Tag: kopi

  • Kita Tidak Bisa Menggunakan Dosis Kopi yang Sama dan Tidak Banyak Aware Tentang Puck Preperation!

    Puck Preparation: Fondasi Espresso Berkualitas

    Dalam dunia espresso, puck preparation (persiapan bubuk kopi di portafilter) adalah langkah paling kritis yang sering diabaikan. Puck yang baik harus:

    • Firm dan padat seperti brownies yang baru dikeluarkan dari loyang
    • Permukaan kering setelah ekstraksi
    • Tidak ada tanda-tanda cracking atau kerusakan struktur

    Sebaliknya, puck yang soupy (berair) sering mengindikasikan:

    • Underdose (terlalu sedikit bubuk kopi)
    • Grind size terlalu kasar
    • Tamping yang tidak merata

    Mengapa Kita Tidak Bisa Selalu Menggunakan Dosis Kopi Sama untuk Semua Biji?

    1. Densitas Kopi yang Berbeda-Beda

    Filter basket diisi berdasarkan volume, bukan berat. Namun faktanya:

    • Kopi Ethiopia: Lebih padat, membutuhkan lebih banyak gram untuk memenuhi volume yang sama
    • Kopi Jawa: Kurang padat, membutuhkan lebih sedikit gram untuk volume yang sama
    • Light Roast: Lebih padat daripada dark roast karena lebih sedikit kehilangan massa selama roasting
    • Dark Roast: Lebih ringan karena kehilangan lebih banyak massa dan air selama proses roasting

    2. Variasi Filter Basket

    Setiap produsen memiliki standar berbeda:

    • VST: Presisi tinggi, toleransi ketat
    • IMS: Alur khusus untuk ekstraksi merata
    • Stock Basket: Variasi lebih besar antar merek mesin

    Langkah-Langkah Puck Preparation Ideal

    1. Dosing (Penimbangan)

    • Gunakan timbangan presisi (±0.1g)
    • Mulai dengan 18g untuk double shot espresso.
    • Sesuaikan berdasarkan karakteristik kopi:
    • Light roast: +0.5-1.5g
    • Dark roast: -0.5-1g
    • Kopi high density: +0.5g-1g

    2. Distribusi

    • Gunakan WDT tool (Wire Distribution Tool) untuk:
    • Menghilangkan clumping
    • Mendistribusikan kopi secara merata, puck screen juga salah satu tool yang membantu air tersaturasi secara evenly keseluruh bagian kopi.

    3. Tamping

    • Ada baiknya tap tap portafilter menggunakan tangan untuk menghilangkan air pocket
    • Tamping ! Dengan Tekanan 15-20kg (30lb)
    • Pastikan permukaan benar-benar rata
    • Tamping sekali saja (no double tamping)

    Troubleshooting Berdasarkan Kondisi Puck

    Masalah PuckPenyebab PotensialSolusi
    Soupy/wetUnderdose, grind terlalu kasarTambah dosis, perhalus grind
    CrackedOverdose, distribusi burukKurangi dosis, perbaiki distribusi
    ChannelingTamping tidak rata, clumpingGunakan WDT, perbaiki teknik tamping
    Kering tapi pucatOverdose, grind terlalu halusKurangi dosis, kasar sedikit grind

    Kesimpulan: Espresso adalah Ilmu Presisi

    Membuat espresso konsisten membutuhkan pemahaman mendalam tentang:

    • Karakteristik fisik biji kopi
    • Hubungan antara volume dan massa
    • Teknik puck preparation yang tepat

    “Puck yang sempurna adalah kanvas dimana ekstraksi ideal akan tercipta. Pelajarilah bahasanya, dan espresso akan berbicara dengan jelas melalui cangkir.” – Fritz, Panna Coffee

    Tips Ahli:

    1. Selalu dokumentasikan parameter (dosis, yield, waktu) untuk setiap biji kopi baru
    2. Lakukan test shot dengan variasi dosis ±0.5g-1g untuk menemukan sweet spot
    3. Bersihkan basket secara teratur untuk mencegah coffee buildup

    Dengan menguasai seni puck preparation, Anda akan melangkah dari sekadar membuat espresso menjadi menciptakan pengalaman kopi yang sesungguhnya.

  • Seni Pembuatan Kopi Tubruk Dan Resep Seduh

    Tubruk aka True Brew!

    Kopi tubruk, atau yang dikenal juga sebagai immersion brew coffee, adalah salah satu metode penyeduhan kopi yang paling tradisional dan mudah dilakukan. Metode ini memungkinkan para penikmat kopi untuk mengeksplorasi berbagai variabel seduh dengan fleksibilitas tinggi, terutama dalam hal ukuran gilingan (grind size). Kopi tubruk juga menjadi teknik dasar yang digunakan oleh para profesional specialty coffee dalam proses evaluasi rasa, dikenal sebagai cupping.

    Keunggulan Kopi Tubruk

    Salah satu kelebihan utama kopi tubruk adalah kebebasan dalam menentukan ukuran gilingan, baik halus maupun kasar. Berbeda dengan metode seperti espresso atau V60 yang membutuhkan tingkat kehalusan tertentu, kopi tubruk lebih toleran terhadap variasi gilingan. Selain itu, metode ini minim human error karena tidak memerlukan teknik khusus seperti pouring atau kontrol aliran air yang presisi.

    Parameter Seduh Kopi Tubruk

    Agar mendapatkan hasil seduhan yang optimal, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan:

    1. Waktu Seduh (Brew Time)

    Waktu seduh yang disarankan adalah 4-6 menit. Setelah waktu tersebut, ekstraksi kopi sudah tidak optimal lagi karena air telah jenuh (saturated) dengan kopi.

    2. Suhu Air (Brew Temperature)

    Suhu ideal untuk menyeduh kopi tubruk berkisar antara 90–95°C. Suhu ini membantu proses ekstraksi berjalan optimal memaksimalkan wangi aroma kopi dan mengeluarkan potensi sweetness pada kopi.

    3. Rasio Seduh (Brew Ratio)

    Rasio kopi dan air sangat memengaruhi intensitas rasa. Untuk kopi tubruk, rasio yang disarankan adalah 1:15 hingga 1:18 (contoh: 12 gram kopi dengan 180–200 gram air). Rasio ini dapat disesuaikan dengan preferensi kekuatan rasa/ intesitas.

    Cara Memilih Kopi yang Cocok untuk Tubruk

    Pemilihan jenis kopi sangat menentukan karakter rasa yang dihasilkan:

    • Light Roast (Enzymatic): Cocok untuk yang menyukai rasa buah (fruity) dan asam yang cerah.
    • Medium Roast (Sugar Browning): Memberikan rasa manis alami dan balance.
    • Dark Roast (Dry Distillation): Cocok untuk yang menyukai rasa bitter, smoky, cokelat, atau rempah.

    Kopi Tubruk dalam dunia Internasional, Specialty Coffee

    Kopi tubruk ternyata dapat dilakukan dengan standar internasional adalah dengan mengaplikasikan metode standar dalam cupping protocol oleh SCAA (Specialty Coffee Association of America). Proses ini digunakan para coffee profesional untuk mengevaluasi kualitas biji kopi secara objektif, karena minim interferensi teknik penyeduhan yang rumit. Kalian dapat akses web SCAA CUPPING PROTOCOL untuk mempelajari lebih detail.

    Contoh Resep Kopi Tubruk

    Berikut resep sederhana untuk membuat kopi tubruk:

    • Kopi: 12 gram (Toraja, gilingan medium)
    • Air: 200 gram (suhu 95°C)
    • Waktu Seduh: 4 menit
    • Teknik: Tuang air, aduk setelah dimenit ke 4 dengan gerakan memutar sebanyak 3x, diamkan, lalu ambil sendok dan skim bubuk yang mengapung
    • Siap untuk diminum

    Kesimpulan

    Kopi tubruk adalah metode penyeduhan yang paling mudah direplikasi, praktis, dan minim kesalahan. Fleksibilitas dalam pemilihan gilingan, suhu, dan rasio membuatnya cocok untuk pemula maupun profesional. Dengan memahami parameter seduh yang tepat, kita bisa menikmati secangkir kopi tubruk dengan rasa yang konsisten dan memuaskan.

    Selamat menikmati kopi tubruk Anda!

  • Cara Buat Larutan Garam Saline Solution

    Salt Solution dalam Minuman: Rahasia Meningkatkan Rasa Mocktail dan Kopi

    Pernahkah Anda mencicipi minuman yang terasa lebih “bulat” dan seimbang, tetapi tidak tahu rahasianya? Salah satu teknik rahasia di dunia mixology adalah penggunaan saline solution (larutan garam). Belum banyak yang tahu bahwa garam sangat powerful, dapat meningkatkan kompleksitas rasa pada kreasi menu minuman.

    Apa Itu Saline Solution?

    Saline solution adalah campuran air dan garam (biasanya dengan perbandingan 20% garam dan 80% air) yang digunakan dalam takaran kecil untuk memperkuat rasa, menyeimbangkan sweetness, dan mengurangi bitterness secara alami. Saline Solution juga dapat kalian explore dari Kecap Asin, Kecap Ikan dan Explorasi Jenis Garam.

    Manfaat Garam dalam Minuman:

    Meningkatkan sweetness – Sedikit garam membuat rasa manis lebih terasa.
    Meredam bitterness – Cocok untuk kopi pahit atau mocktail berbasis jus jeruk.
    Mempertebal mouthfeel – Memberikan sensasi lebih “rounded” di lidah.
    Menyeimbangkan acidity – Membuat rasa asam lebih halus dan menyenangkan.


    Aplikasi Saline Solution dalam Mocktail

    Mocktail seringkali terasa datar karena kurangnya kompleksitas rasa dari air soda atau air mineral. Dengan saline solution, Anda bisa membuat mocktail yang lebih dinamis.

    Contoh Resep Mocktail dengan Garam:

    1. Sparkling Citrus Splash

    • 30 ml jus jeruk segar tipe sunkist
    • 15 ml sirup elderflower
    • Soda water
    • 1-2 tetes saline solution
    • Es batu

    Cara membuat:
    Campur jus jeruk dan sirup, tambahkan saline solution, kocok dengan es, lalu tuang ke gelas dan topping dengan soda water. Garam akan meningkatkan rasa manis alami jeruk dan membuatnya lebih segar!

    2. Tropical Salted Pineapple Fizz

    • 45 ml jus nanas
    • 10 ml air kelapa hydrococo
    • 1 tetes saline solution
    • Soda water
    • Garnish: daun mint & slice nanas

    Efek saline: Membuat rasa nanas lebih juicy dan mengurangi rasa “tajam” dari asam alaminya.


    Saline Solution dalam Kopi? Yes!

    Garam sudah lama digunakan dalam seduhan kopi di beberapa budaya (seperti di Turki atau Skandinavia). Tapi dengan saline solution, kita bisa mengontrol takarannya lebih presisi.

    Cara Menggunakan Saline Solution dalam Kopi:

    • Espresso: 1-2 tetes saline solution bisa mengurangi bitterness dan membuat aftertaste lebih panjang.
    • Cold Brew: Garam membantu menyeimbangkan acidity yang terlalu tinggi.
    • Manual Brew (V60/Aeropress): Tambahkan 1 tetes saat blooming untuk ekstraksi lebih rata.

    Resep Kopi dengan Garam: Salted Caramel Latte (Mocktail Version)

    • 30 ml cold brew concentrate
    • 100 ml susu oat
    • ½ sdt sirup caramel
    • 1 tetes saline solution
    • Es batu

    Hasilnya: Kopi terasa lebih creamy, manisnya tidak terlalu sharp, dan aftertaste-nya lebih bersih.


    Kesimpulan

    Garam bukan hanya untuk makanan—dalam takaran tepat, ia bisa menjadi rahasia di balik mocktail dan kopi yang lebih lezat. Dengan saline solution, Anda bisa:

    • Membuat mocktail lebih “hidup” .
    • Menyeimbangkan rasa kopi yang terlalu pahit atau asam.
    • Eksperimen dengan minuman lain seperti teh macha atau smoothie.

    Tips Terakhir: Mulailah dengan 1-2 tetes saline solution (20%) per minuman, lalu ajust sesuai selera. Selamat mencoba!

  • Amankah Minum Kopi Saat Puasa? Kapan Harusnya Kita Minum Kopi?

    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa serta Rekomendasi Menu yang Aman

    Puasa adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk dalam hal menjaga pola makan dan minum yang sehat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu terbaik untuk minum teh atau kopi saat puasa, serta apakah minum kopi dapat mengurangi kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh.


    Waktu Terbaik untuk Minum Teh dan Kopi Saat Puasa

    Benar adanya ketika kita meminum kopi atau teh saat sahur dapat membantu meningkatkan energi dan konsentrasi selama berpuasa. Namun, penting untuk disadari kafein memiliki sifat diuretik , efek ini mempercepat atau menambahakn durasi kita untuk kencing, cairan tubuh akan lebih cepat hilang.

    • Setelah Berbuka: Minum teh atau kopi setelah berbuka puasa memungkinkan tubuh untuk menyerap cairan dan nutrisi yang hilang selama seharian berpuasa. Pastikan untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi minuman berkafein.

    Menu Kopi dan Teh yang Aman Dikonsumsi Saat Puasa

    Berikut adalah beberapa rekomendasi menu kopi dan teh yang aman dikonsumsi saat puasa:

    1. Kopi Hitam Tanpa Gula: Kopi hitam tanpa tambahan gula adalah pilihan yang baik karena rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Namun, batasi konsumsinya maksimal 1-2 cangkir per hari.
    2. Teh Hijau: Teh hijau kaya akan antioksidan dan dapat membantu meningkatkan metabolisme. Minum teh hijau tanpa gula atau dengan sedikit madu sebagai pemanis alami.
    3. Kopi dengan Susu Almond: Jika ingin variasi, tambahkan susu almond ke dalam kopi. Susu almond rendah kalori dan tidak menyebabkan dehidrasi.
    4. Teh Herbal: Teh herbal seperti chamomile atau peppermint bebas kafein dan aman dikonsumsi saat puasa. Teh ini juga membantu menenangkan pencernaan.

    Perlu Dicatat, Minum Kopi Dapat Mengurangi Kandungan Mineral atau Elektrolit dalam Tubuh?

    Konsumsi kopi dalam jumlah sedang umumnya tidak menyebabkan penurunan signifikan pada kandungan mineral atau elektrolit dalam tubuh. Namun, kopi bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan berpotensi menyebabkan hilangnya cairan dan mineral seperti natrium dan kalium jika dikonsumsi berlebihan.

    Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk:

    • Minum air putih yang cukup setelah mengonsumsi kopi.
    • Tidak mengonsumsi kopi berlebihan (maksimal 2-3 cangkir per hari).
    • Mengonsumsi makanan kaya mineral seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan saat berbuka dan sahur.

    Tips Menjaga Keseimbangan Elektrolit Saat Puasa

    1. Konsumsi Makanan Kaya Mineral: Pisang, kurma, alpukat, dan bayam adalah sumber kalium dan magnesium yang baik.
    2. Minum Air Kelapa: Air kelapa alami kaya akan elektrolit dan dapat membantu mengembalikan keseimbangan mineral dalam tubuh.
    3. Hindari Minuman Berkafein Berlebihan: Batasi konsumsi kopi dan teh agar tidak mengganggu keseimbangan cairan tubuh.

    Sumber:

    Dengan memperhatikan waktu dan jenis minuman yang dikonsumsi, Anda dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa. Selamat menjalankan ibadah puasa!

  • Ubah Grind Size? Besar Sekali Impactnya ke Rasa Kopimu!

    Pentingnya Ukuran Gilingan Kopi: Mengapa Hal Ini Memengaruhi Cita Rasa Kopi Anda

    Kopi adalah minuman yang penuh dengan complecity, dan setiap langkah dalam proses pembuatannya memengaruhi hasil akhir yang Anda nikmati. Salah satu faktor kunci yang sangat crucial adalah ukuran gilingan kopi.

    Mengapa Ukuran Gilingan Kopi Penting?

    Ukuran gilingan kopi menentukan seberapa cepat air dapat mengekstrak rasa dari biji kopi. Jika gilingan terlalu halus atau terlalu kasar, proses ekstraksi tidak akan optimal, dan hasilnya bisa berupa kopi yang terlalu pahit, terlalu asam, atau bahkan hambar.

    Hubungan Antara Ukuran Gilingan dan Metode Penyeduhan

    1. Gilingan Kasar (Coarse Grind):
    • Metode Penyeduhan: Cold Brew.
    • Alasan: Gilingan kasar memiliki luas permukaan yang lebih kecil, sehingga air membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekstrak rasa. Metode seperti Cold Brew memerlukan waktu penyeduhan yang lebih lama, sehingga gilingan kasar cocok untuk menghindari ekstraksi berlebihan yang dapat menghasilkan rasa pahit.
    1. Gilingan Sedang (Medium Grind):
    • Metode Penyeduhan: Drip Coffee Maker, Pour Over, Immersion Method, dan Vietnam Drip.
    • Alasan: Gilingan sedang adalah pilihan serbaguna yang cocok untuk metode penyeduhan dengan waktu ekstraksi sedang. Ini memastikan keseimbangan antara keasaman, manis, dan kepahitan.
    1. Gilingan Halus (Fine Grind):
    • Metode Penyeduhan: Espresso, Moka Pot.
    • Alasan: Gilingan halus memiliki luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan air mengekstrak rasa dengan cepat. Metode seperti espresso memerlukan waktu penyeduhan singkat dengan tekanan tinggi, sehingga gilingan halus diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang optimal.

    Dampak Ukuran Gilingan pada Cita Rasa

    • Gilingan Terlalu Halus: Jika digunakan untuk metode penyeduhan yang membutuhkan waktu lama, seperti French Press, kopi akan menjadi terlalu pahit karena over-extraction (ekstraksi berlebihan).
    • Gilingan Terlalu Kasar: Jika digunakan untuk metode penyeduhan cepat seperti espresso, kopi akan terasa asam dan kurang berkembang rasanya karena under-extraction (ekstraksi kurang).

    Tips untuk Menggiling Kopi dengan Tepat

    1. Gunakan Penggiling Berkualitas: Grinder adalah investasi yang paling utama.
    2. Sesuaikan dengan Metode Penyeduhan: Pastikan ukuran gilingan sesuai dengan alat atau metode penyeduhan yang Anda gunakan.
    3. Giling Sesaat Sebelum Menyeduh: Untuk mempertahankan kesegaran dan aroma, giling biji kopi sesaat sebelum menyeduh.

    Gimana Caranya Tau Grindsize Kita Kurang Tepat?

    1. Quick Finish : Aftertaste yang sangat short atau pendek dan kurang berkesan : Haluskan Grindsize dan naikan brew ratio.
    2. Asin/ Terlalu Asem : Rasa asin dapat muncul sedikit pada seduhanmu : Haluskan Grindsize dan kurangin Dose kopi.
    3. Sepet/Kelat/Astrigent : Lengket dan sensasi kering biasanya dikarenakan over ekstrak : Kasarkan Grindsize dan turunkan brew ratio.
    4. Watery : Terasa kurang body dan kosong biasanya dikarenakan under ekstrak : Haluskan Grindsize.

    Kesimpulan

    Ukuran gilingan kopi adalah faktor kritis yang memengaruhi cita rasa kopi Anda. Dengan memahami hubungan antara ukuran gilingan dan metode penyeduhan, Anda dapat menikmati secangkir kopi yang sempurna setiap saat. Tambahan, perhatikan juga total brew time untuk tahu apakah grindsize yang dipakai sudah sesuai atau belum, total brew time biasanya berkisar antara 2-4 menit.

  • Perubahan Iklim Kopi Ethiopia

    Masa Depan Ekonomi dan Lingkungan Kopi Ethiopia: Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Perubahan Iklim

    Kopi merupakan salah satu komoditas utama Ethiopia, tidak hanya sebagai sumber pendapatan tetapi juga sebagai bagian integral dari budaya dan identitas negara. Namun, perubahan iklim mengancam masa depan industri kopi Ethiopia, yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang stabil. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh The International Growth Centre (IGC) membahas tantangan dan peluang dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan kopi Ethiopia.

    Latar Belakang

    Ethiopia adalah tempat asal kopi Arabika, varietas kopi yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kopi menyumbang sekitar 30% dari total ekspor Ethiopia dan menjadi sumber penghidupan bagi lebih dari 15 juta petani. Namun, perubahan iklim, termasuk peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, dan frekuensi kekeringan yang lebih tinggi, mengancam produktivitas dan kualitas kopi Ethiopia. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana perubahan iklim memengaruhi industri kopi Ethiopia dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberlanjutannya.

    Tantangan Perubahan Iklim terhadap Kopi Ethiopia

    1. Peningkatan Suhu: Kopi Arabika tumbuh optimal pada suhu antara 18-22°C. Peningkatan suhu akibat perubahan iklim dapat mengurangi area yang cocok untuk budidaya kopi, memaksa petani untuk memindahkan perkebunan ke daerah yang lebih tinggi. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan karena keterbatasan lahan dan infrastruktur.
    2. Perubahan Pola Curah Hujan: Ketidakpastian curah hujan dan musim kemarau yang lebih panjang dapat mengurangi produktivitas kopi. Tanaman kopi membutuhkan curah hujan yang teratur untuk tumbuh dengan baik, dan perubahan pola ini dapat menyebabkan gagal panen.
    3. Penyebaran Hama dan Penyakit: Perubahan iklim juga meningkatkan risiko penyebaran hama dan penyakit, seperti hama penggerek buah kopi (coffee berry borer) dan penyakit karat daun kopi (coffee leaf rust). Hal ini dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
    4. Tekanan Ekonomi pada Petani: Petani kopi skala kecil, yang merupakan mayoritas produsen kopi di Ethiopia, sangat rentan terhadap guncangan iklim. Penurunan produktivitas dan kualitas kopi dapat mengurangi pendapatan mereka, memperburuk kemiskinan, dan memicu migrasi dari daerah pedesaan.

    Peluang dan Solusi

    Meskipun tantangannya besar, artikel ini juga menyoroti peluang untuk meningkatkan ketahanan industri kopi Ethiopia melalui langkah-langkah adaptasi dan mitigasi:

    1. Pengembangan Varietas Tahan Iklim: Penelitian dan pengembangan varietas kopi yang tahan terhadap suhu tinggi, kekeringan, dan penyakit dapat membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim. Ethiopia memiliki keanekaragaman genetik kopi yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan untuk program pemuliaan.
    2. Praktik Pertanian Berkelanjutan: Menerapkan teknik pertanian berkelanjutan, seperti agroforestri (menanam kopi di bawah naungan pohon), dapat meningkatkan ketahanan tanaman kopi terhadap perubahan iklim sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati.
    3. Peningkatan Akses ke Teknologi dan Informasi: Memberikan petani akses ke teknologi modern, seperti sistem irigasi efisien dan informasi cuaca yang akurat, dapat membantu mereka mengelola risiko iklim dengan lebih baik.
    4. Dukungan Pasar dan Kebijakan: Pemerintah dan organisasi internasional dapat memainkan peran penting dalam mendukung petani kopi melalui kebijakan yang mendukung, pelatihan, dan akses ke pasar yang adil. Sertifikasi kopi berkelanjutan, seperti Fair Trade dan Rainforest Alliance, juga dapat meningkatkan nilai jual kopi Ethiopia di pasar global.

    Kesimpulan

    Masa depan kopi Ethiopia tergantung pada kemampuan negara ini untuk beradaptasi dengan perubahan iklim sambil mempertahankan kualitas dan produktivitas kopinya. Dengan menggabungkan inovasi teknologi, praktik pertanian berkelanjutan, dan dukungan kebijakan yang kuat, Ethiopia dapat melindungi industri kopinya yang berharga dan memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan bagi jutaan petani yang bergantung padanya.

  • Apakah itu Kopi Decaf? Adakah Kopi Kafein Rendah?

    Bagaimana Kopi Decaf Dibuat? Apakah Kopi Dapat Dibuat Decaf Secara Tradisional?

    Kopi decaf, atau kopi tanpa kafein, semakin populer di kalangan pencinta kopi yang ingin menikmati cita rasa kopi tanpa efek stimulan dari kafein. Di Panna coffee kami juga menjual satu varian kopi decaf dari Colombia. Namun, bagaimana sebenarnya kopi decaf dibuat? Apakah ada cara tradisional untuk membuat kopi decaf? Bisakah menggunakan stevia sebagai alternatif? Dan adakah jenis kopi yang secara alami memiliki kadar kafein sangat rendah? Mari kita bahas lebih lanjut.

    Proses Pembuatan Kopi Decaf

    Kopi decaf dibuat melalui proses penghilangan kafein dari biji kopi. Proses ini merupakan extended proses, proses dikerjakan setelah kopi selesai dipanen dan dalam keadaan kering, greenbean yang kering akan dikirim ke pabrik pengolahan decaf untuk diproses dihilanglkan sebagian besar kadar kafeinnya, jadi proses ini terjadi sebelum biji kopi dipanggang. Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk menghilangkan kafein:

    1. Metode Pelarut Kimia: Metode ini menggunakan pelarut kimia seperti methylene chloride atau ethyl acetate untuk melarutkan kafein dari biji kopi. Biji kopi dipanaskan terlebih dahulu / steam, dicuci dan direndam dalam air, kemudian pelarut kimia digunakan untuk mengekstrak kafein. Setelah itu, biji kopi dibilas dan dikeringkan.
    2. Metode Air (Swiss Water Process): Metode ini tidak menggunakan bahan kimia. Biji kopi direndam dalam air panas yang telah jenuh dengan senyawa kopi lainnya (kecuali kafein). Air tersebut kemudian disaring melalui karbon aktif untuk menghilangkan kafein. Proses ini diulang hingga kadar kafein berkurang secara signifikan.
    3. Metode CO2 Superkritis: Metode ini menggunakan karbon dioksida (CO2) dalam keadaan superkritis (antara gas dan cair) untuk mengekstrak kafein dari biji kopi. CO2 dialirkan melalui biji kopi, dan kafein terikat pada CO2. Setelah itu, CO2 dipisahkan, dan kafein dihilangkan.

    Apakah Kopi Dapat Dibuat Decaf Secara Tradisional?

    Secara tradisional, tidak ada metode yang benar-benar efektif untuk menghilangkan kafein dari biji kopi tanpa menggunakan teknologi modern. Namun, ada beberapa cara yang bisa mengurangi kadar kafein, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkannya:

    • Merebus Biji Kopi: Beberapa budaya tradisional merebus biji kopi untuk mengurangi kadar kafein, lalu dikeringkan dan dilakukan berulang. Namun, metode ini tidak sepenuhnya menghilangkan kafein dan dapat mengubah cita rasa kopi secara signifikan.
    • Menggunakan Stevia: Stevia adalah pemanis alami yang tidak mengandung kafein. Meskipun stevia dapat digunakan sebagai pemanis alternatif dalam kopi, stevia tidak menghilangkan kafein dari kopi. Jadi, penggunaan stevia tidak membuat kopi menjadi decaf.

    Lalu Apakah Ada Jenis Kopi dengan Kadar Kafein Sangat Rendah?

    Ada beberapa jenis kopi yang secara alami memiliki kadar kafein lebih rendah dibandingkan dengan kopi biasa. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Species Kopi Arabika: Kopi Arabika umumnya memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta. Kadar kafein dalam kopi Arabika biasanya sekitar 1,2% hingga 1,5%, sedangkan Robusta bisa mencapai 2,2% hingga 2,7%.
    2. Varietas Arabika ,Kopi Laurina: Laurina adalah varietas kopi Arabika yang langka dan memiliki kadar kafein yang sangat rendah, sekitar 0,2% hingga 0,5%. Kopi ini dikenal sebagai “kopi rendah kafein alami” dan memiliki cita rasa yang unik.
    3. Species Liberika dan Excelsa: Meskipun tidak sepopuler Arabika atau Robusta, kopi Liberika dan Excelsa juga memiliki kadar kafein yang lebih rendah dan sering digunakan dalam campuran kopi untuk memberikan rasa yang kompleks.

    Kesimpulan

    Kopi decaf dibuat melalui proses khusus yang menghilangkan kafein dari biji kopi, baik dengan menggunakan pelarut kimia, air, atau CO2 superkritis. Secara tradisional, tidak ada metode yang efektif untuk membuat kopi decaf tanpa bantuan teknologi modern. Stevia, meskipun merupakan pemanis alami, tidak dapat menghilangkan kafein dari kopi. Namun, ada beberapa jenis kopi seperti Arabika, Laurina, dan Excelsa yang secara alami memiliki kadar kafein lebih rendah, sehingga bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kafein.

    Dengan semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan tentang kopi, pilihan untuk menikmati kopi tanpa kafein semakin beragam. Bagi pecinta kopi yang sensitif terhadap kafein, kopi decaf atau kopi dengan kadar kafein rendah bisa menjadi solusi yang tepat.

  • Cara Buat Konstentrat ColdBrew

    Cara Membuat Cold Brew Coffee yang Sempurna di Rumah

    Cold brew coffee telah menjadi minuman populer, banyak yang memulai usaha dari coffee coldbrew, kopi ini menjadi favorit sebagian orang karena rasa yang halus dan rendah asam. Berbeda dengan kopi panas yang diseduh dengan air panas, cold brew dibuat dengan merendam biji kopi dalam air dingin selama beberapa jam. Proses ini menghasilkan minuman yang lembut, manis, dan menyegarkan. Jika Anda ingin mencoba membuat cold brew coffee di rumah, berikut adalah panduan lengkapnya.


    Bahan yang Dibutuhkan

    1. Biji Kopi: Pilih biji kopi berkualitas tinggi. Kopi dengan rasa cokelat atau kacang-kacangan cocok untuk cold brew untuk pencampuran dengan sirup atau susu, jika untuk Just ColdBrew kalian bisa cari rasa kopi dengan profil rasa fruity.
    2. Air: Gunakan air bersih dan dingin, sebaiknya air mineral atau air yang telah disaring.
    3. Alat Penggiling Kopi: Untuk menggiling biji kopi menjadi medium grindsize.
    4. Wadah Kedap Udara: Seperti toples kaca atau wadah stainless steel.
    5. Saringan atau Kain Katun: Untuk menyaring ampas kopi setelah proses perendaman.

    Langkah-Langkah Membuat Cold Brew Coffee

    1. Giling Biji Kopi

    Giling biji kopi hingga mencapai tekstur medium. Jika terlalu halus, kopi akan menjadi keruh dan terlalu pahit. Jika tidak memiliki penggiling kopi, Anda bisa membeli biji kopi yang sudah digiling medium.

    2. Campur Kopi dan Air

    • Rasio yang disarankan adalah 1:8 (1 bagian kopi untuk 8 bagian air). Misalnya, untuk 100 gram kopi, gunakan 800 ml air.
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah, lalu tuangkan air dingin secara perlahan. Pastikan semua kopi terendam.

    3. Rendam Selama 12-24 Jam

    Tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas atau suhu ruangan. Waktu perendaman memengaruhi kekuatan rasa:

    • 12 jam: Rasa lebih ringan dan segar.
    • 18-24 jam: Rasa lebih kuat dan pekat.

    4. Saring Campuran

    Setelah waktu perendaman selesai, kalian harus segera saring campuran menggunakan saringan halus atau kain katun. Pastikan tidak ada ampas kopi yang tersisa.

    5. Simpan Cold Brew Concentrate

    Hasil saringan adalah cold brew concentrate yang bisa disimpan di kulkas hingga 2 minggu. Untuk menyajikannya, encerkan dengan air atau susu sesuai selera. Rasio yang umum adalah 1:1 (1 bagian concentrate untuk 1 bagian air/susu).


    Tips untuk Hasil Terbaik

    • Eksperimen dengan Rasio: Sesuaikan rasio kopi dan air sesuai selera Anda. Jika suka rasa yang lebih kuat, tambahkan lebih banyak kopi.
    • Gunakan Biji Kopi Segar: Biji kopi yang baru digiling akan memberikan rasa yang lebih baik.
    • Tambahkan Es Batu: Untuk menikmati cold brew yang lebih menyegarkan, sajikan dengan es batu.

    Manfaat Cold Brew Coffee

    1. Rendah Asam: Cocok untuk mereka yang sensitif terhadap asam.
    2. Menyegarkan: Sempurna untuk cuaca panas.
    3. Versatile: Bisa dinikmati langsung, dicampur susu, atau digunakan sebagai bahan dasar minuman kopi lainnya.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menikmati cold brew coffee buatan sendiri yang tidak kalah enak dengan yang dijual di kafe. Selamat mencoba!

  • Grindsize Seberapa Penting? Kenapa Kopi Tidak Bisa di Ekstrak 100 Persen?

    Pengaruh Ukuran Grind dan Surface Area terhadap Ekstraksi Kopi: Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Dalam dunia kopi, konsistensi ukuran grind (gilingan) dan surface area (luas permukaan) biji kopi memainkan peran penting dalam menentukan kualitas ekstraksi dan rasa akhir secangkir kopi. Artikel dari Perfect Daily Grind yang berjudul “A Guide to Coffee Grind Size, Consistency, & Flavor” (2017) menjelaskan secara mendalam bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi proses penyeduhan kopi. Berikut adalah rangkuman dan analisis dari artikel tersebut, ditambah dengan penjelasan mengenai Total Dissolved Solids (TDS) dan alasan mengapa kopi tidak dapat diekstrak sepenuhnya.


    1. Pentingnya Ukuran Grind dan Surface Area

    Ukuran grind kopi menentukan seberapa besar surface area biji kopi yang terpapar air selama proses penyeduhan. Semakin halus grind-nya, semakin besar surface area yang terbuka, sehingga memungkinkan ekstraksi yang lebih cepat dan intens. Sebaliknya, grind yang lebih kasar memiliki surface area yang lebih kecil, yang menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat. Pemilihan grindsize sangat bergantung terhapad : Roast Profile, Metode Seduh, Jenis Kopi dan Profil Rasa.

    • Grind Fine: Cocok untuk metode penyeduhan yang singkat seperti espresso, di mana air bersentuhan dengan kopi hanya selama 25-30 detik, metode lainnya seperti turkish, tubruk dan mokapot jga cocok untuk gilingan halus.
    • Grind Medium Fine : Cocok untuk metode penyeduhan seperti pourover dengan tipe brew imersi, kopi dengan roast profil yang light, dan jenis kopi dengan paska panen wash.
    • Grind Medium: Ideal untuk metode penyeduhan yang Pourover atau Cold Brew, di mana air bersentuhan dengan kopi selama beberapa menit.

    Konsistensi ukuran grind juga sangat penting. Jika grind tidak konsisten (ada partikel yang terlalu halus dan terlalu kasar), ekstraksi akan tidak merata, menghasilkan rasa yang tidak seimbang.


    2. Total Dissolved Solids (TDS) dalam Kopi

    Total Dissolved Solids (TDS) mengacu pada jumlah padatan yang terlarut dalam air setelah proses penyeduhan. Dalam coffee brewing control, dipaparkan bahwa kopi yang dianggap baik adalah yang memiliki tingkat kepekatan (strength) sekitar 1.15-1.55%, serta dengan ekstraksi sekitar 18-22%.

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengukur Total Dissolved Solids kopi adalah kualitas air yang Anda gunakan untuk menyeduh kopi. Karena ternyata, kandungan mineral lain seperti kalsium, alkaliniti, klorin, dan sodium, pada kandungan air juga bisa memberi dampak pada rasa kopi. Tidak ada salahnya jika Anda juga perlu memperhatikan TDS pada air, demi mendapatkan segelas kopi yang berkualitas.

    Nah, ternyata, berbicara tentang kopi tidak sesederhana menuangkan air panas pada bubuk kopi, lalu kopi siap dinikmati. Kopi juga erat kaitannya dengan sains dan pengetahuan lainnya yang juga perlu diperhatikan oleh seorang barista.


    3. Mengapa Kopi Tidak Dapat Diekstrak 100%?

    Meskipun kita mungkin ingin mengekstrak semua rasa dari biji kopi, kenyataannya adalah kopi tidak dapat diekstrak 100%. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

    • Komponen Kimia yang Berbeda: Biji kopi mengandung berbagai senyawa kimia, seperti asam, gula, lemak, dan senyawa aromatik. Beberapa senyawa ini larut dengan mudah dalam air, sementara yang lain tidak. Senyawa yang tidak larut, seperti selulosa dan serat, tetap tertinggal dalam ampas kopi.
    • Rasa Pahit yang Tidak Diinginkan: Jika kita mencoba mengekstrak semua senyawa dari biji kopi, hasilnya akan sangat pahit dan tidak enak. Senyawa pahit seperti tanin dan alkaloid tertentu hanya larut pada suhu yang sangat tinggi atau waktu penyeduhan yang sangat lama.
    • Batasan Fisik: Bahkan dengan grind yang sangat halus dan surface area yang besar, tidak semua partikel kopi dapat terlarut sepenuhnya karena batasan fisik dan kimia.

    Kesimpulan

    Ukuran grind dan surface area biji kopi adalah faktor kunci yang memengaruhi ekstraksi dan rasa kopi. Meskipun kita tidak dapat mengekstrak 100% dari biji kopi, memahami TDS dan batasan ekstraksi membantu kita mencapai keseimbangan rasa yang optimal. Dengan mengontrol grind size, waktu penyeduhan, dan suhu air, kita dapat menciptakan secangkir kopi yang sempurna sesuai dengan preferensi pribadi.

    Selain itu, beberapa sumber tambahan yang dapat dijadikan referensi:

    • Specialty Coffee Association (SCA): Water for Brewing Standards.
    • Barista Hustle: Coffee Extraction: What You Need to Know.
    • Books: The Physics of Filter Coffee oleh Jonathan Gagné.

  • Kopi Rancabali Soju

    Kopi Rancabali Soju

    Kopi Rancabali Soju adalah salah satu varian koleksi kami yang paling baru, kopi Jawa Barat yang tepatnya berasal dari daerah Rancabali. INGAT, kata soju disini merujuk pada penggunaan ragi yang biasa dipakai pada fermentasi minuman soju, hanya RAGInya saja.

    Kopi ini diproses dengan metode double fermentasi menggunakan ragi soju, yang memberikan karakteristik rasa buah yang unik mirip jeruk dan kompleks. Dengan ketinggian tumbuh sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, kopi ini memiliki profil rasa yang seimbang dengan sentuhan manis dan buah-buahan seperti jeruk, berries dan jambu air.

    Kopi Rancabali Soju merupakan honey process yang sangat baik diseduh dengan metode filter, coldbrew dan espresso on the rock.

    Resep Ice Cold brew untuk kopi ini

    Berikut adalah resep dan teknik seduh cold brew yang akan menghasilkan rasa kombucha orange tea, beserta tips untuk mendapatkan hasil terbaik:

    Resep Cold Brew Sederhana

    Bahan:

    • 20 gram biji kopi kasar (medium-coarse grind)
    • 200 ml air bersih (suhu ruangan)

    Alat:

    • Grinder (jika biji kopi belum digiling)
    • Wadah besar (botol kaca atau toples dengan tutup)
    • Saringan halus (kain saring, filter kopi, atau saringan mesh halus)
    • Botol penyimpanan (untuk menyimpan cold brew setelah disaring)

    Teknik Seduh Cold Brew

    1. Giling Biji Kopi
    • Giling biji kopi dengan tingkat kekasaran medium (seperti gula pasir). Hindari menggiling terlalu halus karena dapat membuat seduhan berlumpur ketika nantinya akan disaring.
    1. Campur Kopi dan Air
    • Masukkan kopi yang sudah digiling ke dalam wadah besar.
    • Tuangkan air secara perlahan sambil diaduk agar semua kopi terendam dengan baik.
    • Pastikan semua kopi basah dan tidak ada yang mengambang di permukaan.
    1. Tutup dan Simpan
    • Tutup wadah dengan rapat dan simpan di suhu ruangan atau di kulkas selama 12-24 jam. Semakin lama akan semakin kental dari manis.
    • Jika disimpan di kulkas, waktu seduh bisa lebih lama (18-24 jam) karena suhu dingin memperlambat ekstraksi.
    1. Saring
    • Setelah waktu seduh selesai, saring campuran kopi dan air menggunakan saringan halus atau kain saring.
    • Pastikan semua ampas kopi tersaring dengan baik untuk mendapatkan cold brew yang jernih.
    1. Simpan dan Nikmati
    • Tuangkan cold brew ke dalam botol penyimpanan dan simpan di kulkas.
    • Cold brew bisa bertahan hingga 1-2 minggu jika disimpan dengan benar.

    Tips Seduh Cold Brew

    1. Rasio Kopi dan Air
    • Rasio standar adalah 1:10 (100 gram kopi untuk 1 liter air). Jika ingin lebih kuat, gunakan rasio 1:8, atau jika ingin lebih ringan, gunakan rasio 1:12.
    1. Kualitas Air
    • Gunakan air bersih dengan kualitas baik, karena 98% cold brew adalah air. Air yang tidak berbau dan tidak mengandung klorin adalah pilihan terbaik, carilah tds kisaran 20-90 ppm.
    1. Waktu Seduh
    • Waktu seduh ideal adalah 12-24 jam. Jika terlalu lama, cold brew bisa menjadi terlalu pahit. Jika terlalu cepat, rasanya mungkin kurang diekstraksi dengan baik.
    1. Penyimpanan
    • Simpan cold brew di kulkas untuk menjaga kesegarannya. Gunakan botol kedap udara untuk menghindari kontaminasi.
    1. Variasi Rasa
    • Tambahkan orange sunkist dalam seduhan untuk memberikan sentuhan rasa yang unik.
    • Setelah disaring, cold brew juga bisa diberikan es batu untuk menjaga kestabilan suhunya.

    Dengan teknik dan tips di atas, Anda bisa menikmati cold brew yang smooth, rendah asam, dan penuh rasa. Selamat mencoba!

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop