati kopi dingin dengan rasa yang segar dan kompleks. Dengan menggunakan teknik filter brew dan es batu, Anda bisa menghasilkan minuman kopi yang sempurna untuk cuaca panas. Selalu ingat untuk menggunakan biji kopi segar, air berkualitas, dan es batu yang bersih untuk hasil terbaik.

  • Susu Sang Juara, Bagaimana Cara Buatnya?

    Susu Sang Juara, Bagaimana Cara Buatnya?

    Tren Susu dalam Industri Kopi dan Metode Konsentrasi Susu di Dunia Barista

    Industri kopi terus berkembang, dan salah satu tren terbaru yang menarik perhatian adalah penggunaan susu terkonsentrasi dalam minuman kopi. Pada World Barista Competition (WBC) 2023 di Athena, perubahan signifikan terjadi: untuk pertama kalinya, peserta diperbolehkan menggunakan susu non-dairy (non-susu hewani). Namun, menariknya, sebagian besar peserta tetap memilih susu sapi tradisional, tetapi dengan sentuhan inovatif—yaitu dengan mengonsentrasikan susu untuk meningkatkan rasa manis dan kekentalannya. Dua metode utama yang digunakan adalah Fractional Freezing dan Cryo-desiccation. Artikel ini akan membahas tren ini, metode yang digunakan, serta bagaimana Anda bisa mencobanya sendiri di rumah.


    Mengapa Susu Terkonsentrasi Menjadi Tren?

    Susu terkonsentrasi menjadi populer karena mampu meningkatkan kualitas minuman kopi, terutama dalam hal rasa , tingkat manis dan tekstur. Dengan mengurangi kandungan air, susu menjadi lebih kental, manis, dan creamy, sehingga cocok untuk minuman seperti latte dan cappuccino. Metode ini juga memungkinkan barista untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam menciptakan pengalaman rasa yang unik.


    Metode Fractional Freezing / Freeze Distillation

    Fractional Freezing, atau yang sering disebut “freeze distillation,” adalah metode yang memanfaatkan perbedaan waktu titik leleh antara air dan komponen lain dalam susu. Metode ini relatif sederhana dan bisa dilakukan di rumah.

    Cara Kerja Fractional Freezing:

    1. Bahan dan Alat:
    • Susu sapi pasturisasi(bisa susu full cream atau skim).
    • Botol atau wadah tahan beku.
    1. Langkah-langkah:
    • Bekukan susu dalam botol semalaman.
    • Setelah beku, balikkan botol dan biarkan mencair secara perlahan ke wadah tampung.
    • Kumpulkan cairan yang pertama kali mencair, karena ini adalah air yang terpisah dari komponen susu lainnya.
    • Susu yang tersisa akan lebih terkonsentrasi dan siap digunakan.
    • Total susu yang menarik untuk dicairkan adalah 50-60 persen dari total susu yang dibekukan.
    • Contoh : 1 liter susu beku, hasil distilasi yg dicairkan 500 ml sampai 600 ml.
    • Bahan susu distilasi dapat digunakan sepenuhnya.

    Perubahan Komposisi Susu:

    Setelah proses ini, komposisi susu berubah. Menurut penelitian oleh Camelo-Silva et al. (2022), susu terkonsentrasi memiliki lebih banyak protein tetapi lebih sedikit karbohidrat dan lemak dibandingkan susu biasa. Ini dapat memengaruhi rasa dan tekstur minuman kopi.

    AnalisisSusu Skim BiasaSusu Skim Terkonsentrasi
    Total Solids (g/100 g)8.05 ± 0.2210.27 ± 0.01
    Protein (g/100 g)3.15 ± 0.027.07 ± 0.40
    Lemak (g/100 g)0.16 ± 0.010.18 ± 0.05
    Karbohidrat (g/100 g)4.35 ± 0.011.73 ± 0.01

    Metode Cryo-desiccation (Freeze-Drying)

    Cryo-desiccation adalah metode yang lebih canggih dan memerlukan peralatan khusus. Proses ini melibatkan pembekuan susu dalam ruang hampa udara, sehingga air langsung menguap tanpa melalui fase cair. Hasilnya adalah bubuk susu yang bisa dicampur kembali dengan air atau susu biasa untuk membuat susu terkonsentrasi.

    Keunggulan Cryo-desiccation:

    • Kontrol yang lebih presisi terhadap tingkat konsentrasi.
    • Mempertahankan komposisi asli susu.

    Kekurangan:

    • Biaya tinggi karena memerlukan peralatan khusus (ribuan dolar).
    • Tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di rumah.

    Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Mencoba Metode Ini?

    Jika Anda ingin mencoba metode Fractional Freezing, biayanya relatif rendah karena hanya memerlukan susu dan freezer. Di Indonesia, harga susu sapi berkisar antara Rp 20.000-25.000 per liter. Dengan metode ini, Anda bisa menghasilkan susu terkonsentrasi tanpa biaya tambahan yang signifikan.

    Namun, jika Anda tertarik dengan metode Cryo-desiccation, biayanya jauh lebih tinggi. Peralatan freeze-drying bisa mencapai Rp 50-100 juta, tergantung merek dan spesifikasi. Oleh karena itu, metode ini lebih cocok untuk kafe atau barista profesional yang ingin bereksperimen dengan tingkat presisi tinggi.


    Lantas Apakah Susu Terkonsentrasi Selalu Lebih Baik?

    Meskipun susu terkonsentrasi menawarkan rasa dan tekstur yang lebih kaya, ada beberapa tantangan dalam penggunaannya


    Eksperimen Lanjutan dengan Susu Terkonsentrasi
    Jika Anda sudah mencoba metode Fractional Freezing dan ingin bereksperimen lebih lanjut, berikut beberapa ide:


    Kombinasi dengan Susu Nabati: Cobalah mengonsentrasikan susu nabati seperti susu almond, oat, atau kedelai. Ini bisa memberikan variasi rasa yang unik.
    Penyesuaian Rasio Kopi: Karena susu terkonsentrasi lebih kental, Anda mungkin perlu menyesuaikan rasio espresso dan susu untuk mencapai keseimbangan rasa yang ideal.
    Latte Art: Susu terkonsentrasi memiliki tekstur yang lebih kental, sehingga mungkin lebih mudah untuk membuat latte art yang presisi.

    Dampak pada Industri Kopi di Indonesia
    Di Indonesia, tren susu terkonsentrasi bisa menjadi peluang besar bagi kafe dan barista untuk menonjolkan kreativitas mereka. Beberapa langkah yang bisa diambil:
    Menu Spesial: Menyajikan minuman kopi dengan susu terkonsentrasi sebagai menu spesial bisa menarik perhatian pecinta kopi yang ingin mencoba sesuatu yang baru.
    Kolaborasi dengan Peternak Susu Lokal: Bekerja sama dengan peternak susu lokal untuk menghasilkan susu berkualitas tinggi yang cocok untuk dikonsentrasi.

    Tips untuk Pecinta Kopi Rumahan
    Jika Anda hanya ingin menikmati susu terkonsentrasi di rumah, berikut tipsnya:
    Mulai dengan Susu Berkualitas: Pilih susu segar dengan kandungan lemak yang sesuai dengan selera Anda (full cream untuk rasa yang lebih kaya, skim untuk tekstur yang lebih ringan).
    Eksperimen dengan Rasio: Cobalah berbagai tingkat konsentrasi untuk menemukan rasa yang paling Anda sukai.
    Gunakan Alat Sederhana: Anda tidak perlu peralatan mahal untuk mencoba Fractional Freezing. Cukup gunakan botol dan freezer biasa.

    Tren susu terkonsentrasi dalam industri kopi adalah contoh sempurna bagaimana inovasi bisa mengubah cara kita menikmati minuman sehari-hari. Baik Anda seorang barista profesional, pemilik kafe, atau sekadar pecinta kopi rumahan, ada banyak cara untuk terlibat dalam tren ini. Dengan eksperimen dan kreativitas, Anda bisa menemukan kombinasi rasa dan tekstur yang sempurna untuk minuman kopi Anda.

  • Trend Pourover di Homebrewer, Bagaimana Cara Buatnya?

    Trend Pourover di Homebrewer, Bagaimana Cara Buatnya?

    Metode pour-over telah menjadi favorit di kalangan pecinta kopi dan homebrewer, terutama bagi mereka yang menghargai proses pembuatan kopi yang teliti dan penuh perhatian. Dari ukuran gilingan biji kopi suhu air yang akurat hingga memilih gelas yang pas, metode ini menawarkan pengalaman menyeduh kopi yang personal dan memuaskan.

    Sejarah Singkat Pour-Over

    Metode pour-over ditemukan oleh Amalie Auguste Melitta Bentz, seorang penemu dan pengusaha asal Jerman, pada awal abad ke-20. Frustrasi dengan rasa kopi yang terlalu pahit dan over-extracted dari mesin perkolator, Bentz menciptakan sistem penyaringan dua bagian menggunakan pot berbahan kuningan yang dilubangi dan dilengkapi dengan kertas filter. Inovasinya ini menjadi cikal bakal dari semua metode pour-over dan drip coffee modern.

    Metode ini kemudian dipopulerkan oleh gerakan kopi gelombang ketiga (third-wave coffee) yang dimulai pada akhir 1970-an, terinspirasi oleh budaya kopi Jepang yang dikenal sebagai kissaten. Kedai kopi tradisional Jepang ini menekankan teknik penyeduhan manual dengan fokus pada kualitas dan keahlian.

    Mengapa Pour-Over Begitu Istimewa?

    Bagi banyak orang, proses membuat kopi dengan metode pour-over adalah pengalaman dan seni yang melibatkan semua indera. Mulai dari suara biji kopi yang digiling, aroma air yang mendidih, hingga wangi kopi yang menyegarkan saat diseduh.

    James Freeman, pendiri Blue Bottle Coffee, menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan kita untuk lebih terhubung dengan proses pembuatan kopi. “Mungkin menyeduh kopi seharusnya sedikit lebih mahal dan sulit,” katanya. Freeman terinspirasi oleh budaya kopi Jepang dan membuka kafe-kafe yang menawarkan pengalaman menyeduh kopi tanpa menggunakan mesin listrik.

    Sementara itu, Mokhtar Alkhanshali, pendiri Port of Mokha, melihat proses ini sebagai momen refleksi. “Bagi saya, membuat kopi adalah semacam purgatory yang diperlukan antara tidur dan kehidupan setelah kopi,” ujarnya. “Dengan setiap tuangan air panas, saya mulai memikirkan hari saya, di mana saya berada, dan ke mana saya ingin pergi.”

    Cara Membuat Pour-Over yang Sempurna di Rumah

    Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat kopi pour-over yang sempurna di rumah:

    1. Pilih Biji Kopi Berkualitas

    Specialty arabica coffee, adalah pilihan pas yang bisa dipilih ketika kalian ingin mencari kenikmatan dari sebuah metode seduh pouroveer. Anda bisa membeli biji kopi dengan profil light to medium roast. Pastikan untuk resting biji kopi dan menyimpan biji kopi dalam wadah kedap udara agar tetap segar.

    2. Grinder no 1, Baru Fokus Explore Driperr

    Ukuran gilingan kopi sangat penting untuk hasil akhir. Christian Bak, barista pemenang The April Brewers Cup Hong Kong, menyarankan untuk menggunakan penggiling manual seperti 1Zpresso K-Ultra atau Zp6 yang menawarkan kejelasan rasa dan tekstur yang baik. Grinder yang baik menghasilkan potongan partike kopi yang lebih seragam dan minim bubuk halus atau fines. K-Ultra menawarkan range grinder dari halus untuk espresso sampai kasar untuk cold brew, sedangkan Zp6 hanya fokus pada pourover method yang fokus terhadap hasil kopi yang lebih clean dan transparent.

    3. Ukur dengan Tepat, Punya Timbangan Is a Must!

    Gunakan timbangan untuk mengukur biji kopi dan air dengan akurat. Rasio yang umum digunakan adalah 1:15 – 1:17 , yaitu 1 bagian kopi untuk 15-17 bagian air. Misalnya, 20 gram kopi membutuhkan 300 – 340 gram air. Sebagai orang kopi kita meyakini 1 ml adalah 1 gram.

    4. Perhatikan Kualitas Air

    Kopi terdiri dari 98% air, jadi kualitas air sangat memengaruhi rasa kopi. Jika air keran Anda mengandung klorin atau mineral berlebih, pertimbangkan untuk menggunakan air suling yang diremineralisasi, Kalian juga dapat explore produk mineral konsentrast, dengan produk seperti Apax Coffee Lab.

    5. Panaskan Air ke Suhu yang Tepat

    Suhu air yang ideal untuk pour-over adalah antara 195-205°F (90-96°C). Jika Anda menggunakan ketel listrik dengan pengukur suhu, pastikan untuk mencapai suhu tersebut. Suhu berperan untuk mempercepat larutnya kopi, semakin tinggi suhu yang dipakai semakin cepat kopi akan larut kedalam, rasa yang dihasilkan menjadi lebih Sweet and Rich.

    6. Pilih Alat Pour-Over yang Tepat

    Ada berbagai alat pour-over yang bisa dipilih, seperti Hario, Origami, atau Flat bottom. Setiap alat memiliki karakteristiknya sendiri, jadi pilihlah yang sesuai dengan preferensi Anda.

    7. Langkah-Langkah Penyeduhan

    • Timbang biji kopi (sekitar 15 gram untuk satu cangkir), Beda dripper beda dose, umumnya dripper single portion seperti hario 01 kalian dapat gunakan 10-15 gram bubuk kopi.
    • Giling biji kopi sesuai keinginan (gilingan medium hingga medium fine) 600-900 mikronsize.
    • Tuang air panas melalui filter kosong ke dalam cangkir atau teko, lalu buang airnya.
    • Tambahkan kopi bubuk ke dalam filter dan ratakan.
    • “Bloom” kopi dengan menuangkan air sebanyak dua kali berat kopi bubuk. Biarkan selama 30- 60 detik.
    • Lanjutkan menuangkan air secara perlahan, kalian dapat bagi seduhan menjadi 3-4 bagian, contoh 10 gram kopi dan 150 gram air, kalian bisa bagi cara tuang menjadi 50/50/50. Tunggu tiris disetiap habis menuang untuk menunggu tuangan berikutnya.
    • Total brew time dapat berlangsung selama 2-4 menit in general.

    Kesimpulan

    Metode pour-over bukan sekadar cara menyeduh kopi, tetapi juga sebuah ritual yang memungkinkan kita untuk menikmati setiap langkah dengan penuh kesadaran. Dengan alat yang tepat, biji kopi berkualitas, dan sedikit latihan, Anda bisa menciptakan secangkir kopi yang sempurna di rumah. Jadi, mengapa tidak mencoba metode ini dan merasakan sendiri keistimewaannya?

  • Apakah itu Teknik Turbo Shot?

    Apakah itu Teknik Turbo Shot?


    Mengenal Turbo Shot: Inovasi dalam Ekstraksi Espresso yang Mengubah Rasio Tradisional


    Sejak tahun 1950-an, rasio dan resep espresso telah dianggap sebagai standar yang hampir tidak berubah, terutama setelah mesin espresso ditemukan oleh orang Italia. Namun, gerakan kopi gelombang ketiga (third wave coffee) dan teknologi refraktometri telah membawa perubahan signifikan, menggunakan sains untuk menjelaskan mengapa rasio (dan konsistensinya) penting. Salah satu inovasi terbaru adalah Turbo Shot, yang mengubah rasio tradisional espresso dengan mengekstrak lebih banyak dari dosis kopi yang lebih kecil.


    1. Fondasi Espresso
    Espresso telah menjadi fondasi dalam dunia kopi sejak ditemukannya mesin espresso oleh orang Italia pada tahun 1950-an. Kopi espresso ala Italia hitam pekat dan smoki lama-lama mengalami perubahan ,diikuti denga cara penyajiannya juga. Rasio ekstraksi espresso tradisional, yaitu 1:2 (18-22g kopi menghasilkan 36-44g espresso), telah dianggap sebagai standar emas. Namun, dengan munculnya berbagai macam profil roast coffee, paska panen modern, explorasi varietas bahkan spesies kopi yang baru, para pecinta kopi juga terpacu untuk mencari spektrum rasa yang lebih luas. Gerakan kopi gelombang ketiga dan teknologi refraktometri, para ahli kopi mulai mengeksplorasi cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi ekstraksi. Salah satu inovasi terbaru adalah Turbo Shot, yang menawarkan pendekatan berbeda dalam mengekstrak espresso.


    2. Apa Itu Turbo Shot?
    Turbo Shot adalah metode ekstraksi espresso yang mengubah rasio tradisional dengan menggunakan dosis kopi yang lebih kecil, tekanan yang lebih rendah, dan waktu ekstraksi yang lebih singkat. Ide dasarnya adalah mengekstrak persentase yang lebih tinggi (sekitar 25%) dari dosis kopi yang lebih kecil, sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih baik tanpa mengorbankan rasa.

    Perbandingan Turbo Shot dan Espresso Tradisional:

    ParameterEspresso TradisionalTurbo Shot
    Dosis Kopi18-20g15-18 g
    Tingkat GilinganSangat halusSedang-halus
    Tekanan9 bar6 bar
    Output Cairan36- 40g30- 40g
    Waktu Ekstraksi25-30 detik15 detik

    3. Manfaat Turbo Shot
    Turbo Shot menawarkan beberapa manfaat dibandingkan dengan espresso tradisional:

    • Lebih Efisien: Dengan mengekstrak 25% dari dosis kopi yang lebih kecil, Turbo Shot mengurangi pemborosan kopi. Ini sangat menguntungkan bagi barista komersial yang ingin menghemat biaya.
    • Lebih Mudah dan Konsisten: Turbo Shot lebih toleran terhadap kesalahan karena menggunakan gilingan yang lebih kasar dan tekanan yang lebih rendah. Hal ini mengurangi risiko ekstraksi yang tidak merata, under-extraction, atau channelling.
    • Rasa yang Lebih Manis dan Jelas: Turbo Shot cenderung menghasilkan rasa yang lebih manis dan jelas, meskipun dengan body yang lebih ringan dibandingkan espresso tradisional.

    4. Tantangan Espresso Tradisional
    Espresso tradisional membutuhkan:

    • Gilingan yang sangat halus.
    • Tekanan tinggi (9 bar).
    • Persiapan yang teliti dan seringkali rumit.

    Proses ini rentan terhadap kesalahan, seperti ekstraksi yang tidak merata, under-extraction, atau over-extraction. Selain itu, tingkat ekstraksi 20% dianggap kurang efisien, karena masih banyak zat dalam kopi yang tidak terlarut.


    5. Bagaimana Turbo Shot Berbeda?
    Turbo Shot mengatasi beberapa tantangan espresso tradisional dengan:

    • Menggunakan tekanan yang lebih rendah (6 bar).
    • Gilingan yang lebih kasar.
    • Waktu ekstraksi yang lebih singkat (15 detik).

    Dengan pendekatan ini, Turbo Shot mampu mengekstrak lebih banyak zat dari kopi, menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dan rasa yang lebih konsisten.


    6. Perbandingan Rasa: Turbo Shot vs Espresso Tradisional
    Rasa Turbo Shot dan espresso tradisional memiliki perbedaan yang signifikan:

    • Turbo Shot: Lebih manis, dengan clarity (kejelasan rasa) yang lebih tinggi, tetapi body yang lebih ringan. Cocok untuk diminum langsung sebagai espresso.
    • Espresso Tradisional: Lebih kompleks dan memiliki body yang lebih berat, cocok untuk minuman berbasis susu seperti cappuccino atau latte.

    7. Kopi Terbaik untuk Turbo Shot
    Kopi dengan karakteristik berikut cocok untuk membuat Turbo Shot:

    • Asam yang Cerah: Kopi dengan profil asam yang cerah, seperti kopi dari Ethiopia atau Kenya, dapat menghasilkan Turbo Shot dengan rasa yang segar dan manis.
    • Profil Buah dan Bunga: Kopi dengan nuansa buah-buahan atau bunga akan menonjolkan clarity dan sweetness dalam Turbo Shot.
    • Kopi Spesialitas: Gunakan biji kopi spesialitas (specialty coffee) dengan tingkat roasting light hingga medium untuk memaksimalkan rasa dan kompleksitas.

    8. Kesimpulan
    Turbo Shot adalah inovasi menarik dalam dunia espresso yang menawarkan efisiensi, konsistensi, dan rasa yang unik. Meskipun berbeda dari espresso tradisional dalam hal body dan kompleksitas, Turbo Shot menawarkan kejelasan rasa dan sweetness yang lebih tinggi. Bagi barista dan pecinta kopi yang ingin mencoba sesuatu yang baru, Turbo Shot adalah pilihan yang layak untuk dieksplorasi.


    Referensi:

    • Rao, S. (2018). The Coffee Roaster’s Companion.
    • Hoffmann, J. (2014). The World Atlas of Coffee.
    • Specialty Coffee Association. (n.d.). Espresso Extraction: Traditional vs. Turbo Shot.

  • Apakah itu Ross Droplet Technique? Seberapa penting?

    Apakah itu Ross Droplet Technique? Seberapa penting?


    The Ross Droplet Technique (RDT) adalah metode sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah statis yang sering terjadi saat menggiling biji kopi. Dengan menyemprotkan sedikit air pada biji kopi sebelum digiling, RDT mengurangi statis, memastikan lebih banyak bubuk kopi masuk ke dalam seduhan dan tidak terbuang percuma.


    Statis, Apakah Menjadikan Suatu Masalah Pada Rasa Kopi?
    Menggiling biji kopi adalah langkah penting dalam proses penyeduhan kopi. Namun, masalah statis seringkali menyebabkan bubuk kopi menempel pada bagian penggiling, mengurangi jumlah kopi yang masuk ke dalam seduhan dan menciptakan kekacauan di area kerja. The Ross Droplet Technique (RDT) menawarkan solusi sederhana untuk masalah ini dengan menggunakan sedikit air untuk mengurangi statis.


    2. Apa Itu The Ross Droplet Technique (RDT)?
    RDT adalah metode yang dikembangkan oleh David Ross, seorang ahli kopi, untuk mengurangi statis saat menggiling biji kopi. Teknik ini melibatkan penyemprotan sedikit air (biasanya hanya beberapa tetes) pada biji kopi sebelum dimasukkan ke dalam penggiling. Air ini membantu mengurangi muatan statis yang terbentuk selama proses penggilingan, sehingga bubuk kopi tidak menempel pada bagian penggiling dan lebih banyak masuk ke dalam seduhan.


    • Mengurangi Pemborosan Kopi: Dengan mengurangi statis, lebih banyak bubuk kopi yang masuk ke dalam seduhan, mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi biaya.
    • Menjaga Kebersihan Area Kerja: Bubuk kopi yang tidak menempel pada penggiling membuat area kerja lebih bersih, yang sangat penting bagi barista yang bekerja di lingkungan sibuk.
    • Meningkatkan Konsistensi: Dengan mengurangi statis, RDT membantu memastikan bahwa jumlah bubuk kopi yang konsisten masuk ke dalam seduhan, yang dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi rasa.

    3. Manfaat RDT dalam Penyeduhan Kopi
    RDT memiliki beberapa manfaat penting dalam proses penyeduhan kopi, antara lain:


    4. Cara Menerapkan RDT
    Menerapkan RDT sangat mudah dan hanya membutuhkan beberapa langkah sederhana:

    1. Siapkan Biji Kopi: Timbang biji kopi yang akan digiling.
    2. Semprotkan Air: Gunakan botol semprot kecil untuk menyemprotkan sedikit air (biasanya 1-2 tetes) pada biji kopi. Pastikan air disemprotkan secara merata.
    3. Aduk Biji Kopi: Aduk biji kopi dengan sendok atau tangan untuk memastikan air terdistribusi secara merata.
    4. Giling Biji Kopi: Masukkan biji kopi ke dalam penggiling dan giling seperti biasa.

    5. Pertimbangan Penting dalam Menerapkan RDT
    Meskipun RDT sangat efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkannya:

    • Material Penggiling: Beberapa material penggiling, terutama logam tertentu, dapat berkarat jika terkena air secara terus-menerus. Pastikan untuk menggunakan penggiling yang tahan terhadap kelembaban atau membersihkannya secara teratur.
    • Jumlah Air: Gunakan air secukupnya (biasanya hanya 1-2 tetes) untuk menghindari kelebihan kelembaban yang dapat mempengaruhi kualitas penggilingan.
    • Kualitas Penggiling: Penggiling berkualitas tinggi yang dirancang untuk mengurangi statis dapat memberikan hasil yang lebih baik ketika digunakan bersama RDT.

    6. Dampak RDT pada Rasa Kopi
    RDT tidak mengubah rasa kopi atau distribusi air selama penyeduhan. Namun, dengan mengurangi statis dan memastikan lebih banyak bubuk kopi masuk ke dalam seduhan, RDT dapat membantu mencapai konsistensi yang lebih baik dalam rasa. Ini sangat penting bagi barista yang ingin menyajikan kopi dengan kualitas terbaik setiap kali.


    7. Kesimpulan
    The Ross Droplet Technique (RDT) adalah metode sederhana namun sangat efektif untuk mengurangi statis saat menggiling biji kopi. Dengan menyemprotkan sedikit air pada biji kopi sebelum digiling, RDT membantu mengurangi pemborosan, menjaga kebersihan area kerja, dan meningkatkan konsistensi dalam penyeduhan kopi. Meskipun ada beberapa pertimbangan penting dalam penerapannya, RDT tetap menjadi solusi yang sangat berguna bagi barista dan pecinta kopi yang ingin meningkatkan efisiensi dan kualitas seduhan mereka.


    Referensi:

    • Ross, D. (n.d.). The Ross Droplet Technique: Reducing Static in Coffee Grinding.
    • Rao, S. (2018). The Coffee Roaster’s Companion.
    • Hoffmann, J. (2014). The World Atlas of Coffee.

    Jika Anda membutuhkan penyesuaian atau tambahan informasi, silakan beri tahu! 😊

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop