Perhatikan Beda Dose Beda Rasa?

Beda Dose, Beda Rasa: Pengaruh Besaran Dosis Kopi terhadap Ekstraksi

Salah satu prinsip utama dalam menyeduh kopi spesialti adalah konsistensi. Namun, meskipun kita menggunakan grind size, suhu air, brew ratio, dan pola penyeduhan yang sama, perubahan dosis kopi dapat menghasilkan cangkir yang sangat berbeda. Misalnya, ketika menyeduh dengan V60 01 menggunakan 10 gram kopi versus 15 gram, meskipun semua variabel lain dipertahankan, rasa kopi akan berubah—biasanya menjadi lebih pekat dan kompleks. Mengapa hal ini terjadi? Mari kita telusuri faktor-faktor yang memengaruhi ekstraksi ketika dosis kopi berubah.

1. Perubahan Total Brew Time dan Water Travel

Ketika dosis kopi ditambah (misalnya dari 10g ke 15g), tumpukan bubuk kopi menjadi lebih tinggi. Air harus melewati lapisan kopi yang lebih tebal, sehingga water travel time (waktu perjalanan air) menjadi lebih lama. Hal ini memperpanjang contact time antara air dan kopi, yang berdampak pada:

  • Ekstraksi yang lebih tinggi: Senyawa rasa (baik yang diinginkan maupun tidak) akan terekstrak lebih banyak.
  • Rasa yang lebih intens: Kopi akan terasa lebih pekat, terkadang dengan peningkatan bitterness atau body yang lebih berat.

Sebaliknya, jika dosis dikurangi, air mengalir lebih cepat, menghasilkan ekstraksi yang lebih rendah dan rasa yang lebih ringan.

2. Hukum Permeabilitas: Aliran Air dalam Bed Kopi

Permeabilitas mengacu pada seberapa mudah air mengalir melalui coffee bed. Menurut penelitian oleh Colonna-Dashwood & Hendon (2015) dalam “The Coffee Dictionary”, semakin padat dan tinggi coffee bed, semakin rendah permeabilitasnya. Artinya:

  • Dosis lebih besar → Coffee bed lebih tebal → Aliran air lebih lambat → Ekstraksi lebih tinggi.
  • Dosis lebih kecil → Coffee bed lebih tipis → Aliran air lebih cepat → Ekstraksi lebih rendah.

Ini menjelaskan mengapa brew time cenderung meningkat ketika dosis kopi ditambah, meskipun grind size sama.

3. Suspensi dan Agitasi: Peran Gerakan Partikel Kopi

Saat menyeduh, partikel kopi tersuspensi dalam air, dan agitation (gerakan) membantu ekstraksi. Namun, dengan dosis yang berbeda:

  • Dosis lebih besar: Partikel kopi lebih banyak, sehingga agitation alami (seperti saat pouring) cenderung kurang efektif karena tumpukan kopi lebih padat. Hal ini dapat menyebabkan ekstraksi tidak merata jika tidak diimbangi dengan teknik stirring atau swirling yang tepat.
  • Dosis lebih kecil: Partikel lebih mudah bergerak, sehingga ekstraksi bisa lebih merata, tetapi risiko under-extraction lebih tinggi jika brew time terlalu singkat.

Studi oleh Rao (2018) dalam “The Coffee Brewer’s Handbook” menunjukkan bahwa agitation yang berlebihan pada dosis besar dapat menyebabkan channeling, sementara dosis kecil lebih rentan terhadap ekstraksi tidak konsisten.

Kesimpulan: Dosis Kopi adalah Variabel Kritis

Perubahan dosis kopi—meskipun semua parameter lain tetap—akan memengaruhi:
Total brew time (lebih banyak kopi = waktu lebih lama)
Tingkat ekstraksi (kontak lebih lama = ekstraksi lebih tinggi)
Keseimbangan rasa (lebih pekat vs. lebih ringan)

Jika ingin eksperimen dengan dosis berbeda, pertimbangkan untuk menyesuaikan grind size atau pola pouring agar ekstraksi tetap optimal.

Referensi:

  1. Colonna-Dashwood, M., & Hendon, C. H. (2015). The Coffee Dictionary.
  2. Rao, S. (2018). The Coffee Brewer’s Handbook.
  3. Hoffmann, J. (2017). The World Atlas of Coffee.

Dengan memahami hubungan antara dosis, waktu, dan ekstraksi, kita bisa lebih mengontrol hasil seduhan untuk cangkir kopi yang lebih konsisten dan nikmat. Selamat bereksperimen! ☕

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop